D U A P U L U H

119K 14.3K 366
                                    

Nyaman itu yang amanda rasakan saking nyamannya iya rasanya tidak mau bangun dari tempat tidur yang empuk ini tapi setelah mengingat kejadian semalam amanda lansung membuka matanya lebar

Dimana dia sekarang itu yang ada di pikiran amanda sekarang melihat ruangan dan sekelilingnya yang tampak asing baginya amanda menyerngit heran

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya yang berpakaian sederhana sedang tersenyum ke arahnya

"Anda siapa" tanya amanda dengan wajah bingungnya

Wanita itu mendekat lalu mengelus puncak kepala amanda dan mengecek suhu tubuh amanda

"Panas kamu sepertinya sudah menurun, kamu masih pusing tidak" tanya wanita itu

Amanda menggeleng lalu mengangguk membuat wanita itu terkekeh pelan setelah itu terdengar suara perut yang kelaparan siapa lagi kalau bukan perut amanda jangan tanyakan wajah amanda yang sudah merah karna menahan malu

"Kamu lapar" tanya wanita itu amanda mengangguk

"Kamu mau makan di sini atau makan bareng" amanda menyerngit heran lagi mendengar ucapan wanita barusan

"Kamu bingung yah, bagaimana kalau kita makan bareng di bawa saja dan bunda akan jelasin semua di bawa" ucapnya lagi yang membuat amanda semakin heran mendengar kata bunda

Apa tubuhnya bertransmigarsi lagi itu yang amanda pikirkan, tapi setelah turun dan melihat beberapa orang di meja makan dan iya sangat tau betul pria paru bayah dan anak remaja di sampingnya yang sedang memasang wajah datar amanda lansung berhenti berharap jiwanya pindah lagi

"Sudah bangun" tanya pria paruh baya yang tak lain kepala sekolahnya yaitu bapak januarta

"Iya pah dia udah bangun, duduk gih sayang di samping dika" amanda hanya menurut dan dalam hatinya iya tak berhenti bergerutu malu iya sangat malu kalau begini ceritanya kemarin sebelum pinsang iya  meminta untuk diantarkan pulang saja

Bagaimana tidak malu seorang ardika januarta yang katanya jomblo wal'afiat anak kepala sekolah ternyata punya saudara banyak lihat saja cowo cowo yang seumurang abang abangnya di rumah, yang juga sedang duduk di depan amanda dan tatapan mereka semua menuju ke amanda yang sedang salting setengah mati

Wanita paruh baya tadi menyendokkan nasi goreng ke piring amanda

"Makan yang banyak yah" pintahnya amanda hanya mengangguk kikuk karna merasa semua tatapan tertuju ke dirinya

"Kata dika kemarin kamu hujan hujanan di pinggir jalan dan tidak mau pulang ke rumah kamu" tanya pak januarta yang membuat amanda hanya mengangguk lemah

"Kalau kamu ada masalah keluarga selesaikan jangan lari itu bukan jalan keluar yang baik" nasihatnya yang lagi lagi amanda jawab dengan anggukan

"Kamu tidak seperti murid bar bar yang saya kenal dulu"sambungnya yang membuat amanda kaget apa kepala sekolahnya ini tau sikapnya amanda yang udah isdet yang suka membully

"Iya saya tau tapi akhir akhir ini bapak perhatikan kamu berubah saya juga sudah jarang mendengar guru guru ngegibahin kamu yang tidak tidak malah mereka sekarang memuji kamu karna nilai kamu meningkat" ucapnya lagi yang semakin membuat amanda kaget selain bijaksana ternyata kepala sekolahnya juga cenayang

"Pah stop dong ngomongnya kasian dia belum makan apa apa" potong wanita paruh baya itu jangan salahkan wanita itu kalau dari tadi membela dan menyayangi amanda itu semua di karenakan karna iya tak punya satupun anak perempuan di antara ke empat putranya

Januarta mengangguk mendengar ucapan istrinya jarang jarang iya melihat istrinya terus menerus tersenyum bahkan saat ardika kemarin menggendong amanda masuk kedalam rumah dengan pakain yang basah istrinya lansung panik dan mengurus amanda bukan dika padahal ardika juga kalau terkena hujan atau habis hujan hujanan biasanya akan demam tapi istrinya justru lebih fokus ke amanda

Setelah sarapan pagi tadi amanda sekarang berada di ruang keluarga bersama dengan keluarga januarta dan pastinya di wawancarai oleh bapak kepala sekolahnya itu

"Kalau kamu ada masalah kamu harus menceritakan itu ke orang lain jangan kamu pendam" nasihatnya lagi yang di jawab anggukan oleh amanda

"Dia dari tadi cuman ngangguk sama gelengin kepala dia bisu" tanya cowo yang dari tadi juga menperhatikan amanda

"Nggak" jawab ardika singkat

"Sepertinya masalah hidup dia berat banget sampe trauma bicara" ucap cowo satunya lagi yang membuat amanda semakin kesal dan menatap tajam kedua cowok kampret tersebut

"Kali ini sudah kerasukan" timpalnya lagi

Amanda dengan sengaja melempar kedua cowo itu dengan bantal sofa yang dari tadi iya pegang

"Arka, Miko udah amandanya jangan di ganggu"  tegur bunda melihat wajah amanda yang kesal

Karna merasa di bela amanda menjulurkan lidahnya meledek kedua cowok yang sedang memasang wajah kesal mereka

"Mand kalau boleh bunda tau kok bisa sih kamu marah sama keluarga kamu" tanya bunda baik baik

Amanda berpikir sebenatr lalu menjawab

"Mommy sama daddy aku jodohin aku sama cowok terus aku nggak mau soalnya aku udah punya pacar lalu mereka maksa tapi aku nggak mau" ucap amanda dengan ekspresi sedihnya

Sebenci bencinya amanda ke keluarganya amanda yang udah isdet tapi amanda masih memiliki hati dan tak mau mengumbar kejahatan mereka ke orang lain

"Lagian kamu masih kecil tapi udah pacar pacaran" cibir miko yang membuat amanda menatap tajam ke arah cowo itu

"Biarin itu berarti jantung aku sehat karna masih bisa mencintai dan wajah aku cantik karna di cintai nggak burik" ucap amanda menekan kata burik

"Heh aku nggak jomblo yah" ucap miko lagi karna merasa di sindir

"Nggak ada yang bilang kalau bang miko jomblo tuh" ucap amanda lagi membuat orang orang di sana terkekeh melihat tingkah keduanya

Pemandangan seperti itupun jarang terjadi di keluarga januarta tapi sepertinya karna kehadiran amanda di tengah tengah mereka membuat suasana lebih hangat

"Bundd anakmu yang ganteng ini di ledekin" aduh miko

****

Setelah pulang dari rumah keluarga januarta amanda sekarang sudah berada tepat di depan rumahnya tadinya bunda belum mengijinkan amanda pulang bahkan mwnyuruh amanda untuk tinggal di sana saja tapi amanda tidak bisa iya tidak mau menjadi beban keluarga orang lain walaupun hati kecilnya sangat nyaman berada di sana karna iya merasa menpunyai keluarga yang sesungguhnya ayah dan bunda serta abang yang menyanginya membuat amanda betah berada di sana walaupun cuman sehari tapi rasanya sangat berat meninggalkam keluarga cemarah itu

Bunda bahkan memberi ceramah yang singkat ke bagas yang telah menjemput amanda untuk selalu menjaga amanda dan setia ke amanda yang tentunya di jawab anggukan sopan oleh bagas bahkan tak di suruh pun bagas pasti melakukan itu

Amanda juga dapat omelan dari bagas karna bunda juga menceritakan kalau amanda hujan hujanan sampai pingsan untungnya iya di temukan oleh dika walaupun bagas sedikit kesal karna ada adegan di mana amanda yang katanya di gendong oleh dika membuat bagas tidak menerimah itu kalau lio yang menolong amanda munkin bagas akan bersikap santai karna amanda menganggap lio anaknya dan begitu juga lio yang menganggap amanda seperti kakaknya tapi beda lagi ceritanya kalau ardika yang asing bagi bagas




Vote and komentt💛

Transmigrasi Antagonis (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang