38 - KEPERCAYAAN YANG TERKIKIS

2.3K 245 25
                                    

Rapat hari ini berlangsung ricuh.

Keadaan yang pada awalnya biasa-biasa saja mendadak memanas ketika Rakha mulai menguak rahasia di balik masalah selisih keluar masuk barang yang kerap terjadi akhir-akhir ini.

Bahkan hingga masalah sedetail itu tak luput dari perhatian Rakha

Dan Rakha bicara bukan tanpa bukti.

Dirinya sudah menemukan bahwa kejahatan lama kembali terulang, dimana di temukannya gudang tempat para supir culas memasok barang milik perusahaan secara ilegal.

Dan Rakha tahu betul siapa dalang di balik kejahatan ini.

"Jadi, bagaimana Pak Roby? Apa anda masih tetap bersihkeras tidak mau mengakui kesalahan anda?" ucap Rakha saat itu.

Awalnya, Rakha sudah memperingati Roby untuk melapor secara pribadi pada Devano mengenai kecurangan yang dia lakukan terhadap perusahaan, namun Roby terus saja mengelak dan beralasan bahwa tuduhan Rakha itu tidak benar.

Sampai akhirnya, Devano pun meradang dan membiarkan Rakha untuk membongkar semua aib sang bawahan yang bernama Roby itu dalam rapat direksi pagi ini.

"BRENGSEK! Lo jangan memutar balikan fakta! Selama ini, perusahaan Dirgantara itu baik-baik aja tanpa lo, tapi kenapa di saat lo masuk, perusahaan justru banyak kehilangan karyawan yang sudah mendedikasikan dirinya sejak awal demi kemajuan perusahaan. Kalau pun lo punya bukti, tapi nggak menutup kemungkinan, justru lo sendiri yang membuat masalah-masalah itu lalu mencari orang untuk dijadikan kambing hitam! Lo mau semua karyawan lama di pecat lalu di ganti sama karyawan baru yang nantinya bisa lo ajak kerjasama untuk mengambil alih kekuasaan perusahaan inikan? Seperti halnya yang lo lakuin sama Pak Rizwan, Pak Haryanto, Pak Basuki dan Pak Chandra! Mereka bahkan sudah bekerja puluhan tahun di perusahaan ini tapi justru malah mendapat perlakuan semena-mena dengan di pecat secara tidak hormat! Dan semua itu terjadi gara-gara lo! Lo yang culas! Lo yang licik! Bahkan saking liciknya, lo sampe tega manfaatin adiknya Pak Devano yang buta demi nafsu busuk lo! Lo udah manipulasi dia dengan mengatasnamakan agama dan cinta cuma demi harta dan kekuasaan! DASAR MANUSIA SAMPAH!" maki Roby berapi-api. Lelaki itu berteriak seperti orang gila, membuat beberapa pegawai lain terpaksa turun tangan untuk menahan tubuh Roby yang hendak mendekati Rakha.

"DIAM!" Dan suara Devano pun akhirnya menengahi kegaduhan di dalam ruangan rapat itu. Lelaki bersetelan jas abu-abu itu menggebrak meja dengan sangat keras. Lalu dia berjalan mendekati Roby.

"Jaga mulut anda, ini masalah kantor, jadi tidak usah membawa nama keluarga saya di sini Pak Roby!" bisik Devano dengan desisan tajam. Devano benar-benar marah mendengar ucapan Roby tentang Rania tadi. "Saya tidak akan segan-segan membawa kasus ini ke ranah hukum jika anda tetap tidak mau mengakui kesalahan anda," ancam Devano saat itu.

Roby tersenyum kecut.

"Daripada saya harus mengakui kesalahan yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya, lebih baik saya masuk penjara, Pak!" balas Roby dengan tatapan super duper tajam.

"Anda sadar dengan apa yang anda katakan Pak Roby?" balas Devano menantang.

"Saya sadar secara penuh, PAK DEVANO YANG TERHORMAT! Tapi ingat, bagaimana jika seandainya di persidangan nanti, justru adik ipar andalah yang terbukti bersalah? Apa anda sudah siap menerima konsekuensinya?" Roby tersenyum miring.

DEAR RANIA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang