"Mah Lio berangkat" ucap Lio yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya
"Mamah ikut"
"Ha" heran Lio
"Maksudnya, mamah Anter yahhh"
"Nggak usah mah Lio kan punya motor sendiri"
"Perasaan mamah nggak enak, mamah Anter aja yah" bohong Amanda yang sebenarnya ingin mencari teman Lio yang bernama arkha
"Nggak usah mah Lio bisa hati hati, lagian mamah juga ada janji sama papah buat kelarin masalah kemarin" ucap Lio yang memang benar kalau amanda akan menjelaskan semua yang terjadi begitupun Bagas yang akan menjelaskan kemana dia semingguan ini
"Mamah nggak nerimah penolakan" ucap Amanda berjalan duluan
****
"Lio kok mereka liatin mamah sih" risih Amanda yang sedang berdiri di depan Lio tapi tangannya sibuk merapikan dasi dan seragam Lio
Lio menggeleng pertanda ia tidak tahu. Membuat Amanda kesal lalu menoyor kepala Lio
"Di luar aja sok dingin giliran di apart manjanya melibihi bayi benar benar titisan Bagas nih anak" kesal Amanda setelah itu menoleh ke kiri dan kanan mencari seseorang yang menjadi tujuan utamanya mengantar lio
"Cari siapa sih mah" tanya Lio heran
"Nggak cari siapa siapa kok cuman merhatiiin nih sekolah. Walaupun sekolah ini bukan sekolah tempat pertama kali mamah bawain bekal ke kamu tapi rasanya seperti tidak asing" ucap Amanda mengingat waktu dulu ia membawakan bekal untuk Lio dan hari itu juga pertemuan pertamanya dengan Bagas
"Masuk gih sana" ucap Amanda tapi Lio masih tetap berada di tempatnya memandang Amanda dengan pandangan yang Amanda tidak mengerti
Grep
Lio lansung memeluk Amanda
"Terimakasih Karna sudah datang ngurusin Lio dan gantiin posisi bunda. Walaupun dulu bunda tidak seperhatian mamah tapi dengan dia mengirim mamah untuk Lio, itu sudah cukup untuk Lio" ucap Lio mengeratkan pelukannya
"Husttt, sudah sudah kenapa jadi melow gini. Mamah kan niatnya cuman mau mengingat waktu itu doang" ucap Amanda yang tangannya sibuk mengelus pundak Lio
"Udah jangan sampai nangis nggak malu tuh di liatin teman kamu" ucap Amanda melihat salah satu teman dekat Lio yang berdiri tidak jauh darinya tapi sedang mematung dengan muka heran
Bukan hanya teman dekat Lio yang berhenti dan menatap mereka tapi semua siswa siswi yang berada di sana juga ikut terdiam memperhatikan Amanda dan Lio
Lio melepaskan pelukannya dan menatap sekitar yang memang benar sekarang ia sedang menjadi pusat perhatian
"Mah Lio masuk dulu" ucap Lio tapi baru saja Lio ingin melangkahkan kakinya seseorang dengan kumis tebal, perut buncit dan muka yang garang sedang berdiri dan mencegah Lio
"Axelio sepertinya kamu tau peraturan yang ada di sekolah ini, kalau siswa tidak boleh berpacaran di depan umum apalagi dengan berpelukan seperti kamu ini kecuali sembunyi sembunyi" ucap orang itu memperhatikan Amanda
"Kalian berdua ikut saya ke ruang BK sekarang" lanjutnya yang membuat Amanda melongo
Tapi baru saja Amanda ingin menjawab Lio sudah lebih dulu menariknya
"Ikut aja mah" bisik Lio
"Jadi kalian sudah pacaran berapa lama dan pacar kamu axelio sekolah dimana dan satu lagi, seharus sebagai seorang ketua osis yang cerdas dan selalu mendapat penghargaan kamu seharusnya tau tempat" cerocos guru tersebut panjang lebar
"Pak guru yang terhormat pertama tama saya ini bukan pacarnya dia, saya itu mamahnya pak bukan pacar jadi tidak masalah dong Kalau dia peluk saya" ucap Amanda nyolot
"Oh mamahnya" ucapnya menperhatikan Amanda dari atas sampai bawah
"Ada bukti"lancutnya memandang remeh amanda
"Ada"
"Apa"
"Foto keluarga"
"Kartu keluarga saja"
"Belum ada pak"
"Kenapa"
"Saya sama bapaknya Lio belum nikah"
"Oh calon mama tiri" ucapnya memandang prihatin Lio
"Pantas kamu dari awal selalu bersikap dingin dan sangat jarang berbicara dengan perempuan. Ternyata kamu salah satu dari banyaknya anak broken home korban perceraian orang tua" kali ini guru tersebut kembali memandang Amanda
"Saya harap kamu bisa dewasa dan kedepannya tidak berubah di saat seperti ini biasanya anak seperti axelio ini membutuhkan dukungan"
"Apaan sih pak"
"Terimah kasih pak nasihatnya, saya antar mamah saya dulu keluar" ucap Lio tidak membiarkan Amanda berbicara karna hanya akan memperpanjang waktu
Saat keluar dari ruang BK Amanda melepaskan tangannya dan menatap Lio
"Nggak usah Antaren mamah keluar"
"Mamah marah"
"Nggak tapi sebentar lagi kamu masuk jangan sampai telat"
"Lio antar sampai gerbang dulu" tawar Lio lagi
"Nggak usah Lio, entar kamunya telat masuk kelas. Pergi sana percaya deh sama mamah" ucap Amanda meyakinkan Lio yang di jawab anggukan ragu oleh lio
"Semangat baby belajarnya" lanjutnya sambil mendorong Lio ke arah kelasnya
setelah melihat punggung Lio yang semakin menjauh Amanda berbalik berjalan menyusuri koridor sekolah yang mulai sepi karna sudah jam belajar
"Sepertinya pencarian kali ini gagal" guman amanda
Tapi saat melewati lapangan Amanda mendengar suara orang yang sedang marah marah membuatnya penasaran lalu mendekat
"Kalian kira dengan berantem di sini kalian bakal dapat pujian haa" bentak seorang guru di depan beberapa siswa laki laki yang sedang berbaris
"Dan kamu arkha, kamu itu wakil ketua osis di sini. Klau kamu ada masalah di luaran sana jangan bawa masalah itu ke dalam sekolah"
"Saya perhatikan kamu dari awal selalu gampang terpancing emosi sesuatu yang teman kamu bercanda kan, kamu selalu membawanya serius"
"Kepergian kakak saya bukan satu hal lucu yang kalian semua bisa bercandakan, sekalipun cara dia pergi tidak masuk akal" tegasnya dengan mata yang berkaca kaca
"Kakak bahkan orang itu tidak menganggap Lo sebagai adiknya" ucap seseorang di belakang arkha
"Diem Lo bangsat"
"Emang bener kan dia bahkan tidak memperhatikan Lo layaknya adik, dia cuman noloong Lo waktu itu karna kasihan dan satu lagi waktu itu kalian juga sama sama di bully"
"Dan lagi cewe cupu itu juga sudah mati percuma Lo bela belain dan ngakuin dia sebagai kakak PERCUMA" ucap cowo itu menekan kata PERCUMA
Author update🧡
Gantung lagi yakan
Tapi prinsip author lebih baik gantung dari pada nggak upSekian🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Antagonis (TAMAT)
Fantasykehidupan sederhana seorang amanda harus berubah 100 derajat karna kejadian yang bahkan tidak bisa di cernah oleh akal. bagaimana kelanjutannya baca saja jangan lupa vote dan koment:) NOT - Tulisannya ancur - Banyak typonya - Author nya nggak pernah...