44

1.1K 126 8
                                    

HAPPY READING
No Plagiat
Wajib follow dan vote

.................

"Ingat Fei jangan terlalu mempercayai siapapun, mereka yang sangat dekat denganmu, bisa saja adalah musuh terbesarmu,"

Perkataan Xio Xia selalu terngiang di otak Fei Wei. Meskipun pada dasarnya ia sudah mengetahui ada seorang penghianat di dekatnya, namun sampai sekarang ia belum bisa menemukan apa-apa.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

Fei Wei menengok ke arah sumber suara. Disana ia melihat dengan jelas Rei sedang berdiri sambil menatap lurus kearahnya.

"Tidak, hanya sebuah masalah kecil,"

Rei melangkah lalu duduk disamping Fei Wei. Ia ikut menatap bintang yang bertaburan diatas langit.

"Kau tahu Fei, sejak pertama aku mengenalmu, ku rasa kau sangat berbeda dengan rumor yang aku dengar,"

"Semakin mengenalmu, semakin membuatku berpikir bahwa ada yang tak biasa dari dirimu, bagaimana kau bisa menaklukkan burung pheonix itu, menemukan gudang kristal yang sudah ku cari sejak lama, bahkan menduduki tingkat pertama dalam dunia bisnis. Bagaimana seorang yang dikenal sebagai sampah bisa melakukan itu semu dalam waktu kurang dari 2 tahun?"

Fei Wei menyenderkan kepalanya pada dada bidang Rei tanpa menjawab setiap pertanyaan kekasihnya itu. Ia juga tidak kan bertanya mengapa Rei bisa mengetahui semua hal yang selama ini ia sembunyikan.

"Sampai sekarang aku bahkan belum bisa memahami dirimu,"

"Kau tidak akan percaya jika aku menceritakan semuanya padamu Rei, bahkan mungkin kau akan menertawaiku,"

"Bersama denganmu sekarang, bahkan aku sudah mempercayainya sejak lama Fei,"

"Tapi aku bukan Lu Fei Wei yang kau maksud itu Rei," ucap Fei Wei dalam hati sambil menatap lurus ke dalam mata Rei.

Fei Wei berdiri dari posisinya, "Aku harus pergi sekarang Rei dan kau sebaiknya juga beristirahat," Fei Wei meninggalkan Rei sendiri tanpa berbalik sekalipun.

Rasanya ini bukanlah waktu yang tepat untuk menceritakan segalanya. Ia takut, takut Rei akan pergi jika tahu bahwa dirinya bukanlah Lu Fei Wei yang sebenarnya. Takut Rei akan membenci dan menjauhinya.

.....

Fei Wei mengajak Xio Xia dan temannya yang bernama Qwen untuk sarapan pagi. Tidak hanya mereka, ada Huan Zu dan Li Mou yang sudah lama tidak bertemu dengan Xio Xia.

Mereka banyak menanyakan kabar Xio Xia selama di akademi Qi Li.

"Bagaimana kehidupanmu di akademi Qi Li, Xia? Apakah menyenangkan?" tanya Huan Zu lembut.

"Ya tuan Zu, disana menyenangkan, saya juga mendapat teman baru sehingga saya tidak kesepian,"

"Aduk kau ini, tidak usah terlalu kaku kepada kami, kita sudah lama saling kenal Xia, cobalah untuk santai," tegur Li Mou lalu memakan pesanannya.

Xio Xia hanya tersenyum kikuk merespon ucapan Li Mou. Ia terlalu gugup bertemu kembali dengan kedua putra dari jendral Wei itu.

"Kenapa kau tidak mengajak kami juga Fei untuk makan bersama?" Dian tiba-tiba saja datang dan menegur Fei Wei.

"Oh kalian, bukan begitu. Aku sengaja hanya maan bersama mereka karena Xia sudah lama tidak bertemu dengan kami," jelas Fei Wei kepada mereka.

"Ini teman yang kau maksud Fei?"

Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang