"Balon ku ada seratus gue lupa warnanya meletus balon emas duarr b aja" gabut amanda yang sedang berada di atas motor dan terjebak di lampu merah yang tak kujung ijo
Saking gabutnya amanda iya tak menperhatikan samping kiri dan kanannya. Iya sedang di perhatikan oleh beberapa anak geng motor yang berwajah datar tapi karna tingkah genit amanda membuat mereka menyinggungkan senyum
"Dek yang jualan tissu sini dong" panggil amanda
Anak tersebut menoleh lalu berjalan menuju amanda
"Iya kak"
"Hmmm gue mau beli satu yang kualitasnya murah kasar dan biasa aja"
"Ini kak yang paling murah 3000"
"Oke, nih uangnya" amanda menberikan uang seratus ribu
"Kak ini kebanyakan saya tidak punya kembaliannya"
"Ambil aja dek sesama orang susah harus saling membantu"
"Makasih yah kak"
Amanda mengangguk lalu mulai menjalankan motornya lagi karna lampu yang sudah berubah dan anak kecil itu juga sudah pergi
"Pak jangan tutup gerbangnya dulu sultan mau LEWATTTT"
"Pas fiuhhhhh"Satpam yang sedikit keserempet oleh amanda masih diam mematung di tempatnya karna syok atas perilaku amanda barusan
Sedangkan orang yang bertingkah hanya nyengir lalu berjalan masuk di koridor sekolah dengan tidak santai karna suasana mulai sepi dan kelas sudah masuk
Tapi saat ingin menaiki tangga iya mendengar orang menangis karna penasaran amanda berjalan ke sumber suara dan mendapati zela yang sepertinya habis di bully atau ini cuman setingan, jebakan atau semacamnya iya tidak tau
"Lo nangis" tanya amanda seperti orang bodoh yang sudah jelas mendengar suara sesenggukan zela
Zela melirik amanda dengan raut wajah yang teraniaya apalagi posisi amanda yang sedang bersender di dinding menbuatnya seperti pelaku yang barus saja menganiaya mansanya
"Siapa yang udah nyakitin adek kesayangan abang gue ini" ucap amanda dengan raut wajah khawatir tapi di buat buat
Zela masih diam dan melirik tajam ke amanda yang sedang mengejeknya
"Napa tu mata tajam banget mau gue congkel"
"AMANDA"
Mati gue batin amanda saat melihat rangga berjalan ke arahnya
Rangga mendekat lalu menbantu zela berdiri merapikan sedikit pakaian zela yang berantakan sedangkan zela entah sejak kapan tangisannya semakin menjadi jadi
"Lo apain lagi zela dasar cewe jalang" bentak rangga
"Gue enggak ngapa ngapain" jawab amanda lalu menatap balik rangga yang menatap tajam kedirinya
"Hiks enggak papah kok kak walaupun kak manda cuman sedikit nampar dan nyiksa aku, aku tidak apa apa palingan juga besok sakitnya hilang"
Amanda yang mendengar itu melotot tak percaya sepertinya selama ini memang zela yang memutar balikkan keadaan
"Inggik pipi ki kik pilingin bisik sikitnyi iling bacot" umpat amanda tapi di dengar oleh zela dan rangga
"Lo emang udah keterlaluan ya mand" marah rangga tapi bukannya ciut amanda malah mendekat lalu
PLAK
"Ini kan yang lo mau,lo mau gue bully terus" amanda menampar zela
Jangan salahkan tangan amanda kalau iya menampar zela itu karna zela yang baru saja mengataka seolah dia yang menbuly zela makanya supaya tuduhan zela tidak sia sia amanda mengabulkannnya
"MANDA" rangga sudah melayangkan tangannya siap siap menampar amanda tapi di tahan oleh rendi dan aldo
"Udah ran dia betina"cegah aldo
"Gue enggak salah dong dia tadi secara tidak lansung mengatakan kalau gue yang bully dia jadi gue tanpar supaya tidak ada fitnah di antara kita" ucap amanda lalu memandang zela dengan senyum miringnya
"Lo emang udah ketelaluan mand" ucap rangga tapi kali ini dengan nada yang terdengar kecewa membuat amanda menyerngit heran
Ternyata dia bisa kecewa juga pikir amanda
Skip kantin...
"Lo dari mana aja tadi kok telat dan itu mukalo makin merah aja" ucap bela
"Biasa lah artis" balas amanda
Saat ingin memasukkan baksonya ke mulut seseorang dengan tidak sengaja menyenggol tangan amanda membuat baksonya jatuh menggelindingAmanda hanya bisa menatap ibah bakso tersebut lalu melihat sipelaku yang sedang menunduk ketakutan dengan bahu yang bergetar
"Iya gue maafin sana loh" ucap amanda padahal cewe tersebut belum mengucapkan satu katapun tapi amanda yang sangat malas menperpanjang masalah lansung menjawab
Tapi cewe tersebut bukannya meminta maaf atau pergi malah semakin menunduk lalu terisak siswa siswi yang ada di kantin lansung menperhatikan amanda dengan tatapan sinis karna melihat cewe culun yang ada di sampingnya menangis
"Bel kok dia nangis sih" tanya amanda ke bela karna sekarang iya hanya berdua dengan bela
"Enggak tau padahalkan lo udah jinak enggak mukul dia juga" ucap bela yang tidak menberikan solusi menurut amanda
"Lo ngapain nangis sih" tanya amanda nyolot dan menghiraukkan bela
"Maaf hiks"
"Kan tadi gue udah bilang gua udah maafin lo"
"Maaf hiks" guman cewe itu lagi pelan
"Jihan lo kenapa" seseorang mendekat lalu merangkul dan menengkan cewe culun yang bernama jihan
Drama apalagi sekarang batin amanda melihat zela yang sedang menenangkan jihan
"Maaf hiks" lirih jihan lagi mebuat amanda muak dan emosi kenapa cewe ini seolah sengaja memancing emosinya dan sekarang amanda terpancing
PLAK
Amanda menampar jihan"Itukan yang lo mau" bentak amanda lalu berdiri dari duduk yang tenangnya meninggalkan dua cewe cupu yang sok polos
Saat ingin keluar dari kantin iya bertemu dengan abang kembarnya bisa amanda tebak kalau mereka sudah salah paham lagi dan lagi.
Selamat menbaca jangan lupa tinggalkan jejak ya karna satu dukungan serta komentar kalian sangat berarti bagi author😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Antagonis (TAMAT)
Fantasykehidupan sederhana seorang amanda harus berubah 100 derajat karna kejadian yang bahkan tidak bisa di cernah oleh akal. bagaimana kelanjutannya baca saja jangan lupa vote dan koment:) NOT - Tulisannya ancur - Banyak typonya - Author nya nggak pernah...