You Are The Reason

17 2 0
                                    

Musim semi yang indah dengan bunga sakura bermekaran hampir di setiap ruas jalan. Angin bertiup lembut sore itu menerbangkan kelopak bunga dengan indahnya. Seperti biasa, rumah sakit terlihat ramai dengan lalu lalang pasien dan tenaga medis. Di salah satu ruangan rumah sakit, YooRa sedang menunggu izin dokter agar bisa kembali ke rumah nya hari itu juga sembari membereskan barang-barangnya.

Dalam penantian itu, sebuah dering panggilan masuk ke ponselnya. Tertera nama TAEHYUN di layarnya. Segera ia menjawab panggilan itu dan menempelkan ponsel di samping telinganya.

"Yeobeoseyeo.." sapa nya lembut.

"YooRa-ya.. Bukankah hari ini kau keluar dari rumah sakit?"

"Eung. Tapi aku masih menunggu izin dari dokter."

"Hmm.. Mungkinkah...." suara itu terdengar ragu-ragu.

"Wae?" ia menunggu kelanjutan dari ucapan yang menggantung itu.

"Mm.. Apa ada yang ingin kau makan nanti?"

Mendengar hal itu YooRa hanya tertawa. Kelakuan TaeHyun hari itu terasa sedikit aneh. Tidak biasanya lelaki itu ragu-ragu untuk melakukan sesuatu. Biasanya lelaki itu akan berbuat semaunya tanpa memikirkan hal-hal lain.

"Eung. Eopseo." [Tidak ada.]

"Geurae? Baiklah." [Begitu ya?] nada suara TaeHyun terdengar lesu.

"Geundae.." [Tapi..]

"Tapi apa?" nada suaranya terdengar lebih bersemangat.

"Aku.. Ingin.. Jjampong.."

"Okay. Aku akan belikan Jjampong untukmu."

Pada saat itu, pintu kamar rawat YooRa terbuka. SooHo melangkahkan kakinya masuk ke dalam dengan wajah datar, sedikit sendu.

"SooHo-ya.. Bagaimana?"

"Hmm... Kata dokter.."

YooRa menanti kelanjutan kata-kata itu dengan khawatir.

"Ada apa?"

"Kata dokter.. Kau sudah bisa pulang hari ini." senyum mengembang seketika di wajah tampannya. "Chukhahae." [Selamat]

"YAAA!! Kau hampir saja menakutiku."

YooRa memukul lengan SooHo dengan agak kesal. Ia juga menambahkan ekspresi kesalnya atas kejahilan lelaki itu.

"A sa.. sakit.. sakit.."

SooHo berteriak sambil memegang lengannya. Wajahnya menampilkan ekspresi kesakitan akibat pukulan YooRa.

Melihat hal itu, YooRa dengan segera memegang lengan SooHo dan menanyakan bagian mana yang sakit.

"Ah eotteohke eotteohke.." ia mulai memunculkan kepanikkan di wajahnya. "Mianhae mianhae.."

Tiba-tiba SooHo menarik tangan YooRa, membawa gadis itu ke dalam dekapannya. Saat itu waktu di sekitar mereka terasa berhenti. Rasanya tidak ada suara lain yang bisa terdengar selain degup jantung keduanya yang saling bersahutan.

"Aku baik-baik saja selama bisa memelukmu seperti ini."

"Soo.. SooHo-ya."

***

Di luar ruang rawat YooRa, seorang lelaki memperhatikan dua orang yang ada di dalam dengan tatapan yang sulit diartikan. Senyuman yang awalnya tertampil di wajahnya seketika memudar saat melihat kedua sejoli itu larut dalam dekapan satu sama lain. Lelaki itu membalikkan badannya hendak pergi dari tempat itu. Namun langkah itu terhenti saat lelaki lain yang lebih muda darinya memperhatikan dari jarak yang cukup dekat.

See U LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang