2

76.3K 9.2K 231
                                    

"Kok gue bisa sewaras itu yah ketemu sih rangga" monolog amanda  kedirinya sendiri sampai tak sadar kalau iya sudah sampai di depan kantor bagas

"Siang non" sapa satpam yang ada di sana ke amanda

Bagi pekerja lama amanda adalah wanita  ajaib yang berhasil membuat bosnya yang dulu sangat dingin seperti es kini perlahan mencair sejak kedatangannya satu tahun lalu

"Siang pak satpam, em btw bagasnya nggak ada?"

"Ada kok non"

"Yahh kok ada sih pak" amanda mendesah kecewa

"Emang kenapa non bukan nya non kesini mau ketemu pak bos"

"saya kesini mau cuci mata"

"Di kampus kan udah non cuci mata apa kurang tuh mahasiswa di sana yang masih mudah dan ganteng ganteng"

"Kurang pak"

"Kurang apa non"

"Kura ber uang pak" ucap

amanda berlalu masuk meninggalkan satpam yang menggelengkan kepalanya bingung dengan jalan pikirin amanda

"Pagi rand"

"Malam bu boss" balas randi yang sedang sibuk di depan komputer

"Lo udah makan, muka lo kok pucat banget lo sakit atau lo kecapean" tanya amanda dengan nada khawatir yang iya buat buat

"Jangan nambah kerjaan gue lagi ini aja udah numpuk njirr" ucap randi mengingat kejadian beberapa hari lalu

Dimana saat amanda sengajak bermain main menperhatikan dirinya di depan bagas. yang berakhir ia harus lembur 3 hari berturut turut karna pekerjaan dari bagas yang nggak ngotak dan tidak berperi ke kariawanan

"Iya deh iya, sory gue nggak maksud" kekeh amanda

"Iyi dih iyi, sity gii nggik miksid, kalau mau buat setan cemburu jangan jadiin gue tumbal juga kali"

"Dari pada gue jadiin lu sesajen masi untung cuman tumbal"

"Serah luh dah"

"Eh rand, tdi kalau gue nggak salah denger bagas punya sekertaris baru yah" tanya amanda

Sedangkan randi yang mendengarnya raut wajahnya lansung berubah dan gugup

"Oh kalau soal itu gue nggak tau apa apa" ucap randi sambil memalingkan wajahnya

"Gue sibuk kerjaan gue numpuk lo pergi aja sono gangguin yang lain kek" usir randi membuat amanda heran

Karna bisanya seberapa menumpuknya kertas yang ada di meja randi kalau amanda ingin berbicara, dia tidak akan mengusir dirinya

"Idih aneh banget lu dugong" ucap amanda berlalu pergi

Tok tok tok

"Babi gue masuk yah"

Setelah mengucapkan kalimatnya berusan tampa menunggu persetujuan dari dalam amanda lansung membuka pintu ruangan bagas
Dan mendapati seorang wanita yang terlihat salah tingkah berdiri di samping bagas

"Manda, udah pulang" tanya bagas

"Nggak aku masih di sana berdiri menunggu sesuatu yang tidak pasti yang katanya mau jemput tapi nggak dateng dateng"

"Aku sibuk, ini aja aku baru selesai meeting"

"Oh"

"Nggak usah ngambek gitu jelek"

"Nggak usah gerayu gitu nggak mempan" balas amanda mengikuti gaya bicara bagas

"Ekhm pak saya izin keluar" pamit cewe yang amanda tak kenal

"Dia sekertaris aku yang baru" ucap bagas seolah mengerti pikiran amanda

"Nggak usah diliati seperti itu lebih cantikan kamu kok dari pada dia" kekeh bagas melihat cara tatapan amanda yang semakin tajam

"Au ah bete gue lama lama di sini panas" ucap amanda berdiri ingin pergi tapi tangannya di tahan oleh bagas

"Udah dibilangin nggak usah cemburu dia cuman sekertaris aku nggak lebih"

"Siapa juga yang cemburu, aku emang udah mau pulang kangen lio soalnya"

"Kok gitu biasanya nungguin aku pulang dulu, terus kita bareng ke apart kamu"

"Nggak usah kamu kan sibuk harus ngurus banyak hal sama sekertaris baru kamu itu yang seksi, lansing nggak lansung, terus jago mek'up nggak kaya aku, yang gambar alis aja nggak tau, pake softlen aja nggak berani nggak kaya cewe cewe yang lain"

"Ck" bagas berdecak meraih tangan amanda menariknya keluar ruangan dan seperti mencari seseorang

"Kamu ngapain sih lepasin babi sakit nih, tangan aku" bagas tetap tidak merespon amanda ia sibuk menolehkan kepalanya mencari seseorang

"Sofi" panggil bagas ke perempuan yang tadi ada di ruangannnya

"Iya pak"

"Ikut saya" ucapnya tapi tangan masih setia menarik amanda berjalan di ikuti sofi di belekang mereka

"Rehan mulai sekarang kamu yang menjadi sekertaris saya, dan sofi kamu yang menggantikan posisi rehan, dan menjadi manajer" setelah mengucapkan kalimatnya barusan bagas pergi tak lupa tangan amanda yang masih iya tarik

"Kita pulang sekarang" ucap bagas tampa melihat wajah amanda yang melongo



















Vote and koment

Transmigrasi Antagonis (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang