05

6.6K 943 34
                                    

Keesokaan paginya, Aka benar-benar tumbang. Tubuhnya memang tidak tahan terhadap hujan dan suhu dingin. Akhirnya, Aka memutuskan untuk absen saja hari ini. Untungnya, ia hanya ada jadwal satu kelas saja.

Setelah menelepon Nabella yang merupakan teman sekelasnya di mata kuliah manajemen perubahan, Aka meringkukkan badannya di kasur. Selimut tidak lepas darinya selama semalaman suntuk. Bahkan AC kamarnya sudah dimatikan. Namun, tubuhnya masih saja menggigil kedinginan.

Pandangan Aka tertuju pada hoodie abu-abu yang tergantung di dinding kamarnya. Aka pun seketika ingat bahwa ia belum mencucinya.

Aka berusaha bangkit dari kasurnya dan berjalan dengan berpegangan di dinding. Saat akan keluar kamar, tiba-tiba smartphone Aka berbunyi. Lantunan lagu Simple Things milik Michael Carreon terdengar nyaring.

"Halo?"

"AKAAA!"

Aka menjauhkan ponselnya dari telinganya. Suara itu sudah dipastikan milik Thalia.

"Kuping gue sakit ih," rengek Aka lemas.

"Maaf-maaf, abisnya lo sakit kok gak bilang gue? Tau gitu gue mampir masakin lo sarapan tadi."

"Gak usah, gue tadi gofood kok. Lo gak kelas emang?"

"Kelas tapi sekarang udah kelar. Gue ke apart ya?"

Aka tersenyum. Gadis itu tersentuh dengan perhatian yang Thalia berikan padanya. Aka serasa menemukan sosok adik perempuan yang perhatian di dalam diri Thalia.

"Iya sini aja. Masakin gue bubur ayam spesial Thalia ya."

"Gampang itu mah. Nanti gue masakin sop juga buat lo makan malem. Nanti lo tinggal angetin aja. Tapi Ka,"

Suara Thalia menggantung. Ia terdengar ragu akan mengatakan sesuatu.

"Ada apa?"

"Gue kesana sama pacar gue gak apa-apa?"

Aka terdiam. Disisi lain ia tak ingin terlalu berdekatan atau akrab dengan laki-laki. Namun disisi lain, laki-laki itu adalah pacar temannya sendiri.

"Iya boleh."

"SERIUS???"

"Iya. Tapi bawa pacar lo aja ya, jangan rame-rame."

"SIAP AKA! ON MY WAY TO YOUU! BYEE."

Aka memutuskan panggilan terlebih dahulu. Setelahnya ia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Jika hanya Thalia saja, ia pasti tidak akan mandi. Namun karena temannya itu mengajak kekasihnya, tentu saja walaupun sakit tapi setidaknya ia harus mandi agar tidak bau minyak kayu putih.

20 menit kemudian Aka selesai mandi. Badannya sudah agak mendingan dengan mandi air hangat. Ia beranjak ke ruang laundry untuk menjemur hoodie abu-abu laki-laki asing kemarin.

Tak lama kemudian bel apartemen berbunyi. Thalia dan sang kekasih pasti sudah sampai.

Aka menyambut mereka. Ketika berhadapan dengan kekasih Thalia, ia hanya tersenyum kaku. Ini pertama kalinya ia melihat secara jelas kekasih Thalia.

Selama ini ia hanya tau namanya saja dan perawakannya sekilas.

"Masuk yuk," ujar Aka kepada dua manusia di depannya.

Revan mengambil tempat duduk di ruang tamu, sedangkan Thalia langsung menuju dapur. Aka yang bingung ingin berbicara apa akhirnya hanya menawarkan minuman pada Revan.

Untungnya, Revan tidak terlalu heboh. Aka takut tidak bisa mengimbangi bicaranya, karena dari cerita Winda dan Nabella, Revan orangnya berisik.

"Karina sorry-"

Strawberry and You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang