Boyfie

380 44 3
                                    


______________________
Warning !!

Cerita ini hanyalah karangan penulis semata. Jika ada kesamaan nama, latar dan lain lain hanya sebuah kebetulan belaka.
Beberapa nama publik figur yang tercantum dalam cerita ini hanya dipakai untuk mengisi tokoh saja, sifat, sikap dan lain lain juga termasuk karangan penulis. Produk yang tertera dalam cerita bukan untuk promosi, melainkan hanya dipakai untuk menambah kepentingan cerita. Diharap bijak untuk memilih dan memilah hal buruk dan baik dalam cerita dan tidak untuk ditiru hal buruk yang terkandung

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄












.















"Hai Jennie!"

"Hai"

"Pagi Jen cantikk!"

"Pagi Won"

"Hai Jennie"

"Hai kak Tae"

"Hello, have a good day Jennie"

"Thanks ka John"


"Busett dah sekelas bang Johnny bisa akrab sama lu?". Tanya Joy seketika melotot saat salah satu kakak tingkatnya lewat dan menyapa Jennie sembari meletakkan satu cup coffee di meja kantin bermaksud untuk memberikannya pada gadis itu. Sejak Jennie menginjakkan kakinya di lingkungan sekitar kampus sudah banyak yang menyapanya terang terangan saat berpapasan. Itu sudah menjadi hal lumrah bagi Jennie. Gadis itu hanya menunduk menancapkan sedotan pada susu kotak yang entah datangnya darimana. Kim Jennie yang dikenal sebagai pribadi yang hangat, ramah, murah senyum dan tak ketinggalan dia selalu menyapa orang yang cukup dikenalnya membuat orang lain pun tak segan membalas hal serupa.


"Kopinya minum noh, keburu dingin gak enak". Celetuk si gadis berkulit putih susu, Jung Chaeyeon yang sedang menatap roti bakarnya di kedua tangannya lantas melahapnya tanpa ampun. "Buat kalian aja deh, gue gak suka kopi". Jennie menyipitkan mata, mengulum bibirnya sembari menggeleng menandakan kalau dia menolak pemberian kakak tingkatnya itu. "Buset! Belagu banget ni anak!". Cerocos Joy melihat Jennie. Chayeon langsung berbinar, roti bakarnya akan cocok kalau disatupadukan dengan kopi. Tanpa ba bi bu lagi gadis itu mengambil kopi itu ke sisinya. Bukan hal yang aneh bagi ketiga sahabatnya kalau mereka kecipratan enaknya, kadang dapet roti bungkus kadang dapat susu kotak dan makanan ringan lainnya secara gratis. Tidak diragukan lagi kalau penggemar dan pengagum Jennie itu banyak jumlahnya.


"Eh gue cabut duluan ya, ada kelas soalnya". Ucap Jennie tiba tiba mengangkat bokongnya sembari meraih totebag dan menyampirkan di sebelah bahu sementara tangan lainnya memegang susu kotak dan  sebuah map. "Kali kali bolos kek Jen, katanya mau jadi Best Friend Goals. Masa lulus aja gak bareng?". Protes Seola sembari menyomot gummy bears candy kesukaannya. Jennie tersenyum kemudian mencubit pipi Seola gemas. "Makanya kuliah yang bener, jangan keikut nongkrong mulu bareng Joy"



"Heh!". Sahut Joy tak terima.






X





"Jennie". Setelah mendengar ada yang memanggil disusul tepukan ringan di bahunya otomatis Jennie menoleh. Kepada siapapun, gadis itu pasti merespon dengan cepat. "Eh kenapa Won?"

Dihadapannya pria bermata rubah itu mengusap tengkuknya yang tidak gatal sembari tertawa kaku. "Gue masih gak ngerti projeknya, lo . . bisa bantuin gue kan?". Jennie terdiam sejenak, bukannya tidak ingin membantu Wonwoo hanya saja dia tahu kalau itu hanya akal akalan mulus Wonwoo untuk bisa menghabiskan waktu bersamanya. Tapi Jennie juga tidak enak kalau menolak, dia paling tidak suka membuat orang lain kecewa. Wonwoo menatap Jennie tegang, kedua mata tajam itu menangkap pergerakan Jennie saat gadis itu perlahan menarik nafas. "Bisa" Putusnya.

Jennie Kim ; series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang