35

1.9K 226 18
                                    

Cerita ini merupakan asli karanganku sendiri, bila ada kesamaan latar tempat, nama, cerita, dan lain hal, itu bukanlah sebuah unsur kesengajaan. Cerita ini adalah cerita yang sangat umum di dapatkan. Hanya karya yang ku buat untuk menuangkan imajinasiku saja.

***

Typo Bertebaran

***

HAPPY READING

***

Fei Wei memutuskan untuk kembali ke kediamannya beberapa hari ini bersama dengan ketiga temannya.

Karena mereka bebas untuk melakukan apapun, ia akhirnya meminta izin untuk kembali beberapa hari kedepan selama mereka masih di kerajaan tersebut.

Saat sampai di kediamannya, ternyata Yan Xi telah menunggunya. Dengan sikap angkuh dan sombong ia mendekati Fei Wei.

"Akhirnya kau kembali, aku tahu kau tidak akan bertahan lama di akademi Ba Xian, manusia lemah sepertimu mana mungkin bisa. Bahkan aku saja tidak bisa hahhahaha,"

"Fei, siapa dia," tanya Di bingung, pasalnya belum saja mereka masuk, mereka telah di hadang dengan orang seperti Yan Xi yang terlihat agak hmmmm gila.

"Dia saudari tiriku, abaikan saja dia, dia memang seperti itu agak..." ucap Fei Wei sambil mengangkat telunjuknya ke jidaknya dan membentuk garis miring.

"Apa maksudmu manusia lemah ha! Kau itu hanya beruntung bisa lolos ke akademi itu," ucap Yan Xi tak mau kalah.

"Jika aku beruntung, berarti kau yang bodoh karena tidak bisa masuk ke dalam salah satu akademi ternama sepert diriku dan Xio Xia,"

"Dasar kau, terima ini!"

Yan Xi menyerang Fei Wei, namun hal itu tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap Fei Wei. Dengan mudahnya ia membalikkan serangan Yan Xi dan membuatnya jatuh.

"Lain kali, carilah lawan yang sepadan. Aku bukan lagi seseorang yang tidak bisa berkultivasi dan mudah kau sakiti. Kini bahkan kekutanmu tidak akan mampu menyentuhku sehelaipun,"

Fei Wei beserta ketiga temannya meninggalkan Yan Xi yang masih geram dengan kekalahannya. Ia tidak menyangka Fei Wei akan sekuat itu. Namun masih banyak cara lain yang mampu ia lakukan untuk membalas Fei Wei.

Fei Wei mengajak ketiga temannya untuk menuju ke kamarnya. Kamar tersebut terkesan lebih mewah dibandingkan dulu. Tentu saja karena Fei Wei sendiri yang meminta pelayan dan para pengawal disana untuk selalu membersihkan kamarnya dan mengganti semua perabotan di kamarnya tersebut.

Jangan lupakan bahwa sebagian besar pelayan dan pengawal di kediaman jendral Lu itu adalah suruhan dari Fei Wei.

"Wah kamarmu sangat bagus Fei, aku sangat iri padamu, bahkan kami baru tahu bahwa kau adalah putri dari jendral Lu ketika di perjamuan istana," ucap Di lesu, ia merasa tidak pantas karena dirinya hanya rakyat biasa dikerajaannya.

"Jangan seperti itu Di, aku sengaja tidak memberitahukan jati diriku karena aku hanya ingin diperlakukan biasa seperti orang lain,"

"Meskipun aku sebenarnya juga merasa tidak pantas untuk menjadi temanmu, tetapi aku tidak bisa jika harus berpisah denganmu. Rasanya kita sudah lama saling mengenal meskipun nyatanya kita baru beberapa minggu ini bersama," tambah Han,"

"Sudahlah, lebih baik sekarang kita berkeliling tempat ini, aku tidak sabar menyicipi makanan di kediamanmu ini Fei. Oh iya aku tidak suka dengan saudarimu itu, liat saja wajah jeleknya ketika ia terjatuh hahahha,"

"Benar sekali apa yang dikatakan Dian, dia itu sangat jahat. Untung saja dia tidak bisa melawanmu," tambah Di dengan bangga.

"Aku sudah biasa dengan perlakuannya itu, dan mungkin sekarang ia sedang menyusun rencana jahat untuk membalas perlakuanku padanya,"

"Kalau begitu kau harus tetap berhati-hati Fei, kami akan tetap bersamamu," ucap Han sambil menepuk pumdak Fei Wei.

Fei Wei mengajak mereka untuk berkeliling kediamannya. Disela-sela kegiatannya itu, ia menyempatkan diri untuk memberi tahu Xio Xia bahwa dirinya sedang berada di kediaman ayahnya.

Dibandingkan dengan memberikan ketiga temannya itu makanan, Fei Wei lebih memilih untuk mengajak mereka ke pasar yang sudah lama tidak ia datangi.

Rasanya sangat senang bisa kembali ke tempat dimana kau tahu kemana kau akan pergi.

Setelah kenyang memakan jajanan di pasar, Fei Wei mengajak merek ake toko bibi Su. Ia melihat kemajuan toko tersebut yang sangat pesat.

Tidak seperti pertama kali ia datang kesana, kini toko ini tak pernah habis akan pengunjung.

"Kak Fei!!"

A Li yang melihat kedatangan Fei Wei langsung berlari dan memeluknya sangking senangnya ia melihat Fei Wei lagi setelah sekian lama.

Bibi Su, Gu Yan, Kyu Sun, dan We Nin yang mendengar hal itu juga sama senangnya.

"Bagaimana kabar kalian? Jangan terlalu keras bekerja, ingat kalian harus tetap rajin untuk belajar," ucap Fei Wei kepada mereka berempat.

"Tenanh kak, kami selalu ingat dengan pesan kak Fei," ucap Kyu Sun,"

"Iya kak, lagi pula A Rong sangat cerewet jika kami bermalas-malasan," lanjut We Nin dengan wajah juteknya.

"Hahaha, nanti kita balik bersama, malam ini akan menjadi malam yang meriah untuk kita, kalian bekerjalah kembali, kak Fei ingin berbicara dengan bi Su,"

Mereka berempat menuruti perkataan Fei Wei. Di, Han, dan Dian hanya mengekor dibelakang Fei Wei karena mereka juga tidak tahu harus melakukan apa.

"Halo bi Su, rasanya sudah lama sekali kita tidak bertemu,"

"Iya Fei, kau bahkan sekarang sudah memiliki beberapa teman baru di akademi Ba Xian,"

"Iya, mereka berasala dari kerajaan yang berbeda-beda, nama mereka Di, Han,dan Dian," ucap Fei Wei memperkenalkan mereka bertiga,"

"Perkenalkan saya Bibi Su pemilik dari toko alkemis Su ini,"

"Senang bisa bertemu dengan bibi Su, kami teman Fei Wei. Kebetulan misi pertama kami di kerajaan ini, dan Fei Wei mengajak kami untuk berkeliling," ucap Dian mewakili mereka bertiga.

"Kalian ikutlah bersama kami, kami akan membuat perjamuan untuk menyambut kalian nanti malam," ucap bibi Su sopan.

"Wah kedengarannya menyenangkan, baiklah kami tidak akan menolaknya bi hehehe,"

"Dasar kau Di, giliran makan saja langsung cepat," ucap Han yang berada di sampingnya.

Toko Alkemis Su ditutup lebih awal untuk mempersiapkan acara mereka. Saat sampai di toko Qi atau rumah untuk sekte Qi mereka, anak-anak yang lain ikut senang menyambut kedatangan Fei Wei.

Banyak wajah-wajah baru yang belum pernah Fei Wei lihat. Namun Fei Wei tidak heran karena memang sebelumnya ia yamg meminta A Rong untuk mengumpulkan anggota baru di sekte mereka. Bahkan Fei Wei telah membuat markas yang jauh lebih luas khusus untuk sekte Qi mereka di dalam hutan. Hal ini dilakukan karena toko Qi ini tidak akan mampu menampung mereka semua.

Perjamuan kecil-kecilan tersebut berjalan baik, mereka nampak sangat bahagia dan gembira bisa bertemu dengna Fei Wei. Bahkan Di, Han, dan Dian ikut gembira bisa berkumpul dengan anak-anak itu. Tidak ada salahnya mereka melepas penat selama menjalankan misi di dalam hutan.

Biarkan mereka bersenang-senang untuk saat ini. Selanjutnya mereka akan dihadapkan oleh misi yamg bahkan akan lebih sulit dari misi yamg baru saja mereka selesaikan.
.
.
.
Tbc.....

Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang