I'm Here For You

19 2 0
                                        

YooRa membuka pintu rumahnya dan menemukan keadaan rumahnya sangat berantakan. Sampah-sampah berserakan di area ruang tengah mulai dari bungkus makanan ringan, mie instan, dan kaleng-kaleng bir. Ia terkejut mendapati rumahnya yang sebelumnya rapi menjadi berantakan. Sangat berantakan.

"eo.. Wasseo?" [sudah datang ya?]

Seorang lelaki paruh baya keluar dari dapur sambil memegang botol soju yang sudah kosong hampir setengahnya. Lelaki itu tidak sepenuhnya mabuk, tapi bau alkohol menguar dari mulutnya.

"A.. Abeoji?!" YooRa terkejut mendapati ayahnya yang mabuk ada di rumahnya.

Bagaimana ayahnya bisa masuk?

"Ke.. Kenapa abeoji di sini?"

"Wae?! Andwaeeeeee?!"

"Ku mohon pergilah." kata YooRa sambil memunguti sampah-sampah yang berserakan.

"Beri aku uang. Baru aku akan pergi dari sini." lelaki itu masih dengan santainya duduk di atas sofa dengan kaki yang terjulur ke atas meja.

"Aku tidak punya uang. Jadi pergilah."

"Pembohong!!"

Lelaki itu berteriak, lalu melemparkan botol soju ke arah YooRa. Seketika botol itu pecah saat menabrak permukaan lantai, membuat isinya mengalir.

"Aku tahu kau punya cukup uang. Kau hanya tidak mau berbagi denganku kan?"

Lelaki itu mulai berdiri lalu mendekati Yoora. Menyudutkan gadis itu ke dinding dengan sebuah botol soju di tangannya.

Bohong kalau YooRa tidak takut dengan perilaku ayahnya itu. Ayahnya memang seringkali melakukan kekerasan, terlebih lagi saat berada di bawah pengaruh alkohol.

"Katakan padaku. Dimana kau simpan uang itu?!"

Suara lelaki itu meninggi. Dan cengkeraman nya semakin kuat.

"KATAKAN DIMANA!!!"

Tak ada jawaban. YooRa lebih memilih bungkam, meski sudah terpojok.

"YooRa-ya?! YooRa-ya gwenchanha?!" seseorang menggedor pintu rumah YooRa dengan keras.

"JAWAB DIMANA?! APA PERLU KU PUKUL HAH?!!"

Tangan lelaki itu terayun di udara, siap untuk melayangkannya ke wajah YooRa.

"YooRa-ya?!"

Tiba-tiba SooHo membuka pintu dan mendapati seorang pria paruh baya yang sedang mabuk, sementara YooRa menatap nanar pada lelaki di depannya. Hal itu sontak membuat SooHo terbelalak.

Kedua tinjunya mengepal erat, terlebih lagi saat melihat YooRa yang berpura-pura tangguh padahal tubuhnya gemetaran.

"Soo.. Soo.. SooHo-ya?!"

SooHo segera menghampiri YooRa, mendorong tubuh lelaki itu menjauh, kemudian menangkap wajah gadi di depannya. Ia seakan memindai bagian tubuh YooRa untuk memeriksa apakah ada luka yang tertoreh di sana.

Ia menghembuskan napas lega saat tidak mendapati satu goresan luka pun di sana. SooHo mengelus puncak kepala YooRa, lalu menggenggam tangan yang sedari tadi bergetar dan terasa sangat dingin itu.

 SooHo mengelus puncak kepala YooRa, lalu menggenggam tangan yang sedari tadi bergetar dan terasa sangat dingin itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
See U LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang