Who..

14 2 0
                                    

Mentari bersinar cerah diiringi kicauan burung yang terbang di sekitar gedung apartemen. Sinar mentari dengan mudahnya menyelinap masuk ke kamar YooRa melalui kaca jendela lebar itu yang tirai nya terbuka. Perlahan gadis itu membuka matanya lalu menghirup udara segar yang bercampur dengan aroma lezat yang entah datang darimana.

Ia bangun dari tidurnya. Meregangkan kedua tangannya ke atas, melakukan sedikit gerakan pemanasan dengan tubuhnya. Lalu berjalan terhuyung keluar kamar akibat kepala yang terasa pusing. Sesekali tangannya menggaruk kulit kepalanya yang terasa sedikit gatal.

"Sepertinya aku harus keramas pagi ini."

Masih dengan mata yang sedikit tertutup, ia membuka lemari es untuk mengambil air minum. Ia menenggak air langsung dari botolnya.

"Ahh.. kenapa kepalaku pusing sekali?"

"Joheun achim.."

Suara berat lelaki yang terasa familiar meyapanya. Segera ia menggapai kesadarannya kembali. Matanya membelalak saat mendapati SooHo berada di rumahnya.

"Eo.. eoteohke.."

Belum selesai dengan kejutan itu, ia kembali terkejut melihat sosok TaeHyun yang terlelap di sofa rumahnya. Ia mengerjap beberapa kali untuk memastikan bahwa semua ini bukanlah mimpi.

"Tae.. TaeHyun-a!!"

Teriakan itu membuat TaeHyun terbangun dari tidurnya.

"Wae yeogi isseo? Kenapa kalian berdua ada di sini?"

SooHo tidak mengatakan apapun untuk pertanyaan itu. Begitu pun TaeHyun yang masih memegangi kepalanya yang terasa sedikit pening akibat minuman semalam.

"Kau mandilah dulu, setelah itu kita sarapan bersama."

SooHo mendorong bahu YooRa yang masih mematung supaya bergerak menuju kamar mandi. Meminta gadis itu untuk mandi sembari dia menyiapkan sarapan di meja makan.

"Yaa!!" Panggil SooHo pada TaeHyun. "Sadarlah. Minum ini lalu segera pulang."

TaeHyun menoleh ke arah SooHo yang meletakkan sebotol minuman pereda pengar di meja makan. Dia sedikit terkejut dengan sikap lelaki itu yang semakin hari semakin menyebalkan dan terkesan tidak sopan.

"Yaa??" TaeHyun mengulangi teriakan SooHo dengan nada tanya. "Bagaimana kau bisa memanggilku dengan 'Yaa!!'?"

"Wae? Andwae?" [Kenapa? Tidak boleh?]

TaeHyun semakin kesal. Wajahnya seakan menunjukkan ekspresi tidak percaya setelah mendengar tanggapan SooHo.

"Mwo?! Sejak kapan kau diperbolehkan memakai banmal padaku?"

Seperti ada hawa-hawa permusuhan di antara dua lelaki itu. Keduanya saling adu mulut sampai YooRa keluar dari kamar mandi. Gadis itu memandang aneh pada mereka berdua lalu menggelengkan kepalanya. Dengan acuh ia duduk di kursi yang mengitari meja makan.

"Jalmeokhaeseumnida." [Selamat makan..]

Dengan sumpit yang ada di tangannya, ia mulai menikmati satu per satu hidangan yang tersedia di meja makan. Setelah beberapa suapan, ia menoleh ke arah TaeHyun dan SooHo bergantian.

"Apa kalian akan terus seperti ini?" Katanya dengan mulut yang masih terisi makanan. "Duduklah. Ayo nikmati sarapan ini dengan tenang."

SooHo duduk di hadapan YooRa. Disusul TaeHyun yang mengambil tempat di sebelah YooRa. Setelah mengucapkan selamat makan, mereka pun melahap hidangan di sana dengan cukup tenang.

Hanya beberapa saat setelahnya keadaan kembali tegang seperti sebelumnya. Saat itu SooHo meletakkan lauk di sendok YooRa, hal itu ternyata membuat TaeHyun kesal. Dia pun melakukan hal yang sama dengan SooHo. Lalu saat dirinya hendak mengambil lauk lain, sumpitnya dihalangi oleh sumpit SooHo dan membuatnya tidak bisa mengambil lauk-lauk itu. Keduanya pun saling melemparkan ekspresi kesal.

See U LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang