Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja.
***
Typo Bertebaran
***
HAPPY READING
***
Fei Wei sedang berlatih sendirian di tempat latihan yang memang khusus untuk para murid.
Ia mengayunkan pedangnya yang semakin lama semakin lincah.
"Keluarlah," ucapnya tiba-tiba mengakhiri latihannya itu.
Seorang wanita keluar dari persembunyiannya. Dengan rambut dicepol dua, ia semakin mendekat ke arah Fei Wei.
"Mengejutkan melihatmu bisa selamat dari racun yang ku berikan," ucapnya tanpa basa-basi.
Ia adalah murid yang sempat ikut di dalam kelompoknya saat melakukan misi kemarin.
"Kau terlalu meremehkanku, siapa namamu, oh iya aku ingat Yu In,"
"Cih berani sekali kau memanggil namaku dengan mulut kotormu itu!"
Fei Wei hanya menatap Yu In dengab tatapan yang cukup membuat emosi Yu In semakin naik.
"Sebenarnya aku heran kenapa sedari awal kau selalu menggangguku, jangan pikir aku tak tahu itu," ucap Fei Wei santai.
"Hahaha ternyata kau cukup pintar juga bisa menyadarinya. Benar sedari awal aku sudah menargetkanmu,"
"Aku sengaja memancing serigala bodoh itu untuk memangsamu dan ku pikir semua berjalan lancar karena tidak ada kabar apapun tentangmu hingga malam. Tetapi ternyata aku salah, kau selamat dan aku mulai memikirkan rencana lainnya,"
"Kemarin saat menjalankan misi, aku sengaja menyentuh rumput pelangi itu, karena aku tahu kau yang akan melawannya, dan untungnya kami terpencar sehingga aku bisa lebih leluasa mengincarmu,"
"Saat meligatmu tertusuk panahku yang sebelumnya sudah ku beri racun, aku samgat senang karena akhirnya kau akan menderita. Tapi entah mengapa lagi-lagi kau bisa selamat,"
Bisa Fei Wei lihat sorot kebencian dari mata Yu In. Sangat gelap, seperti dendam yang sudah sangat lama.
"Sebenarnya apa yang sudah ku lakukan padamu? Seingatku kita baru bertemu ketika sama-sama memasuki akademi ini,"
Fei Wei sungguh heran, mengapa ada orang yang sangat membenci orang lain tanpa alasan.
"Kau memang tidak bersalah,"
"Lalu?"
"Tapi ayahmu, sang jendral yang sudah terkenal dipenjuru negeri. Kau tahu apa yang sudah ayahmu itu lakukan?"
Fei Wei hanya menggelemg tanda tidak mengerti.
"AYAHMU TELAH MEMBUNUH AYAHKU!"
"Aku tidak akan mengampuni ayahmu! Bahkan saat itu umurku masih sangat muda dan aku harus menerima kenyataan bahwa ayahku yang sangat ku cintai telah pergi!" bisa Fei Wei lihat matanya berkaca-kaca.
"Dan sekarang aku akan membuat ia merasakan bagaimana kehilangan orang yang sangat ia cintai YAITU KAU!"
Kini Fei Wei mengerti. Pantas saja ia ingin membunuhnya. Mungkin Fei Wei juga akan melakukan hal yang sama jika berada di posisinya.
"Aku mengerti yang kau rasakan sekarang,"
"KAU TIDAK MENGERTI!"
"Lebih baik sekarang kau berdoa agar bisa lolos dariku Hiyaaaa!"
Yu In tiba-tiba menyerang Fei Wei. Untung saja ia masih bisa menghindar. Pertempuran terjadi di antara kedua murid akademi Ba Xian itu.
"Aku tidak ingin melukaimu Yu In! Kita bisa membicarakan masalah ini baik-baik!"
"Aku tidak ingin mendengar apapun yang keluar dari mulut busukmu itu!"
Karena tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk bisa menghentikan Yu In, Fei Wei menggunakan sedikit kekuatannya untuk menghentikannya sendiri, Ingat hanya sedikit saja.
Fei Wei menghentakkan pedangnya melawan pedang Yu In yang seketika patah.
"Sudah ku bilang, kita bisa membicarakan masalah ini dengan baik-baik!"
"Tidak ada hal baik lagi yang bisa kita bicarakan Fei. Aku sudah terlalu membencimu!"
Saat Yu In ingin menyerang Fei Wei lagi, Rei, ketiga temannya dan beberapa pengawal akademi datang menghentikan Yu In.
"Hentikan semua ini!" tegas Rei.
"Urusanku dengannya belum selesai! Tujuanku masuk ke akademi ini hanya untuk menghancurkan keluarga Lu!"
Para pengawal menahan Yu In sehingga ia tidak bisa bergerak.
"Lepaskan!"
"Lepaskan aku!"
Fei Wei hanya diam menatap Yu In dengan tatapan hmmm entahlah, aku pun tidak mengerti.
Rei mengikuti Yu In dan para pengawal untuk mengurus kelanjutan nasib Yu In sedangkan Fei Wei kembali bersama dengan ketiga temannya.
"Tidak ku sangka ternyata Yu In yang terlihat polos memiliki dendam yang sangat besar padamu Fei," ucap Dian ketika mereka telah tiba di kediaman mereka.
"Terkadang kita tidak bisa menilai orang dari luar saja, tidak di zaman ini saja, beribu-ribu tahun kemudian pasti akan ada saja orang yang seperti itu," ucap Fei Wei tenang.
Memang benar, sampai sekarang bahkan kita yang hidup di zaman modern tidak jarang orang-orang yang tampak sangat baik tapi dibelakang justru berani menusuk kita.
"Tapi bagaimana kau tahu bahwa Yu In pelakunya?" tanya Han serius.
FLASHBACK ON
"Aku tidak lapar Huan, aku akan langsung ke kediaman saja, Di ikut denganku. Ada yang ingin ku bicarakan,"
Di mengikuti Fei Wei menuju ke kediaman, sedangkan Huan dan Dian pergi ke kantin.
Sesampainya di kediaman mereka menuju ke kamar Fei Wei.
"Bagaimana menurutmu, dia cukup pintar mencari celahkan," ucap Fei Wei santai. Ia mendudukan dirinya di atas kasur miliknya.
"Benar Fei, tapi ia juga sangat bodoh, semua orang tahu bahwa keahliannya dalam memanah berada di peringkat atas akademi ini meskipun ia terbilang murid baru. Dengan bodohnya ia menggunakan keahlian itu untuk mencelakaimu," Di nampak serius tidak seperti biasanya.
Di memang terlihat sangat imut dan juga lucu, bahkan ia selalu bertingkah seperti anak kecil yang membuat orang lain tidak akan tega kepadanya.
Namun tentu saja karena ia mampu masuk ke akademi ini, ia bukanlah orang biasa. Ia memiliki insting pemburu yang mampu mendapatkan mangsanya dimanapun ia berada.
Di terbilang cukup peka terhadap sekitarnya. Ia mampu mendeteksi sebuah kejanggalan dari gerak gerik seseorang. Mungkin Fei Wei akan sangat senang jika bertemu dengan orang seperti Di di zaman modern.
"Padahal aku ingin lebih lama bermain dengan Yu In, tapi ia sudah mengecewakanku,"
"Kau terlalu baik padanya Fei, jangan kira aku tak tahu semua kelakuanmu,"
"Hahaha, kita sudah cukup mengikuti permainannya selama ini, secepatnya biarkan dia merasakan yang namanya kekalahan,"
FLASHBACK OFF
.
.
.
Tbc....Sorry guys baru bisa up sekarang
Lagi gak bisa mikir, pikiranku lagi penuh bangeeet. Ini aja aku berapa kali ngulang buat bisa selesaiin part iniMaaf yaaa buat yang nungguin. Semoga part ini gak bikin kalian bosen.
Aku gak mau banyak ngomong, haply reading guys
~~Minggu, 3 April 2022~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi
FantasyFollow dulu baru baca Jangan lupa kasih vote oke Cerita ini adalah karangan asli yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku. Cerita yang sangat umum di jumpai dengan tema yang sama. ***** Sejak kecil Lu Fei Wei anak dari Jendral Lu selalu ditindas o...