3

73.2K 9.6K 791
                                    

"LIOOO MAKAN NAK EMAKMU YANG CANTIK PLESSS IMOUT IN"

"Iya mah" axelio lansung muncul dengan seragam sekolahnya tak lupa dengan wajahnya yang masih setengah mengantuk dan lansung duduk di meja makan

Karna amanda tidak akan berhenti berteriak jika tidak melihat dirinya di pagi hari

"Nggak sopan, ucapan mamahkan belum selesei tapi udah  kamu potong"

"Hmmm"

"Jangan banyak banyak gabung sama si bagas efeknya kamu jadi dingin juga entar"

"Iya mamahku sayang. iya"

"Ngomong apa barusan" ucap orang ketiga yang tiba tiba muncul

"Mampus" guman axelio dan amanda

"Mah lio udah kenyang mau berangkat  ke sekolah dulu yah" pamit axelio

"Pah lio pergi dulu" pamitnya ke bagas

"Eh sayang ganteng banget sih pagi pagi udah rapi pake jaz mau kemana ke ondangan" ucap amanda dengan cengirannya

Bagas menatap datar amanda, dan lansung duduk di kursi kosong tempat axelio duduk tadi

"Makan" ucap bagas

"Mulai deh, sok dingin. Kamu manggil aku makan atau mau di ladenin tuan bagas"

"Dua duanya"




*******

Setelah kedatangan bagas yang tiba tiba beratamu pagi tadi dan berakhir bagas mengantar amanda ke kampus

"Belaj"

"Belajar yang bener jangan lirik cowo lain. Itukan yang kamu mau bilang udah aku hapal babi tenang aja"

"Yaudah aku pergi"

Amanda mengangguk dan melihat kepergian bagas sampai mobil yang di kenderai bagas tak terlihat









"Njir tuh dosen tadi galak bener ngalahin guru bk dulu" guman amanda setelah keluar dari ruangan

Dan sekarang ia berjalan ke kantin untuk mengisi perutnya yang kelaparan

Byuur

Saat sedang berada dalam kantin tiba tiba seseorang dari belakang Amanda menabrak Amanda membuat jus yang di pegang orang itu tumpah tepat di punggung Amanda

"Lo kalau jalan cepetan dikit kek gue kan jadi nabrak lu, gue nggak mau tau yah lu ganti jus gue" ucap cewe yang menabrak Amanda

"Heh jalang simpenan om om, udah salah minta ganti rugi lagi. Yah gue nggak mau lah udah belakang gue lo udah buat basah terus lo minta ganti rugi engga akan gue ganti" balas Amanda

"Apa lo bilang jalang, lo nggak tau gue ini siapa"

"Tau kok, lo kan anaknya bapak sama emaklu yakali gue enggak tau"

"Gue nggak bercanda yah pacar gue di sini preman kampus, nggak ada yang berani sama dia"

"Terus urusan gue sama pacar lo apaan, gue kan berurusan sama lo bukan pacar preman lo itu"

"Oh lu nantangin, berurusan sama gue itu sama aja dengan berurusan dengan pacar gue"

"Terosss gw harus ngumumin ke semua jenis manusia yang ada di bumi ini gitu kalau pacar Lo itu preman"

"Nantangin lu yah" tunjuknya ke Amanda

"Apa Lo, Lo kira gue takut" ucap Amanda tak kalah sewot

"Apa Lo"

"Apa Lo"

"Apa Lo"

"Clara udah deh nggak usah ngeladenin dia" ucap cewe di samping orang yang menabrak Amanda

"Dia yang mulai jalan nya lelet banget mana nggak minta maaf lagi" ucap Clara menatap tajam Amanda

"Heh Mak Lampir ini kantin luas yah nggak sempit kaya otak lo, Lo kan bisa lewat sebelah sana atau nggak samping gue deh. Nggak jalan yang gue lewatin juga" nyolot Amanda

"Bener tuh"

"Iya bener juga sih"

"Huuuuu emang si clara nya aja sih yang cari masalah"

Karna dari tadi mereka menjadi pusat perhatian dan omongan Amanda yang terakhir ada benarnya
Membuat penonton geram dan membela Amanda

"Liat aja entar gue bakalan buat perhitungan" desis Clara setelah itu ingin meninggalkan Amanda

"Gue tungguin" jawab Amanda

"Lo yah. Emang cari gara gara sama gue" ucap Clara menaikkan tangannya ingin menampar Amanda. Tapi panggilan seseorang menghentikan tindakannya

"Clara"

"Sayang akhirnya kamu datang juga" ucap Clara yang membuat Amanda berbalik ingin melihat Orang yang katanya di takutin di kampus ini.

Memang terbukti sih karna beberapa yang tadinya menonton dan membela Amanda semuanya menunduk .Membuat Amanda semakin penasaran dengan cowo yang katanya di takutin itu

Saat berbalik baik Amanda maupun orang itu sama sama kaget bahkan untuk mengeluarkan satu katapun Amanda tidak bisa

Air mata Amanda berjatuhan ingin berlari tapi kaki nya terasa kaku dan mati rasa tidak ada yang bisa iya lakukan kecuali menatap orang yang juga menatap dirinya dengan pandangan tak percaya.

Transmigrasi Antagonis (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang