10

53.1K 7.1K 350
                                    

Setelah kejadian tadi Amanda bertemu dengan Raina sekarang ia sudah berada di dalam rumah Bagas dengan muka pucat saking gugupnya
Ia bahkan dari tadi meremas tangan kanan Lio yang berada di sampingnya

"Mereka siapa Raina" tanya wanitah paru Bayah yang Amanda yakin itu mamahnya Bagas

Raina mendekat dan membisikkan sesuatu yang entah Amanda tidak tau tapi setelah bisikkan itu wanita itu memandang Amanda dari atas sampai bawah membuat Amanda semakin gugup dan semakin mengeratkan pegangannya ke Lio

"Jadi kamu pacarnya Bagas" tanya wanita paruh baya itu yang berhasil membuat semua yang ada di sana menoleh dan menatap tak percaya ke arah Amanda

"Hah kak Bagas punya pacar" ucap wanita yang berpenampilan sedikit terbuka dan menatap amanda

"Yakin nih, cewe nggak ngaku ngaku. Bukan, kak Bagas banget sih Klaus dia punya pacar" ucap cewe satunya

"Halu ni cewe pasti"

"Dia nggak halu emang kak Manda ini pacarnya kak Bagas kok" bela Raina karna Bagas pernah membawa Amanda ke pesta ulang tahunnya walaupun waktu itu cuman Bagas yang hadir sebagai sepupunya selebihnya teman temannya

"Raina kamu ini kaya nggak kenal kak bagas aja ngomong atau dekat sama kita aja kak Bagas tidak pernah"

"Iya bener tuh, cewe yang kita jodoh jodohin juga kedia jelas di tolak mentah mentah sama dia"

"Anak anak stop, bagaimana klau yang dikatakan Raina itu bener klau cewe ini pacarnya Bagas. Bagas bisa marah klau tau kalian secara tidak lansung ngeremehin dia" ucap wanita paruh baya yang sepertinya  tantenya bagas

"Terus bagaimana dengan kak Alena Kitakan sudah sepakat untuk menjodohkan kak Alena dengan kak Bagas" Amanda yang mendengar ucapan barusan seketika semakin diam. Hatinya hancur mendengar ucapan barusan

'apa selama ini Bagas hilang karna ia menerima perjodohannya' pikir amanda

"Manda" suara barusan mengalihkan pandangan semuanya dan melihat Bagas yang baru saja turun dari kamarnya

"Lio kita pulang sekarang, Raina terimah kasih dan untuk semua maaf sudah mengganggu" ucap Amanda berdiri lansung menarik tangan Lio
Tapi terhenti karna Bagas segera menarik Lio kebelakangannya dan juga lansung menahan tangan Amanda

"Mand jangan marah dulu, aku akan jelaskan semuanya"

"Bi aku tidak marah, aku cuman kecewa kamu hilang tanpa ada kabar dan sekarang setelah aku mau nemuin kamu apa yang aku dengar kamu mau di jodohin. Aku yakin kamu hilang semingguan ini karna kamu mau nerimah perjodohan itukan"

"Kamu salah paham"

"Dan aku juga yakin, yang turunin aku di jalan itu sebenarnya kamukan. Kamu hanya pura pura mengubah penampilan kamu dan juga pura pura tidak mengenal aku supaya aku marah dan meminta putus duluan iyakan Bagas itukan yang kamu mau"

"Pura pura tidak mengenal kamu, mengubah penampilan" tanya Bagas heran tapi tidak di respon oleh Amanda

Bagas berbalik dan menatap Lio yang di balas tatapan datar oleh Lio

"Lio jelaskan ke papah apa yang terjadi" ucap Bagas yang membuat Lio dan Amanda melotot kaget

Karna Bagas memgatakan dirinya papah di depan keluarga besarnya, Tapi setelah sadar dari keterkagetannya Amanda lansung memberi kode ke Lio

Membuat Lio menatap ragu ragu keduanya lalu menggeleng

"Lio nggak tau apa apa, mamah nggak cerita" jawab Lio menundukkan kepalanya karna tatapan tajam Bagas barusan Lansung membangkitkan sifat culun dan penakut yang ada pada diri lio

"Kalau ngga tau apa apa Liat mata saya dan ulangi ucapan kamu barusan" tegas Bagas yang terlihat sangat menakutkan

Melihat lio yang semakin menundukkan kepalanya Amanda lansung mendekat dan merangkul Lio

"Kamu apa apaansih kamu mau ngembaliin trauma Lio lagi"
Bagas lansung menarik nafasnya kasar berusaha menurunkan emosinya setelah itu memegang pundak Lio

"Jangan takut"

"Dan mand kita harus bicara berdua tapi tidak di sini di apart kamu saja. Kamu kesini naik apa" tanya bagas berusaha sedewasa mungkin

"Motor" jawab Amanda cuek dan tangannya masih merangkul tubuh Lio yang sedikit gemetaran

Bagas yang melihat itu mengusap wajahnya kasar ia merasah bersalah karna telah kelepasan menbentak Lio

"Kita pergi naik mobil aku, biar motor Lio aku suruh orang saja yang bawa" ucap Bagas mencoba bersabar karna Amanda bersikap dingin kedirinya

"Hm"

Bagas mendekat ingin merangkul Lio tapi Lio sudah lebih dulu mundur menyembunyikan dirinya di belakang Amanda

Bagas menatap Amanda dengan tatapan sendu membuat Amanda bimbang ia masih marah ke Bagas tapi ia juga tidak bisa tinggal diam melihat ketakutan Lio

Amanda berbalik mengusap punggung Lio yang bergetar

"Husttt papah kamu tadi cuman hilaf doang kok, tapi kalau tidak suka nanti mamah kamu yang imut ini cariin papah baru buat kamu. Banyak ko yang ngantri hehehe" ucap Amanda dengan cengirannya berusaha menghibur Lio tapi tidak memikirkan efek sampingnya

Seperti tatapan datar dari seseorang di belakangnya. Tapi setelah itu bagas lansung menggeser tubuh Amanda dan menarik Lio kepelukaannya

"jangan seperti ini, kamu baru di bentak sedikit sudah ciut dari kemarin kemarin papah ajarin kamu jadi orang yang kuat"

"Ya tapi nggak kamu bentak kaya gitu juga, Lio bisa ngelawan kok seperti yang kamu ajarin tapi dia tidak bisa kalau lawannya itu kamu kan, kamu sendiri yang ngaku jadi bapaknya yang makasa maksa mau di panggil papah dan kamu juga seharus nya tau arti papah bagi Lio itu apa"

"Yasudah Lio papah mengaku salah. Seharusnya papah tidak bertanya ke kamu dan membentak kamu seperti ini" ucap Bagas menepuk nepuk punggung lio






🧡

Transmigrasi Antagonis (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang