J & H pt. 2

404 56 0
                                    

















.
















Jennie mengurut pangkal hidungnya sambil memejamkan mata. Sesaat dia merasakan pusing di kepalanya, dia tidak sedang sakit tapi dibuat bingung dengan kelakuan saudara Hwang dan saudara Kim.

Jennie sempat skeptis berpikir kalau mereka menjadikan Jennie sebagai bahan taruhan, tapi kan Hyunjin dan Hanbin tidak dalam lingkaran pertemanan, tidak begitu dekat juga. Kedua pria yang berbibir tebal itu sedang anteng mendengarkan penjelasan guru, ah mungkin Hanbin saja karena oknum Hyunjin malah asyik mencorat coret asal di halaman paling belakang buku tulisnya.



Sementara Jennie sesekali menghela nafasnya. Roti isi cokelat, susu dan nasi katsu masing masing pemberian dua manusia itu masih berada di atas meja. Jennie belum menyentuhnya sama sekali. "Guru Min hari ini tidak masuk karena ada pekerjaan lain, tapi ada tugas yang dikumpulkan minggu depan".

Kelas langsung heboh setelah Hanbin si Ketua murid berdiri di depan. Setelah pelajaran tadi usai akhirnya ada jam kosong juga, walaupun diberikan tugas tapi sebagaimana keadaan kelas ini tidak terlalu memperdulikan tugas, diberi tenggat waktunya pun satu minggu.

Bagi semua orang dikelasnya mungkin ini waktu yang bisa digunakan untuk mengobrol, tidur, membenarkan riasan wajah atau bahkan berlarian mengelilingi kelas. Dan disana ada Jennie yang hanya menutup wajah dengan telapak tangannya. Hidupnya semula tentram sebelum Hyunjin dan Hanbin mulai merecoki. Tidak sampai satu minggu tapi sukses membuatnya kepikiran.



"Jadi bagaimana?"

"Apa?". Sedikit terdengar nada ketus dan frustasi di dalamnya. Jennie menatap ke arah Hyunjin yang mendaratkan bokongnya di bangku depan menghadap ke arahnya. "Makan saja, tidak perlu dipikirkan" Ucap Hanbin sembari melewati meja Jennie, seolah bisa membaca isi kepala Jennie. Hanbin kan murid teladan jadi guru guru pasti sering memanggilnya. Membuatnya sibuk mundar mandir.

Jennie merasa sedikit lega.

"Kau tidak akan menyuruhku untuk memilih diantara kalian dengan makanan ini kan?" Tanya Jennie gamblang sembari menatap curiga ke arah Hyunjin. Respon yang diberikan Hyunjin hanyalah menggaruk rambut agak gondrongnya kikuk. Dia sendiri juga bingung.

"Tidak kok. Makan saja dua duanya". Sahutnya lalu meninggalkan Jennie begitu saja. Lagaknya sudah mirip seorang gadis yang salah tingkah. Jennie meniup poninya kemudian mendengus geli. Kadang Hyunjin bisa keras kepala kadang kaku seperti sekarang. Sejak kapan Hwang Hyunjin yang jahil ini dekat dengannya? Pemuda aneh.







X








Pulang sekolah hari ini berbeda dari biasanya. Jennie menunggu untuk dijemput sepupunya hari ini, tidak terlalu dekat karena Jennie tipe orang yang senang diam di kamar ketika tamu datang walaupun itu sepupunya sendiri. "Jennie-ah!"

Dari jarak yang cukup jauh Hyunjin melambaikan tangannya sembari menaiki sepeda miliknya. Jarak rumahnya dekat dengan sekolah tidak seperti Jennie. Jennie dengan jelas mendengar tapi pura pura saja tidak mendengarnya, malas saja rasanya berhadapan dengannya bahkan untuk membalas tegurannya. Kemudian gadis itu menunduk sembari menunggu dijemput ia memainkan ponselnya agar terlihat sibuk saja. "Jennie kau belum pulang?"

Sial.
Pemuda itu sudah berada di sampingnya sekarang, ia tak bisa mengelak lagi. Kenapa harus pusing pusing?

Jennie menunjuk dirinya sendiri dengan raut wajah bingung "Kau bicara padaku?". Tanya gadis itu malas

Jennie Kim ; series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang