______________________
Warning !!Cerita ini hanyalah karangan penulis semata. Jika ada kesamaan nama, latar dan lain lain hanya sebuah kebetulan belaka.
Beberapa nama publik figur yang tercantum dalam cerita ini hanya dipakai untuk mengisi tokoh saja, sifat, sikap dan lain lain juga termasuk karangan penulis. Produk yang tertera dalam cerita bukan untuk promosi, melainkan hanya dipakai untuk menambah kepentingan cerita. Diharap bijak untuk memilih dan memilah hal buruk dan baik dalam cerita dan tidak untuk ditiru hal buruk yang terkandung ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
.
Jennie as Jeanna
Udara dingin menembus kaus yang dipakainya hingga kulitnya terasa kering dan ikut dingin memucat. Kota Bogor diguyur hujan hari ini, rintiknya tidak terlalu deras tapi cukup membuat Jeanna mengangkat kakinya ke atas dan memutuskan untuk melepas sandal rumahannya dan duduk bersila diatas kursi rotan yang agak basah karena terkena cipratan rintik hujan yang jatuh ke genangan air. Dia sedang berada di teras rumah. Jeanna mengetuk dua kali layar ponselnya sampai menyala dan menampilkan jam digital di layar kunci, sudah hampir tengah malam tapi hujan tak kunjung reda. Earphone yang setia menyumpal di kedua telinganya mengalirkan lagu berpadu dengan dentuman beat dan suara merdu dari Sang vokalis membuat syahdu malam ini. Gadis itu kemudian bersandar pada kursi lantas mendongakkan kepalanya, menatap jauh kesana langit malam kota yang gelap gulita tanpa ada satu atau dua bintang barangkali sembari meneliti langit luas di atas sana.
Merasakan dan menikmati suasana yang tercipta dari suasana itu sendiri, musik dan pemandangan langit malam itu memberikan kesan estetik menurutnya. Setelah puas memandangi langit Jeanna memejamkan matanya. Sekelebat potong kejadian acak mulai memenuhi kepalanya, di kepalanya tidak pernah kosong dan tidak pernah lepas dari sesosok wajah itu barang sekalipun disaat Jeanna tengah sendirian. Jeanna mengkerutkan dahinya mencoba mengenyahkan bayang bayang samar itu namun tak berhasil berujung kedua matanya terbuka secara paksa. Kapan dia akan terbebas dari pikirannya sendiri? Kapan orang itu tidak singgah di kepalanya? Membiarkan dirinya terhanyut dalam keadaan ini adalah hal yang rawan bagi hatinya.
Jeanna membenahi kepalanya dan memandang ke arah pekarangan rumahnya, ke tanah yang ditumbuhi rerumputan pendek basah yang memunculkan bau khas air hujan yang bercampur dengan tanah. Sosok itu, seorang pemuda tampan seumurannya dengan tubuh tinggi agak kurus, Ayno namanya.
Semua bermula dari pertemuan yang tidak bisa juga disebut pertemuan dengan dilatar belakangi study tour satu angkatan menuju Museum Geologi, Bandung. Tidak ada yang menarik dari itu, Jeanna bahkan sudah dua kali ke tempat yang menyimpan segudang sejarah itu. Jeanna beserta teman temannya memencar memperhatikan objek di sekitarnya lalu gadis itu memangku papan tulis dan mulai mencatat untuk memenuhi tugasnya. Jeanna tidak terlalu tertarik dengan beberapa fosil dan objek di museum ini, tidak sejalan dengan minatnya. Dia lebih senang mempelajari sejarah dari peristiwa yang terjadi di Nusantara atau mencoba membuat karya Sastra.
"Jena!". Panggil salah satu temannya, Rose. Jeanna menoleh saat Rose merangkul bahunya dan mengiring gadis itu ikut dengannya sembari mengobrol ringan ditambah Jane dan Exy bergabung bersama mereka. Saat keempatnya berada di samping pintu utama tak sengaja Jenanna menoleh ke belakang mengikuti arah pandangan Rose. "Itu kaya June deh"
Alih alih mendapat objek yang dimaksud Rose, Jeanna malah tak sengaja menatap seorang pemuda yang menyamping sedang tertawa ringan bersama teman temannya, detik selanjutnya Ayno menatap lurus mengakibatkan keduanya terlibat kontak mata. Ayno menatap siswi siswi angkatan yang melihat kearahnya, kecuali salah satunya yang malah menatap tepat kearahnya. Kontak mata terputus karena keduanya sama sama mengalihkan pandangan, Jennie berbalik dan diam diam menandai Ayno sebagai gebetannya. Orang yang sedikit banyaknya berpengaruh terhadap hidup Jeanna.
