Cahaya mentari pagi menyusup melalui celah-celah tirai kamar JiA. Kedua mata gadis itu terbuka. Butuh beberapa detik untuk mengumpulkan kesadarannya. Ia memegangi kepalanya yang terasa berputar. Rasanya berat sekali, mungkin efek minuman keras semalam.
Oh.. Bagaimana aku pulang semalam? Bukankah aku.. JiA berpikir keras. Menggali memori ingatannya tentang kejadian malam tadi. Ia ingat pergi ke warung tenda dan minum-minum di sana, lalu menelepon TaeHyun tapi tidak ada jawaban dan akhirnya ia menelepon YooRa.
YOORA!! matanya terbelalak mengingat hal itu. Segera ia mencari ponselnya, melihat riwayat panggilannya semalam. Nama YooRa terpampang jelas di sana, di deretan panggilan teratas.
"Michin!!" [Gila!!] Ia berteriak keras sambil melempar ponselnya ke kasur. "Waaa!!! JiA-ya!!!" ia berteriak lagi. Kali ini sangat keras.
Teriakkan JiA membangunkan TaeHyun yang tertidur di sofa. Dia bergegas menuju kamar JiA untuk melihat apa yang sedang terjadi. Lelaki itu membuka pintu kamar JiA dan menghampirinya.
"Gwenchanha?"
"O-oppa.. kenapa di sini?" JiA terkejut dengan kehadiran TaeHyun di rumahnya.
"Oh.. semalam kau mabuk dan aku mengantarmu pulang."
JiA memutar bola matanya. Mencoba menginggat-ingat kejadian malam tadi. Bagaimana bisa TaeHyun datang menjemputnya?
"Mandilah. Ku buatkan sup pereda pengar untukmu. Ayo sarapan bersama."
"Eung."
Setelah kemarin meninggalkan YooRa sendiri di rest area dan pergi untuk menjemput JiA, TaeHyun benar-benar kesulitan untuk sekedar memejamkan mata. Pikiran nya dipenuhi dengan berbagai kemungkinan yang sekiranya mengganggu pikiran JiA sampai kekasihnya bisa sekacau itu.
Hampir berjam-jam TaeHyun memandangi JiA yang terlelap di sampingnya. Sesekali ia memeriksa ponselnya untuk melihat notifikasi yang muncul di sana.
Tadinya ia berniat untuk menghubungi YooRa, sekedar menanyakan apakah gadis itu sudah sampai di rumah. Namun, pada akhirnya TaeHyun mengurungkan niatnya.
Mungkin saja dia masih bersama SooHo-ssi, pikirnya.
Selagi JiA mandi, TaeHyun pergi ke dapur untuk memeriksa bahan makanan. Ia berpikir untuk memasak sup pereda pengar dan beberapa lauk sederhana untuk sarapan mereka.
TaeHyun memotong-motong sayuran menjadi beberapa bagian dan memasukkannya ke dalam panci. Ia juga membuatkan teh chamomile untuk gadis itu. Tiga puluh menit berlalu, makanan sudah terhidang di meja makan. JiA juga sudah selesai mandi dan berganti pakaian. Gadis itu duduk berhadapan dengan TaeHyun di meja makan.
"Masih pusing?" Tanya TaeHyun saat melihat JiA menyangga kepala dengan tangan kanannya, yang ditanggapi dengan gumaman pelan oleh gadis itu.
"Minumlah, agar pengar mu reda."
TaeHyun menyodorkan segelas teh chamomile hangat ke hadapan JiA. Kemudian gadis itu mengambil gelas dari tangan TaeHyun dan mulai meminumnya.
"Gomawo, Oppa."
Seulas senyum terukir di wajah TaeHyun. "Ayo makan sebelum menjadi dingin."
"Jalmeokaesseumnida~"
Mereka berdua pun menyantap makanan itu. TaeHyun juga menyumpitkan daging ke sendok makan JiA, lalu tersenyum sambil memandangi gadis itu.
"Oppa.. kemarin kemana saja? Kenapa tidak bisa dihubungi?"
"Oh.. aku pergi ke luar kota. Abeoji memintaku untuk mencari tempat untuk MT staf."
"Dengan YooRa-ssi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
See U Later
Romansa[COMPLETE] Seorang gadis (Cheon YooRa) yang selalu terlihat ceria di luar tapi memiliki berbagai masalah di dalam dirinya. Ia bekerja sebagai seorang koki di sebuah restoran Jepang milik Choi TaeHyun. Lama-lama ia mulai menyukai TaeHyun, tapi sayan...