Amanda baru saja keluar dari kamar mandi setelah melanjutkan acara memasaknya tadi yang sempat tertunda karena Lio yang tiba-tiba menangis memeluknya, sekarang ia kembali harus berkutat di depan laptop. Sebagai mahasiswi amanda juga punya banyak tugas yang harus ia selesaikan.
Melirik jam yang sudah menunjukkan angka 8, amanda keluar dari kamar ia berniat untuk mengajak Lio makan malam
Tok tok tok
“Liooo” panggil amanda
“mamah masuk yah” ucapnya setelah itu membuka pintu
Yang amanda lihat axelio masih tidur
“Tumben tidur selama ini” monolog amanda karna biasanya Lio klau tidur siang ia tidak akan tidur sampai malam begini
Amanda mendekat dan melihat wajah Lio yang di penuhi oleh keringat, nafasnya pun terlihat tidak beraturan
“tolong hiks tolong tolong” ucap Lio yang membuat amanda yang dari tadi memperhatikan wajah Lio lansung panik dan mendekatkan diirinya
“Husttttt” amanda memiringkan sedikit badan nya setelah itu menarik Lio kedalam pelukan nya, mengusap bahu yang sedikit bergetar.
Axelio perlahan membuka matanya dan mendapat senyum hangat yang membuat nya tenang dan merasa
“mamahhh, hiksss” isaknya mengeratkan pelukan nya ke amanda
“kamu kenapa sih , sampai demam begini” ucap amanda yang merasa suhu tubuh Lio yang agak hangat
“Lio trauma lihat orang itu”
“orang itu udah ngebunuh kakak Lio”
Amanda hanya diam ia tak bersuara, ia terus menunggu Lio menceritakan masa kecilnya. Lio memang pernah bercerita tapi hanya sebagian dari masa lalunya tidak sepenuhnya.
Dan setelah mendengar semua cerita masa kecil Lio amanda jadi tau kenapa Lio memiliki sifat childish yang susah hilang, itu karena ulah orang tua Lio sendiri
“Kamu pusing nggak sih, badan kamu panas banget” ucap amanda sekarang ia sedang berada di depan TV tak lupa dengannya yang memegang mangkuk bubur, ia sedang menyuapi Lio
Lio mengangguk, ia memang pusing dari tadi
“mau ke rumah sakit” tanya amanda
“ini udah malem mah, lio nggak mau nginap di rumah sakit” keluhnya
“nggak papa, kita periksa doang kok, nggak nginep” ucap amanda yg mau tidak mau dituruti lio
***
“Saya sarankan pasien menginap, biar besok pagi saya bisa kembali meng cek suhu tubuh pasien.” Mendengar ucapan dokter, lio menatap memelas kearah amanda.
“baik dok” ucap amanda setelah itu mengusap bahu axelio yang sedang menyandarkan dirinya
“Nggak papa yah, cuman semalam kok. Emang lio mau sakit gini terus? Nggak kan? “ ucap amanda lagi
Disinilah sekarang amanda berada di samping tempat tidur lio, amanda sengaja memilih ruangan biasa. Bukan yang vvip karna hanya semalam
“Adiknya yah dek” tanya ibu-ibu yang yang juga sepertinya menjaga anaknya
Posisi ibu-ibu itu tepat berada di samping tempat lio yang hanya di batasi oleh tirai, tapi berhubung amanda belum menutup tirai ibu-ibu itu melihat amanda yang sibuk mengusap kepala lio
“Iya bu” jawabnya, bukan nya amanda tidak mau mengakui lio klau lio anaknya Cuma saja pasti ibu-ibu itu akan bertanya banyak hal dan sekarang amanda sedang tidak mood untuk merespon
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Antagonis (TAMAT)
Fantasykehidupan sederhana seorang amanda harus berubah 100 derajat karna kejadian yang bahkan tidak bisa di cernah oleh akal. bagaimana kelanjutannya baca saja jangan lupa vote dan koment:) NOT - Tulisannya ancur - Banyak typonya - Author nya nggak pernah...