3

5.5K 552 9
                                    

Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja. 

***

HAPPY READING

***

Sudah dua hari aku berada di zaman ini, sungguh menyusahkan. Aku tidak bisa pergi kemana-mana. Aku hanya menghabiskan waktuku lebih lama di dalam gelang ruang untuk mempelajari beberapa ilmu bela diri dan alchemist.

Aku sempat melihat wajahku di cermin, masih wajahku yang dulu namun lebih kusam dan tidak terawat. Aku sedang berusaha membut pil kecantikan dan berniat untuk mmbeli beberapa bahan untuk membuat masker alami seperti di zaman modern.

"Xio Xia,"

"Ia nona ada apa?"

"Aku ingin kepasar, apakah kita memiliki uang?" tanyaku padanya.

"Sebenarnya setiap bulan di setiap paviliun akan diberi jatah 3 tael emas, 2 tael perak, 10 koin emas, dan 10 koin perak. Namun nyonya Yan hanya memberikan kepada paviliun teratai 1 tael perak, 2 koin emas, dan 10 koin perak selama ini,"

"Sungguh ibu tiri yang jahat. Tapi tidak apa, aku akan menghasilkan uang yang banyak,"

Xio Xia hanya diam melihatku, mungkin dia heran melihatku seperti itu.

"Antar aku ke pasar, aku ingin membeli sesuatu," pintaku padanya setelah memasang cadar di wajahku.

"Tapi nona, nanti nyonya Yan marah jika tahu nona meninggalkan kediaman ini," Xio Xia berlutut berusaha untuk menggagalkan niatku.

"Tenang saja, kita tidak akan ketahuan,"

Aku mengajaknya menuju ke arah belakang paviliunku. Disana terdapat pintu rahasia sesuai dengan ingatan Fei Wei ini.

Dulu saat kecil, ia sering keluar lewat sana. Ternyata dulu dia cukup nakal hahahaha.

Mereka telah sampai di pasar yang cukup ramai, "tidak buruk juga" pikirku saat melihat pasar yang tidak jauh berbeda dengan di zaman modern.

Aku mulai mencari beberapa bahan untuk membuat pil-pil kesayanganku. Meski kualitas di pasar ini tidak terlalu tinggi, namun tak apa jika di campur dengan air suci.

"Hei apakah kalian dengar, katanya kemarin terdengar suara aneh yang berasal dari hutan keramat"

Ku dengar salah satu orang berbicara dengan temannya.

"Ia, sungguh mengerikan. Meski disana penuh dengan tanaman herbal, namun spirit beastnya sangat menakutkan. Tidak ada orang yang berani masuk ke dalam sana"

"Hutan keramat? Apakah seperti di novel-novel?" pikirku menerawang.

"Xio Xia, mari kita makan dulu, aku sangat ingin mencicipi makanan di pasar ini"

"Baik nona"

Kami menuju ke salah satu kedai makanan yang cukup ramai. Saat hendak memesan kulihat seorang bocah laki-laki berumur 10 tahunan dan gadis kecil kira-kira berusia 5 tahun sedang menangis di dekat kedai itu sambil memegang perutnya.

"Xio Xia, pesan lah dulu 4 porsi ya, aku ingin ke sana dulu"

"Kenapa banyak sekali nona? Kita kan hanya berdua?"

"Pesan saja"

Setelah mendapat anggukan dari Xio Xia, aku menuju ke arah kedua anak kecil tersebut.

Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang