Ending Scene

21 2 0
                                    

YooRa gelagapan saat menyadari sikap SooHo yang baru saja mengikis jarak di antara mereka berdua. Ia langsung berdiri lalu berjalan tanpa arah. Dalam pikirannya, ia hanya butuh menjauh dari SooHo. 

Menenangkan degup jantungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menenangkan degup jantungnya. Menata kembali perasaannya.

"Bogosippeo!!" [Aku merindukanmu] 

Teriakan SooHo menghentikan langkah YooRa.

"Bogosippeo!!" [Aku merindukanmu] teriaknya sekali lagi.

Matanya mulai memanas. YooRa tidak dapat menahan bulir-bulir air mata yang mulai menggantung di pelupuk matanya.

Andai saja keadaannya sama seperti dulu, tentunya ia akan berlari dan membenamkan diri ke dalam dekapan SooHo. Namun kini keadaannya berbeda. Ia tidak ingin membuat SooHo terbebani dengan keterbatasannya.

Ini yang terbaik.

"Ku mohon. Cintai aku lagi."

SooHo merangkul YooRa dari belakang. Melingkarkan lengannya melalui leher gadis itu dan menumpukan kepalanya di pundak YooRa.

Pada akhirnya, akan ada banyak hal yang terjadi di luar kendali kita

"Jangan pergi. Tetaplah bersamaku. Dan teruslah mencintaiku."

Air mata keduanya tak terbendung lagi. Keduanya menangis tanpa suara.

Beberapa hal kita redam dalam diam, sementara sisanya biarkan tangis yang menuntaskan

***

"SooHo-ya."

"Eung"

"SooHo-ya.."

"Wae?" [Kenapa?]

SooHo menatap YooRa yang kini berada dalam dekapannya, lalu mengecup lembut pucuk kepala gadis itu. 

"SooHo-ya.."

YooRa hanya senang bisa memanggil nama itu lagi dan mendengar jawaban dari panggilannya itu.

"Naega mianhae.." [Aku minta maaf]

"Aniya. Itu bukan salahmu." [Tidak]

Sekali lagi SooHo mengecup wajah YooRa. Seraya merapatkan dekapannya. Melingkarkan kedua lengannya di pinggang YooRa yang tengah berbaring menghadapnya.

"Jangan pernah pergi lagi, hmmm?" dia memohon.

"Berhentilah sembunyi dan berpura-pura kalau segalanya baik-baik saja. Kau boleh bersandar padaku saat mengalami kesulitan."

Ia memulas seulas senyum di wajahnya. "Gomawo."

***

Beberapa bulan setelahnya.

See U LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang