HAPPY READING
No Plagiat
Wajib follow dan vote.................
"Sepertinya....ini jebakan,"
"Apa maksudmu dengan jebakan?"
"Coba kalian pikir, pertama tiba-tiba saja ada surat yang entah dari mana datangnya yang menginformasikan bahwa musuh sedang menuju ke pinggiran kota,"
"Mungkin saja orang itu tidak mau jati dirinya diketahui?" Bantah Lee mencoba berpikir positif.
"Kita anggap seperti itu, kedua kalian pikir musuh sebodoh itu dengan mudahbya bisa dideteksi keadaannya. Bahkan secara tidak langsung seakan mereka memang sengaja memperlihatkan dirinya. Mengapa mereka tidak menyamar saja dan berbaur dengan masyarakat? Setidaknya kalian sering melakukan itu,"
Mereka berdua nampak berpikir dan mulai mencerna ucapan Fei Wei.
"Ketiga, meskipun memang pasti mereka akan tetap menyerang pinggiran kota, tapi sepertinya mereka bukanlah musuh biasa. Bagaimana mungkin musuh kita bisa masuk disaat ayahku dan para jendral lain sedang berjuang di perbatasan?"
"Sepertinya ada kerajaan yang bersekongkol dengan musuh kita," Rei mulai mendapatkan point dari pembicaraan ini.
"Benar, dan mereka sedang merencanakan hal yang besar tentunya,"
"Lalu apa yang harus kita lakukan?"
Lakukan sesuai rencana awal Lee, kerahkan pengawal untuk mengurus mereka, tetapi kita harus memiliki rencana B,"
"Aku bisa mencari tahu apa yang mereka rencanakan sebenarnya,"
"Tidak Fei, kau harus tetap di akademi. Ini terlalu berbahaya untukmu," Rei memegang kedua bahu Fei Wei dengan lembut.
"Hmm, tadi aja sok cuek lo,"
"Tapi aku tidak akan bisa diam disini dan menunggu kabar dari kalian,"
"Aku akan pergi bersama Lee, kau tidak boleh ikut campur dalam masalah ini, mengerti," tegas Rei.
Fei Wei hanya diam menatap Rei yang semakin jauh melangkah.
"Tapi sejak awal aku sudah berada dalam masalah ini Rei, jadi maafkan aku,"
.....
"Bagaimana cara agar mengetahui maksud mereka yang sebenarnya?"
Fei Wei sedang berada di dalan gelang ruang, sedangkan tubuhnya berbaring di kamarnya.
"Untuk masalah ini, aku juga tidak bisa membantumu Fei," ucap Yang sambil duduk menemani Fei Wei yang sedang berpikir.
Fei Wei mengeluarkan kertas berisikan peta kerajaan. Tidak hanya kerajaan Ra Quan, tetapi semua kerajaan bahkan kerajaan kecil sekalipun. Ia mulai mencari kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
"Mereka sedang menuju ke pinggiran kota, jika memang ini sebuah jebakan, pasti tujuan utama mereka seharusnya berlawanan dengan arah ini,"
"Jika semua orang akan fokus pada mereka di pinggir kota, tujuan mereka pasti akan selesai bahkan sebelum mereka menyadarinya. Jikapun sadar waktu mereka untuk ke tempst yang sebenarnya tidak akan cukup,"
"Itu berarti tempat itu bukanlah pinggir kota melainkan.....,"
"Mereka menargetkan tempat ramai yang tidak akan mungkin bisa kita tebak. Salah, semuanya salah, harusnya mereka tidak ke pinggir kota!"
"Tempat yang dituju oleh parah musuh adalah pusat kota,"
Buru-buru Fei Wei melipat peta itu lagi menjadi kecil, lalu ia keluar dari gelang ruang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi
FantasyFollow dulu baru baca Jangan lupa kasih vote oke Cerita ini adalah karangan asli yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku. Cerita yang sangat umum di jumpai dengan tema yang sama. ***** Sejak kecil Lu Fei Wei anak dari Jendral Lu selalu ditindas o...