13

3.3K 401 2
                                    

Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja.

***

HAPPY READING

***

"Sebenarnya, aku tidak ingin membahasnya disini. Tapi jika dipertahankan lebih lama lagi aku takut akan ada yang terluka," ucap Fei Wei dengan wajah sedihnya.

"Apa maksudmu, katakan dengan jelas!" Dong Ha mulai emosi.

"Se..se..sebenarnya tuan muda Dong tidak mencintaiku, i...ia mencintai adik Yan Xi,"

"A....apa maksud mu kak! Jangan berkata sembarangan!"

"Sudahlah adik, aku tahu jika kalian saling mencintai. Setiap tuan muda Dong datang kesini adik lah yang menemani dan memperlakukannya dengan baik. Aku yang lemah ini tidak akan bisa memperlakukan tuan muda Dong sebaik adik,"

"Pantas saja, ternyata ia menyukai tunangan kakaknya sendiri,"

"Laki-laki mana yang tidak akan luluh jika diperlakukan baik oleh wanita cantik,"

"Aku kira Yang Xi adalah wanita baik, ternyata salah,"

Fei Wei tersenyum di balik cadarnya.

"A..ayah a..aku.."

"Apakah benar seperti itu Yan'er! Kau menyukai tuan muda Dong!"

"A..aku..."

"Benar kami saling mencintai, lalu kenapa? Aku juga tidak ingin menikah dengan wanita yang lemah seperti dirinya,"

"Wah akhirnya mengaku,"

"Kasihan sekali Fei Wei,"

"Mereka berdua sungguh kejam,"

Semua orang mulai memojokkan mereka dan bersimpati kepada Fei Wei.

"Kalian sungguh keterlaluan! Mulai sekarang pertunangan antara Fei Wei dan tuan muda Dong akan dibatalkan! Dan untuk kalian berdua, kalian urus masalah kalian sendiri,"

Fei Wei tersenyum licik melihat Yan Xi yang terlihat kacau. Acara itu kemudikan berakhir dengan kejadian yang sangat membahagiakan untuk Fei Wei.
.
.
.

"Huaaa, semalam tidurku benar benar nyenyak," ucap Fei Wei sambil merenggangkan tangannya.

" Yang, bagaimana jika hari ini kita menuju ke kota Shui. Aku akan meminta kepada ayah untuk mengizinkanku kesana,"

"Tapi alasan apa yang akan kau berikan padanya?"

"Tenang, nanti akan ku pikirkan,"

"Huft, ku kira kau sudah memikirkannya, ternyata aku salah,"

Fei Wei hanya tersenyum mendengar perkataan Yang. Tak beberapa lama, Xio Xia datang membawa makanan untuknya.

"Ada apa nona? Kenapa nona terlihat sangat senang?"

"Ah, tidak apa-apa. Oh iya aku ingin bertanya, apakah aku memiliki kerabat di kota Shui?"

"Apa nona tidak ingat? Jendral Wei, kakak mendiang ibu nona berada disana. Dahulu nona sangat sering kesana, beliau sangat menyayangi anda tidak kalah dengan Jendral Lu,"

Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang