13

5.7K 906 38
                                    

"Berapa kali gue harus bilang kalo kita gak sedeket itu, Dava. Lo gak perlu tau."

Ucapan Aka seminggu yang lalu masih menghantui pikiran Dava. Lelaki itu mengerang frustasi.

Revan yang kebetulan sedang rebahan di samping Dava menatap temannya itu penasaran. Ada apa gerangan dengan sahabatnya ini?

"Van."

"Hm?" Revan menyahut seadanya.

"Kalo ucapan seseorang terus terngiang-ngiang di pikiran tuh kenapa ya?"

Revan menaruh ponselnya. Ia menoleh ke Dava yang sedang asyik menatap langit-langit kamar apartemennya.

"Cewek atau cowok?" 

Dava menghela napas. "Cewek."

Revan tertawa. Baru kali ini Dava terlihat frustasi karena ucapan seorang wanita? Rasanya ingin Revan bersujud kepada wanita yang berhasil membuat sahabat brengseknya ini frustasi.

"Ya berarti lo ada sesuatu sama dia."

"Sesuatu?"

Revan mengangkat alisnya. "Ya, mungkin lo ada perasaan yang lo sendiri gak sadar kapan datengnya."

"Ngawur! Gak ada sejarahnya gue suka sama cewek."

Decihan terdengar dari mulut Revan.

"Ya buktinya itu lo lagi mikirin cewek. Emang si cewek bilang apa ke lo sampe lo sebegininya?" tanya Revan.

"Dia bilang kita gak sedeket itu sampe dia harus cerita sama gue dia kenapa," aku Dava kepada sahabatnya itu.

"Ya lo merasa deket gak?" 

Pertanyaan Revan menyentak batin Dava. Memang sejak kapan ia merasa dekat dengan Aka? Aka saja masih menganggapnya orang asing. Sedangkan Dava, entahlah. Laki-laki itu bingung.

"Kalo dipikir-pikir sih, enggak. Gue gak deket. Hanya beberapa kali ketemu dan ya, gue makin penasaran aja. Pas dia bilang kita gak sedeket itu, entah kenapa malah bikin gue merasa tertantang buat bisa deket sama dia."

"Siapa sih ceweknya? Temen main lo?" 

Dava menggeleng. Revan menatap sahabatnya penasaran. "Terus siapa?"

"Lo jangan ember ya tapi?"

Revan tertawa. "Iya gampang."

"Aka."

"HAH?"

Dava sudah mengira reaksi sahabatnya ini akan berlebihan ketika ia jujur siapa gadis yang belakangan ini mengganggu pikirannya. 

"Aka- maksud lo Anastasia Karina anak sejurusan?" tanya Revan heboh. Dava mengangguk mantap.

Revan masih tak menyangka. Bagaimana bisa Dava dekat dengan Aka? Ya oke, dia tau bahwa mereka satu kelompok dalam sebuah mata kuliah. Namun Revan tak menyangka akan sejauh ini. Sampai seorang Dava penasaran kepada Aka, berarti memang sudah jauh kan?

"Lo gak lagi halu kan, Dav?"

Dava menggetok kepala Revan. "Si anjing. Gue beneran!"

"Ya setau gue kalian cuman partner tugas doang."

"Panjang lah ceritanya. Ntar kalo gue mood cerita ya gue ceritain dari awal," sahut Dava santai.

"Kok bisa? I mean, Aka sekaku itu sama cowok loh."

Dava memicingkan matanya. "Lo kenal sama Aka?"

Sebuah ide terpikirkan oleh Revan. Ia tersenyum licik. "Gue pernah ke apartnya malahan."

"Halu lo!" cibir Dava tak percaya.

"Beneran. Sama Thalia kok gue kesananya."

Sudah Revan duga, jika membawa nama pacarnya itu Dava akan percaya. Dalam hati ia tertawa melihat reaksi sahabatnya itu. 

"SUMPAH LO MASUK APARTNYA?"

Revan mengangguk santai.

"Anjing, keduluan!" 

"Hahaha. Ya udah sih, orang cuman nemenin Thalia yang lagi masakin Aka."

"Gue aja ditolak mau numpang istirahat di apartnya. Padahal gue abis kecelakaan di deket apartnya."

Revan mengernyitkan dahinya pelan. Dava sudah tau apartemen Aka? Astaga, sejauh mana kisah Dava dan Aka yang belum ia ketahui?

"Lo tau apartnya Aka? Kok bisa?" tanya Revan penasaran.

"Waktu malem puncak festival musik si Nabella nyuruh gue nganter pulang Aka. Ya udah, gue jadi tau dimana apartnya," Revan mengangguk paham.

"Terus lo sekarang bakal ngapain?" tanya Revan.

Dava terdiam.

"Kayaknya gue mau nyoba deketin deh," ujar Dava mantap.

"Jangan dimainin!"

Dava terkekeh. "Nggak bakal. Ini beda kasus. Gue di deket dia aja pikiran gue gak waras gara-gara baunya."

"Ah, stroberi ya," gumam Revan. "Tapi setau gue lo gak suka cewek yang baunya manis stroberi, Dav."

Dava tersenyum. "Aka pengecualian."









-to be continued-


Note:

Hai! Aku buat work baru, silahkan di cek ya di profilku!

Visualisasinya masih tetep Karina ya, karena emang aku se sayang itu sama dia hehe.

Have a nice day!

Strawberry and You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang