8 - TATAPAN JARAK JAUH

2.6K 274 20
                                    

Rakha Alfarizi

Rania Putri Wulandari Akbar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rania Putri Wulandari Akbar

Rania Putri Wulandari Akbar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Sudah satu minggu berlalu sejak Rania menolak lamaran Rakha secara mentah-mentah. Meski sejak hari itu, Rakha tak patah semangat untuk terus mengetahui keadaan Rania, baik dari mulut Devano, maupun menyambanginya langsung ke kediaman utama keluarga Dirgantara.

Kebetulan rumah mewah itu letaknya bersebelahan dengan sebuah lapangan sepak bola yang sangat luas.

Dan letak kamar Rania berhadapan tepat dengan lapangan tersebut. Jadilah, lapangan itu salah satu tempat favorit Rakha untuk dia sambangi tiap kali ada kesempatan. Sebab hanya dari lapangan itu Rakha bisa melihat sesosok tubuh kurus seorang wanita yang kerap menghabiskan waktunya dengan duduk termangu di tepi jendela sambil terus menatap pada satu arah.

Dialah Rania.

Meski jarak mereka sangat jauh, setidaknya Rakha hanya ingin memastikan bahwa Rania dalam keadaan baik-baik saja. Sebab hal itu dirasanya sudah lebih dari cukup.

Seperti biasa, hari ini Rakha memulai harinya sebagai salah satu karyawan di Perusahaan Dirgantara Grup.

Sudah menjadi buah bibir di kalangan kaum hawa bahwa ada seorang karyawan baru yang sangat tampan di bagian divisi perencanaan, bernama Rakha Al Farizi.

Meski dari kebanyakan karyawati yang sudah mengetahui perangai Rakha, langsung menyerah dan memilih untuk mundur teratur dalam mendekati Rakha. Semua hal itu terjadi akibat perangai Rakha yang bisa dibilang jauh di atas kata sempurna. Sangat-sangat sempurna, saking sempurnanya, wanita-wanita itu bahkan sudah minder duluan sebelum bertempur.

"Nggak deh, bukan tipe gue banget! Ganteng sih ganteng, tapi kalo kelewat alim kayak gitu, aneh juga! Bukannya di ajak ena-ena, yang ada gue malah diceramahin terus nanti setiap hari," celoteh Mirna yang kebetulan menjabat sebagai kepala bagian divisi perencanaan.

"Eh, dengerin deh, gue punya cerita lucu tentang tuh cowok," sambung Susi sambil cekikikan. "Jadi gini, lo tau dong rok sepan gue yang warna merah? Yang gue beli bareng Daniar?"

DEAR RANIA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang