Hope Not

14 2 0
                                    

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang di jalanan kota. Mobil itu melaju dalam sunyi mengarah ke bandara internasional Incheon. Mengantarkan JiA yang akan pergi ke Paris hari itu.

Sejak pergi dari Mama Park Japanese Restaurant, wajah JiA berubah. Ia menjadi lebih murung, entah apa yang ada di dalam pikiran gadis itu. Tapi yang pasti, hal itu sangat mengusiknya.

"Kau baik saja nuna?" Tanya SooHo yang kebetulan duduk di sebelah JiA.

SooHo dan JiA memiliki penerbangan yang sama menuju Paris. Mereka juga akan menghadiri acara yang sama yaitu Paris Fashion Week yang akan berlangsung besok malam.

"Eung, SooHo-ya. Aku baik."

SooHo menangkap ada sesuatu yang aneh dalam raut wajah JiA. Beberapa kali gadis itu menghela napasnya, lalu hilang dalam pikirannya sendiri.

JiA menatap keluar jendela pesawat yang seluruhnya gelap total. Malam itu langit benar-benar gelap, hanya ada beberapa awan abu-abu yang berarak di luar sana. Kegelapan itu membuatnya larut dalam pikirannya tentang hubungan YooRa dan TaeHyun. Menjebaknya dalam pikiran yang menyiratkan kalau dan andai, menerka-nerka tentang benar atau tidaknya kusut yang tak terurai dalam otaknya.

Ia merasa ada yang aneh pada hubungan mereka berdua. Hubungan itu tidak seperti hubungan antara rekan kerja, juga tidak terasa seperti hubungan antar teman sebaya. JiA sangat mengenal TaeHyun, ia juga sangat mengetahui bagaimana cara kekasihnya itu berteman dengan lawan jenis. Akrab, tapi tidak seintim hubungan pertemanan antara TaeHyun dan YooRa.

Saat di restoran tadi, ia melihat bagaimana YooRa menatap TaeHyun. Tatapan itu seperti memiliki arti lain. Seperti menyembunyikan makna bahwa YooRa menyukai TaeHyun, tapi tidak mengungkapkannya. Di detik berikutnya, ia juga mengamati tatapan TaeHyun pada YooRa. Itu seperti.. ah JiA tidak sanggup mengarungi pikirannya lebih jauh lagi. Ia tidak ingin merusak segalanya.

"Semoga apa yang ku pikirkan salah." ucapnya lirih, sangat lirih. Sebelum kemudian memejamkan matanya, mencoba terlelap.

***

"YooRa-ya!" TaeHyun mendekati YooRa yang sedang membersihkan peralatan dapurnya. "Kau mau makan denganku?"

"Aniyo."

"Wae?" TaeHyun mendekatkan wajanya. "Katamu ingin membelikanku makanan. Apa kau lupa?"

"Heh?!" YooRa terkejut mendengar hal itu. "Aku tidak punya niat begitu."

"Ehei.. Jangan berpura-pura. Aku tahu tempat jajanan malam yang enak di sekitar sini."

"Sirheo. Aku tidak berminat."

YooRa melanjutkan pekerjaannya, tidak menghiraukan TaeHyun yang merengek di sebelahnya.

"Baiklah. Ayo kita bermain batu-kertas-gunting. Yang kalah harus membayar menu makan malam nanti. Call?"

"Kenapa aku harus melakukannya?"

"Gawi-Bawi-Bo." TaeHyun berseru keras, diikuti gerakan tanganya yang mengayun di depan tubuhnya.

TaeHyun mengeluarkan Gunting. YooRa refleks mengeluarkan kertas. Melihat hal itu, TaeHyun berteriak kegirangan. Sedangkan YooRa memohon untuk mengulangi permainan. Ia menarik lengan baju lelaki itu dan sedikit merengek, gadis itu bahkan melakukan aegyo. Sayangnya hal itu tidak berhasil mempengaruhi TaeHyun.

"Aku tunggu di depan nanti." ujarnya sembari melangkah pergi.

Malam itu pekerjaan YooRa selesai dengan cepat. Ia sudah selesai merapikan peralatan dapur miliknya dan menyelasaikan order bahan baku untuk esok hari. Ia melihat sekitar tapi tidak menemukan TaeHyun di mana pun. Akhirnya, ia memutuskan untuk menunggu lelaki itu di depan restoran sesuai dengan perjanjian.

See U LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang