Reveal

9 2 0
                                    

"Kau yakin dengan keputusanmu itu?" Tanya SeJu di sela-sela waktu istirahatnya.

"Eung.. 100% tidak 1000% aku sangat yakin."

SooHo menyeruput minumannya, lalu menatap ke arah SeJu.

"Kau harus membantuku ya?" Tatapannya seakan menuntut janji temannya itu.

"Dangyeonhaji." [Pasti]

***

SooHo dan SeJu sudah berdiri di depan sebuah toko perhiasan yang ada di daerah Gangnam. SeJu lebih dulu melangkah masuk ke dalam, sementara SooHo masih berdiri mematung.

"YAA!! Mwohae?" [Hei!! Sedang apa?]

SooHo pun tersadar dari lamunannya. "Eung.. Ga." [Ya.. Aku kesana.]

SeJu merangkul SooHo yang berjalan masuk, mereka berdua berdiri di depan etalase yang dipenuhui dengan berbagai model perhiasan yang sangat indah.

"Oseowaseyo.. Ada yang bisa kami bantu?" [Selamat Datang.] Sapa seorang pramuniaga dengan ramah.

"Kami ingin mencari cincin. Bisakah kau merekomendasikannya?"

"Hmm.. Anda membeli hadiah untuk kekasih Anda?"

"Bukan. Aku ingin melamarnya."

Pramuniaga itu pun mengerti. Ia memperlihatkan beberapa model cincin yang sekiranya cocok dengan apa yang diinginkan SooHo. Ada beberapa model cincin yang ditawarkan. Pilihannya jatuh pada cincin emas putih dengan berlian di tengah lengkungan berbentuk hati, model yang terlihat sangat sederhana.

"Bagaimana menurutmu?" SooHo meminta pendapat sahabatnya itu.

SeJu menimbang-nimbang, tangannya bertumpu di dagu, lalu dia menganggukkan kepalanya.

"Aku setuju. Sangat cocok untuk YooRa-ssi."

"Baiklah. Saya pilih yang ini."

They said diamonds speak louder than words.

***

YooRa sedang duduk di teras belakang sambil menikmati ocha hangat seperti biasanya. Senja kala itu menyemburat di sela-sela gedung bertingkat di dekat restoran. Cahanya memantul melalui gelas ocha yang dipegang YooRa.

Cuaca mulai berubah. Angin dingin mulai menusuk, pepohonan sudah hampir kehilangan seluruh daunnya. Dedaunan yang gugur tergeletak memenuhi jalanan. Akhir musim gugur telah datang, dan sepertinya sebentar lagi salju pertama akan turun.

"Sepertinya salju pertama akan turun besok." Celetuk TaeHyun tiba-tiba. "Kau tidak kedinginan? Kenapa duduk di sini saat cuacanya seperti ini?"

"Ah.. geurae? Pasti akan sangat menyenangkan melihat salju pertama turun." [Benarkah?]

"Kau.. akan melihatnya dengan SooHo?"

YooRa tersenyum ke arah TaeHyun. "Mungkin."

Saat itu, ponsel gadis itu berdering sebentar. Memberikan notifikasi ada pesan masuk yang belum dibaca.

From : SooHo

Date haja. [ayo berkencan] Nanti malam setelah jam kerjamu berakhir.

Seulas senyum tersungging di wajah cantiknya.

Diam-diam TaeHyun memperhatikan perubahan ekspresi itu. Terlihat sangat senang. Sepertinya sudah terlambat baginya untuk meminta YooRa kembali. Dia menyesali dirinya sendiri. Mengapa dia begitu terlambat menyadari perasaannya?

See U LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang