14

3.2K 371 8
                                    

Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja.

***

HAPPY READING

***

"Aduh, kalian berisik sekali, membuat kupingku panas. Bunuh ya bunuh saja, tidak usah berteriak,"

"Wanita sombong! Aku tidak akan main-main dengan apa yang ku katakan!"

Para perampok itu mulai bertarung dengan beberapa pengawal yang menghadang mereka.

Nampak jelas sekali bahwa pengawal itu tidak benar-benar melawan para perampok.

"Sepertinya ini sudah direncanakan sebelumnya, bagaimana menurutmu Yang,"

"Benar, jelas sekali bahwa mereka hanya pura-pura melawan para perampok itu nona,"

"Sepertinya ini ulah ibu tiriku, cih tidak akan semudah itu melawanku,"

"Xio Xia, kita harus pergi dari sini,"

"Baik nona,"

Fei Wei dan Xio Xia berlari menuju ke hutan keramat yang memang tidak jauh dari tempat mereka berada.

Para perampok yang melihat hal itu mengejar mereka.

"Nona, bagaimana kita akan kabur dari mereka, mereka sangat banyak,"

"Tenanglah Xio Xia, di hutan ini, mereka tidak akan mungkin lepas begitu saja,"

Dengan senyum liciknya, Fei Wei terus berlari bersama dengan Xio Xia.

Dua perampok dengan pakaian serba hitam itu menghadang mereka dari depan, dan tiga orang lainnya berada di belakang mereka.

"Kalian tidak bisa kemana-mana lagi sekarang hahahaha,"

"Aduh tuan perampok yang kejam, aku tidak ingin melawan kalian, tapi tenang saja. Ada yang akan melawan kalian,"

"Cih, siapapun yang ingin melawan kami akan mati, termasuk kalian, seraaang!"

"Auuuu,"

"Auuuuu,"

Ketika mereka akan menyerang Fei Wei dan Xio Xia, Boo dan Doo datang menghadang mereka.

Kini mereka berdua telah menjadi serigala emas yang seutuhnya. Fei Wei juga sudah mengembalikan bola jiwa mereka.

"I..itu se..serigala emas," beberapa di antara mereka nampak ketakutan melihat Boo dan Doo.

Tentu saja, bahkan ukuran mereka dua kali lipat dari serigala pada umumnya.

"Akan ku beri kalian kesempatan untuk pergi dari sini. Tapi jika kalian tidak mau, maka dengan terpaksa kalian akan menjadi santapan mereka," ucap Fei Wei dibalik cadarnya.

"Cih, kau pikir kami akan takut, kami ini kultivasi tingkat 25!" ucap salah satu di antara mereka.

"Benar, kami berlima bahkan tidak takut denganmu dan serigala bodohmu itu!"

"Aisss, padahal aku ingin melepaskan kalian, tapi ternyata kalian tidak mau. Ya sudah, jangan menyesal, oke," dengan gaya elegannya, Fei Wei mengajak Xio Xia untuk menepi, membiarkan Boo dan Doo beraksi.

"Kalian boleh memakannya,"

Setelah mendengar perintah Fei Wei, mereka mulai melawan kelima perampok itu. Satu persatu dari mereka mulai tumbang.

"Nona, apa tidak apa seperti ini," ucap Xio Xia yang melihat mereka kesakitan.

"Sudahlah, mereka sendiri yang meminta. Lebih baik sekarang kita ke toko Qi,"

Fei Wei mengajak Xio Xia untuk menuju ke toko Qi. Toko inilah bekas rumah A Rong kemarin dan yang menjadi markas mereka.

Sesampainya disana terlihat banyak sekali orang yang datang untuk membeli pil mereka.

"Wah, baru beberapa hari kita tidak kesana, ternyata sudah ramai sekali nona," Xio Xia berseru gembira ketika melihat toko milik nonanya nampak ramai.

Fei Wei hanya tersenyum dibalik cadarnya itu. Tak bisa dipungkiri bahwa ia turut bangga terhadap ank-anak itu.

Mereka bekerja keras dalam membangun bisnis tersebut dibawah asuhan Fei Wei.

Fei Wei membagi tugas mereka. 4 anak membantu bibi Su di Toko Alkemis Su, dan sisanya tetap di toko Qi.

"Kak Fei datang, bukannya baru saja memberi kabar bahwa kakak akan ke kota Shui?" A Rong menyapa mereka ketika melihat Fei Wei diantara pelanggan yang begitu banyak.

"Ya, awalnya begitu. Tapi ada sedikit masalah tadi, jadi kami memutuskan untuk kesini dulu baru nanti melanjutkan perjalanan," penjelasan Fei Wei hanya di angguki oleh A Rong tanda ia mengerti.

Xio Xia tak tinggal diam, ia membantu anak-anak yang lain untuk melayani pelanggan yang datang.

"Bagaimana keadaan toko hari ini, kelihatannya cukup ramai,"

"Banyak sekali yang datang kak, sebagian besar dari mereka awalnya hanya penasaran dengan toko ini karena letaknya yang tak jauh dari hutan keramat. Tapi ketika sampai disini, mereka melihat pelanggan yang begitu banyak, dan akhirnya mencoba untuk membeli,"

"Baguslah kalau begitu, mereka tidak akan rugi membeli pil di tempat ini karena kualitas pil kita hampir 100%. Selagi aku disini, aku ingin membantu kalian,"

Mereka kembali melayani pelanggan yang tidak ada habisnya. A Rong sebenarnya bertugas untuk membuat pil bersama dengan Mun Su, namun karena persediaan pil mereka yang sudah cukup banyak, jadi mereka membantu ke-empat temannya untuk melayani pelanggan.

"Su, jenis pil apa yang paling laku semenjak toko ini buka?"

Su yang sedang membungkus pil pesanan menjawab Fei Wei, "Kebanyakan pil yang dibeli adalah pil kecantikan, pil Qi, pil Xi dan pil Cu kak, apalagi nona-nona bangsawan itu, hampir setiap hari datang kesini,"

"Sepertinya mereka sangat menyukai efek dari pil kita, baguslah kalau begitu. Oh iya, aku akan membicarakan tentang manajemen dengan kalian setelah ini. Tutuplah lebih awal, sepertinya juga kalian sudah kelelahan,"

Memang benar mereka terlihat sangat kelelahan. Bagaimana tidak, dari awal mereka membuka toko itu, tidak ada satu haripun mereka beristirahat. Dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, toko mereka selalu saja ramai. Setelah tutup pun, mereka harus membuat pil kembali, untuk menambah persediaan mereka.

Meski baru mendengar kalimat manajemen, tetapi A Rong tetap menuruti perkataan Fei Wei. Mereka menutup toko jam 2 siang dan beralasan kepada para pelanggan bahwa mereka ada urusan mendesak.

Setelah menutup toko, mereka mengambil temapat di kursi yang disediakan untuk pelanggan.

"Hai semua, sepertinya kak Fei sudah lama tidak kesini. Rasanya toko ini juga semakin ramai. Tapi ada satu hal yang kak Fei tidak suka, kalian terlalu memaksakan diri hingga terlihat kelelahan seperti sekarang,"

Mereka membenarkan perkataan Fei Wei.

"Karena hal itu, hari ini kak Fei akan mengajarkan kalian tentang manajemen. Secara singkatnya manajemen itu cara agar kalian bisa mengatur waktu kalian,"

Setelah mengatakan hal itu, Fei Wei mulai menulis beberapa hal di atas sebuah kertas berukuran cukup besar yang entah dari mana ia temukan.

Ia nampak fokus menulis sambil beberapa kali bertanya kepada mereka yang ada disana.

Karena hanya ada 7 anak di toko itu, dan ke 4 sisanya memang masih berada di toko Su bersama bibi Su.

"Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan di toko kita, hal-hal yang telah aku atur untuk kalian adalah...."
.
.
.
Tbc.....

Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang