Koridor sekolah sudah mulai ramai murid-murid yang datang. Termasuk Lisa yang menguap sembari menutup pintu loker. "Begadang lagi?" Tanya Jisoo yang ntah darimana datang sedang menyender disamping loker Lisa.
"Kamu ingin membuatku kena serangan jantung? jangan mengejutkan seperti itu." Keluh Lisa.
Saat Lisa dan Jisoo berbincang-bincang. Hampir semua mata tertuju pada kelompok Eternity yang baru saja tiba.
Lisa memperhatian kedatangan mereka, terutama Jennie yang berdiri di tengah-tengah berjalan bagaikan model papan atas.
"Sejak kapan kamu memperhatikan mereka?" Bingung Jisoo.
"Tidak, hanya saja aku merasa heran mengapa banyak sekali yang menyukai mereka." Lisa menggelengkan kepala dan menutup loker.
"Makin banyak saja orang bodoh di sekolah ini." Jisoo tersenyum mendengarnya.
"Aku harap kamu tidak bodoh seperti mereka." ucap Jisoo.
"Tentu saja tidak mungkin, ayolah kita ke kelas, Rose pasti sudah menunggu."
~
Bel mulai berdering. Rose terlihat sudah siap-siap untuk belajar, sedangkan Lisa masih sibuk dengan ponselnya."Matikan ponselmu." Rose dan Lisa menjadi teman sebangku.
"Mengapa kamu cerewet sekali? apa kamu belum makan?" keluh Lisa yang sedaritadi Rose terus-terusan mengomel.
Tiba-tiba kelas menjadi hening. Bukan, bukan karena guru yang datang namun karena kehadiran murid nomor satu di kelas Kimia. "Kim Jennie." Ucap seseorang dengan berbisik.
Jennie terlihat berdiri di depan pintu menatap seisi kelas hingga akhirnya dia berjalan menuju tempat duduk nomor dua dari depan.
Saat Jennie berjalan, dirinya meninggalkan jejak aroma yang manis. "Apakah kursi ini kosong?" Mereka semua menatap meja Jisoo.
Jisoo menutup bukunya menatap Jennie yang berdiri di depan meja Jisoo. "Ya." Dan kemudian Jennie duduk, menyiapkan beberapa buku dan guru datang.
Beberapa murid masih saja berbisik mengenai Jennie, termasuk Lisa yang sedikit melirik ke arahnya.
Selama jam pelajaran berlangsung. Jisoo dan Jennie terlihat saling berkompetisi. Kelas ini seperti sedang mengadakan lomba. Jisoo dan Jennie tak hentinya berdebat tentang Teori Evolusi.
"Aku tidak menyangka dia bisa menyaingi Jisoo." Ucap Lisa. Rose menatap Lisa sembari berbisik. "Jennie memang pintar." Lisa mengangguk.
"Ya, hanya saja dia sombong dan belagu."
~
Mata pelajaran telah selesai. Semua murid bergegas membereskan buku termasuk Rose yang sudah tidak tahan untuk pergi ke kantin. Jennie terlihat masih duduk sembari menatap layar ponsel.
Wajahnya terlihat jutek, menyebalkan namun mempesona di waktu yang bersamaan. Rose menghampiri meja Jisoo yang terdapat di bagian paling depan
"Ayo kita ke kantin!" Ajak Lisa. Suara Lisa ternyata menarik perhatian Jennie. Kedua matanya melirik sedikit ke arah wanita yang bertubuh jangkung itu.
Jisoo bangun dari tempat duduk, dan Jennie masih duduk sembari menatap ponsel dengan wajah kesal. "Jennie."
Suara Rose terdengar sopan di telinga, ditambah lagi senyuman cerianya terhadap murid perempuan yang terkenal dengan sikap yang dingin.
"Mau makan bersama?" Lisa dan Jisoo menatap Rose bersamaan. Menatap bingung sahabatnya yang mengajak seorang Kim Jennie makan siang.
"Rose?" Tatap Jennie terkejut. "Aku tidak tahu kita satu kelas." Bingung Jennie bersama wajah polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl I Can't Have
RomanceLalisa Manoban merupakan seorang murid sederhana dan jauh dari masalah yang memiliki dua sahabat sejati bernama, Rose dan Jisoo. Lisa yang tidak memiliki masalah dan selalu tenang kini berubah setelah ia mengenal sosok kim jennie, murid perempuan p...