The Blue Night

10 1 0
                                    

Matahari bersinar cukup terik. Tidak seperti hari-hari biasanya. Salju di jalanan, atap dan pepohonan meleleh terkena sinar panasnya. YooRa keluar dari rumahnya dengan setelan sweatshirt navy dan jeans warna baby blue.

"Morning~" SooHo merangkul bahu YooRa lalu mengecup pipi gadis itu. Membuat YooRa terkejut.

"Kamchagiya.." [Kaget aku] Ujarnya sambil menengok ke arah SooHo.

"Eodiga?" [Mau kemana?]

"Panti asuhan gereja."

SooHo mengernyitkan dahinya. "Untuk apa?"

"Jadi volunteer."

Sekali lagi lelaki itu mengerutkan keningnya.

"Ah aku belum cerita ya? Jadi aku memutuskan untuk mengikuti kegiatan volunteer sebagai juru masak dan fotografi untuk kegiatan panti asuhan gereja. Karena mereka sedang membutuhkan tenaga dan penggalangan dana. Jadi mereka......"

YooRa terus menceritakan alasannya menjadi volunteer sepanjang perjalanan.  Kebetulan SooHo juga akan pergi ke kantor agensi jadi dia menawarkan diri untuk mengantar YooRa lebih dulu.

Gadis itu juga menceritakan awal ia mengetahui keadaan panti asuhan itu dan akhirnya mulai tertarik setelah kunjungan pertamanya kesana.

"Ah.. aku membuat beberapa sandwich. Kau sudah makan?"

"Ajig.." [Belum]

YooRa merogoh tas bekalnya lalu mengeluarkan sandwich buatannya. Ia menyuapi SooHo yang sibuk dengan kemudi mobilnya, lalu bergantian menggigit sandwich itu.

"Eottae? Masisseo?" [Gimana? Enak?]

"Eung.. Jjang!"[Ya. Hebat!] Ujarnya sambil mengacungkan ibu jari kanannya.

***

Panti asuhan itu tidak besar. Bangunannya sangat sederhana dan berada di area gereja. Ada sekitar lima puluh anak yang berasal dari berbagai usia. Rata-rata mereka masih bersekolah di kelas 4 atau 5 sekolah dasar.

"Annyeonghaseyo.." Sapanya saat bertemu dengan kepala panti dan relawan lain.

"YooRa-nim majayo?" [Nona YooRa benar?]

"Ne, majayo. Cheon YooRa imnida. Bangapseumnida." [Ya benar. Saya YooRa. Senang bertemu dengan Anda.]

Ia membungkukkan badannya sedikit.

YooRa dan para relawan lainnya diajak berkeliling panti dan diperkenalkan dengan ruangan-ruangan di sana. Setelahnya, mereka berkumpul di halaman panti dan duduk melingkar sambil mendengarkan penjelasan kepala panti tentang rencana panti di masa yang akan datang.

"Oleh karena itu, kami mohon bantuan dari saudara-saudari sekalian agar dapat melaksanakan rencana kami dengan baik. Semoga Tuhan melancarkan segala usaha kita dan memberikan balasan pahala atas kebaikan kalian semua."

"Aamiin.." Semua orang serentak mengaminkan ucapan itu.

Setelah itu, mereka menyebar sesuai tugas masing-masing. YooRa pergi ke area dapur lalu mulai mengambil beberapa bahan baku untuk masakannya. Ia memotong-motong bawang bombay, lalu dilanjutkan dengan sawi putih. Ia menumis daging dan bawang lalu menambahkan beberapa bumbu. Ia juga memasak kimchijiggae dan beberapa lauk pelengkap lainnya. Tentunya dalam porsi besar agar cukup untuk dimakan seluruh penghuni panti dan relawan. Tak lupa ia mencicipi rasa masakannya lebih dulu, setelah dirasa pas, ia menyajikannya dalam wadah besar lalu meminta beberapa orang untuk membawa makanan yang sudah siap ke halaman depan.

Selesai membersihkan peralatan masaknya, ia pun melangkah menuju halaman depan. Dalam perjalanannya itu ia merasa sedikit pusing. Kepalanya mulai sakit dan pandangan matanya mulai kabur. Ia memegangi sebelah kepalanya dan bersandar pada dinding.

See U LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang