Hari ini, keempat sahabat laki-laki Dava sedang pergi ke kantin FIB. Jauh sekali bukan? Mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis mencari makan di fakultas tetangga?
Semua ide Thor. Ia mengatakan bahwa makanan di FIB lebih murah dan bervariasi dari kantin fakultas mereka. Revan yang ikut penasaran pun menyetujui ajakan Thor.
"Buset, rame anjing," gumam Vito.
Keadaan kantin FIB sangat ramai mahasiswa. Maklum, memang sedang jam istirahat makan.
"Wih, ngerokok disini bebas ya?" ujar Revan.
"Iya. Bebas disini mah. Makanya gue suka diajakin kesini sama Aru," jawab Thor.
Tanpa mereka sadari, kehadiran empat pria tampan itu menarik perhatian sebagian besar pengunjung kantin. Bahkan beberapa mahasiswi menjerit pelan ketika mengetahui bahwa yang datang adalah empat manusia hits kampus.
Mari kita ulas satu per satu sebelum mereka makan.
Denavito Haekal Rahman adalah seorang anggota BEM kampus divisi humas. Tentu saja, siapa di kampus yang tidak mengenal laki-laki berkulit seksi tersebut. Bisa dibilang Vito adalah yang paling friendly diantara mereka berlima.
Manusia tampan kedua adalah Thor. Althoriq Alukas Wijaya. Crazy rich, tampan, dan seorang model. Sudah cukup kan alasannya mengapa pemuda bertubuh jangkung itu terkenal?
Ketiga, Ananda Revansyah Bagus. Pacar seorang Thalia, princess nya kampus. Sebenarnya sebelum berpacaran dengan Thalia, laki-laki itu sudah terkenal akibat kelakuannya saat ospek.
Merayu koor komdis dengan gombalannya yang menjijikan di depan umum. Namun, memang parasnya yang tampan juga ikut andil mengapa ia bisa terkenal dan digilai para mahasiswi.
Terakhir, Arjuna Renandi. Ketua UKM padus dengan suaranya yang kalo kata fans jaman sekarang, bisa bikin hamil online. Walaupun terkenal irit bicara dan cuek, masih ada saja yang menggilainya.
"WOE! LUKAS!"
Thor menoleh dan melambaikan tangannya. Ia mengajak ketiga kawannya untuk menuju ke sumber suara.
"Lo panggilannya apa sih, nyet?" tanya Revan.
"Lukas sih dari kecil, cuman biar keren aja makanya gue milih Thor. Sesuai sama muka ganteng gue dan badan sixpack gue. Ya kan?"
Rendi menghela napas. Memang tingkat kepercayaan diri Thor tidak ada bandingannya.
"Hadeh, terserah lo."
Mereka bergabung bersama Aru, yang kebetulan sudah diberi pesan oleh Thor untuk menjaga tempat duduk kantin.
"Pa kabar brooooo!" Thor menjabat tangan Aru.
"Sok iye. Kemaren ketemu njing, pake nanyain kabar segala," balas Aru.
"Hahaha basa basi njing. Oh ya, ini kawanan gue."
Rendi mengeplak belakang kepala Thor. Maklum, ia tidak sampai jika harus menjitaknya.
"Kawanan, lo kira kita hewan?"
"Sakit, Ren buset! Tangan lo kecil-kecil mantap ye," ujar Thor sambil mengelus bekas pukulan Rendi.
"Mampus lo! Ah ya, gue Aru. Anak sasjep. Salam kenal bro."
Mengalirlah perbincangan kelima laki-laki tersebut. Sembari memakan mie yamin andalan FIB, mereka berbincang tentang banyak hal.
Cewek? So pasti ada. Jika ada Thor, Vito, dan Revan sudah pasti topik itu ada.
"Btw, bukannya kalian berlima ya biasanya?" tanya Aru.
"Oh, si brengsek lagi kerkel," jawab Revan.
"Demi apa si brengsek kerja kelompok? Tumben? Biasanya nitip nama doang." sahut Thor. Ia mencomot pangsit milik Rendi.
Memang suka cari mati si Thor.
"Ya gimana orang sekelompoknya sama cecan. Ya dijabanin lah."
"Siapa?"
"Aka." jawab Revan singkat.
"ANJING?"
Revan menatap ketiga temannya. "Biasa aja kali woy!"
"Gak gitu, ah lo sih gak tau kejadian malem festival musik kemaren!" ujar Vito menggebu-gebu.
"Mang ada apaan?" tanya Revan.
"Itu-"
"Sorry nih sebelumnya, Aka yang kalian omongin tuh Anastasia Karina, anak manajemen kan?" sela Aru.
Mereka berempat kompak mengangguk.
"Oh oke."
"Kenapa?" tanya Rendi.
Aru menggeleng. "Banyak fansnya disini. Temen, kating, bahkan dosen aja bahas dia."
"Lah anjir? Dosen juga?" tanya Rendi tak percaya.
Aru mengangguk mantap. "Ya kan lo tau, gimana berprestasinya si Aka. Dia tuh sering tau dimintain tolong buat ngajarin debat bahasa Inggris di sini. Nilai tes masuknya dia waktu maba kan paling tinggi."
"Oh ya sih, gue denger. Emang ya tuh anak hot topic of the year banget dah."
"Mana cantik katanya," ujar Aru santai.
"Lo udah pernah liat aslinya?" tanya Thor, lalu dijawab gelengan oleh Aru.
"Lo bakalan shock. Gue jamin. Aka emang secantik itu in real life. Kita yang liat aja kadang bingung dia manusia beneran apa bukan," jawab Rendi tenang.
-to be continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry and You ✓
Fanfiction[ SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS KARENA TELAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT OLYMPUS ❗️ ] ↳ Dava membenci aroma stroberi atau apapun yang berbau manis. Namun itu tidak berlaku kepada Aka. Dava menyukai aroma stroberi yang menguar dari tubuh gadis itu. ❝ Ah...