"Babi"
"Lo siapa" tanya bagas heran karna merasa tidak asing dengan suara dan sebutan barusan
Tapi saat berbalik iya justru melihat wanita memakai pakaian serba hitan yang wajahnya di tutupi masker
Amanda menyingrai di balik masker
"Ekhmm lo kalau di liat liat ganteng juga, tapi gue nggak nyangka aja di panggil babi lo lansung ngerespon gue" ucap amanda dengan nada centilnya yang membuat bagas yang tadinya memasang wajah bingung kembali lagi, memasang wajah datar
"Keluar" usir bagas
"Sayanggg kok gitusi"
"Kaluar nggak lo jalang" bentak bagas lagi
Amanda yang baperan marah karna bagas memanggil jalang, iya lalu mendekat dan menarik telinga bagas
"Kita baru pisah satu tahun, satu bulan, dua hari, tigas belas jam lewat duapuluh empat menit dan kamu udah lupa dengan suara aku" ucap amanda yang tersulut emosi
"AAAA" bagas cuman bisa berteriak karna kupingnya yang sakit
"Kamu jahat hiks, padahalkan aku kangen sama kamu" ucap amanda melepaskan tarikannya
Bagas tidak lagi memperdulikan kupingnya yang memerah iya lansung menatap intens amanda lalu membuka masker yang dari tadi menutupi wajah amanda
"Nggak mungkin aku pasti sedang bermimpi" ucap bagas menampar kedua pipinya lalu berbalik
"Ini pasti karna aku terlalu kepikiran dengan dia" ucap bagas lagi
"Pergi lo, lo pasti cewe suruhan ibu gue kan. Ingat yah sampai kapan pun gue tetap nolak lo"
"Babi lo kenapa sih jadi gila gini, bukannya meluk ak" ucapan amanda terpotong saat bagas lansung memeluknya erat sangat erat sampai sampai amanda sesak karna pelukan bagas
"Ini bukan mimpi kan, ini benar benar kamukan. Kalau aku mimpi aku harap tidak bangun lagi"
Amanda lansung menepuk punggung bagas
"Bodoh kalau kamu nggak bangun lagi jomblo dong aku" ucap amanda
"Mand ini beneran kamu" tanya bagas menangkup wajah amanda dan menatapnya intens
"Iya babi ini aku"
"Kok bisa bukannya"
"Hehehe sorry yah waktu itu aku nggak nemuain kamu dan jelasin semuanya karna aku rasa aku butuh ketenangan untuk sementara waktu"
"Terus yang ngasih jantung ke galaksi siapa dan dari mana saja kamu selama ini" tanya bagas panjang lebar. Seandainya ada orang di dalam ruangan itu dan mendengar bagas berbicara panjang maka akan di pastikan orang itu akan kaget
Karna selama ini semenjak kepergian amanda bagas hanya bicara beberapa kata singkat seperti oh, hm, ya, oke, nggak.
"Selama ini aku ada kok di sekitar kamu cuman aku nyamar aja dan yang ngasih jantung ke bang galaksi itu" amanda menjelaskan semuanya ke bagas secara rinci tampa melewatkan sedikitpun
"Aku sangat merindukan kamu" ucap bagas lalu memeluk kembali amanda yang juga di balas pelukan oleh amanda
"Aku juga"
*****
"Babi lo nggak minat lepasin pelukan kita" tanya amanda karna hampir 5 jam bagas hanya memeluknya bahkan tidak membiarkan amanda bergerak sedikitpun
Bagas menggeleng
"Satu tahun bukan waktu yang sebentar mand" ucap bagas masih memeluk amanda
"Dan lima jam tampa bergerak, lo mau bikin pinggang aku patah" nyolot amanda yang hanya di respon deheman oleh bagas
"Sayang aku lapar" ucap amanda lagi dan itu berhasil membuat bagas sedikit melonggarkan pelukannya
"Yaudah kita makan"
"Yaudah lepasin"
"Yaudah"
"Yaudah"
"Yaudah"
"Yaudah"
"Yaudah"
"BAGAS ANJ"
"Mand" -_
Amanda menyengir karna di tatap malas oleh bagas dan iya juga tidak bisa mengumpat
Bagas melepaskan pelukannya lalu memakaikan amanda kembali maskernya
"Nggak usah banyak tanya yang jelas aku nggak mau ada yang liat kamu dulu soalnya aku mau ngelewatin hari ini cuman kita berdua saja" ucap bagas lalu berdiri terlebih dahulu, menjulurkan tangannya ke amanda
"Kita makan di mana" tanya amanda menerima juluran tangan dari bagas
"Liat aja entar" ucap bagas dengan senyum misteriusnya
Mereka berjalan keluar dengan tangan bagas yang berada di pinggang amanda membuat anak anak cornelius yang melihat itu kaget"Perasaan mata gue nggak pernah punya riwayat rabun tapi kenapa sekarang tiba tiba rabun sampai ngeliat boss ngerangkul cewe"
"Masa iya kita rabun berjamaah"
"Alhamdulillah ahirnya boss kembali lagi ke jalan yang benar"
"Njir lu kira boss selama ini homo"
****
Sekarang bagas dan amanda sedang berada di salah satu cafe dan bagas tak henti hentinya merangkul pinggang amanda secara posesif membuat amanda risih sendiri melihat tingkah bagas yang posesif
"Jangan gitu ih, jatuhnya kamu kelihatan posesifnya" protes amanda tapi tak indahkan oleh bagas
"Nikah yuk" ucap bagas tiba tiba yang mendapat pukulan di punggungnya dari amanda
"Aku masih di bawa umur babi" ucap amanda malas seolah bagas melupakan statusnya yang masih sekolah
"Kamu sekolah, dimana"
"Aku pindah di bantuin bela, karin, mita dan susy"
"Mereka tau kamu masih hidup sedangkan aku tidak" tanya bagas dengan wajah datarnya
"Iya soalanya aku kasih tau" jawab amanda polos
"Lio juga tau" tanya bagas yang di jawab anggukan oleh amanda
"Siapa lagi yang tau selain lio dan teman kamu itu"
"Nggak ada lagi"
Bagas menarik nafasnya kasar
"Mereka tau sedangkan aku tidak" dengusnya dengan wajah malas"Ya ampun bi jangan ngambek, aku sengaja nggak ngabarin kamu karna aku mau kamu fokus sama tujuan kamu kalau aku muncul yah gini, kamu hanya akan nempelin aku sampai lupa kerja" ucap amanda panjang lebar
"Aku pasti akan bagi waktu kalau kamu datang"
"Iya aku tau tapi kan sekarang kita udah ketemu aku udah kembali"
"Terserah kamu"
"Ya ampun babi jangan ngambek kaya gitu ih, muka kamu jelek kalau ngambek" ucap amanda menggoda bagas tapi tak di respon oleh bagas
"Yaudah kalau kamu kaya gini aku pergi lagi aja" kali ini amanda yang ngambek dan ingin pergi tapi tangannya di tari kembali oleh bagas
"Jangan pergi lagi" tahan bagas lansung menarik amanda ke pelukannya yang di balas pelukan juga oleh amanda.
Ini yang terakhir nggak ada next next san lagi setelah ini karna author udah harus kerja jadi ngga ada waktu buat nulis
Bayy...💛💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Antagonis (TAMAT)
Fantasykehidupan sederhana seorang amanda harus berubah 100 derajat karna kejadian yang bahkan tidak bisa di cernah oleh akal. bagaimana kelanjutannya baca saja jangan lupa vote dan koment:) NOT - Tulisannya ancur - Banyak typonya - Author nya nggak pernah...