Little do you know

387 42 2
                                    
















.
















Beberapa murid laki laki berjalan dengan gaya 'keren' memamerkan pesona andalannya mengundang atensi gadis gadis di tepian koridor. Tersenyum malu malu kala salah satu dari mereka melayangkan kedipan mata genit sementara kerumunan gadis lainnya berlarian sembari menjerit melengking sengaja ingin mencari perhatian pangeran pangeran tampan di sekolah. Suasana koridor yang semula ramai kini mulai surut, gadis penggosip tadi mulai menyenggol bahu temannya saat seorang gadis dengan seragam yang serupa berjalan santai memegang tali tasnya yang tersampir sebelah bahu saja, dari kejauhan gadis gadis mulai berbisik sambil sesekali melihat kearahnya, orang orang mulai menilai penampilan dan segalanya dari gadis itu






"Bilang aja kamu udah bosen sama aku".Gadis itu membelalakkan matanya bersamaan dengan mulutnya yang terbuka .Kedua kelopak matanya berkedip kedip tak percaya."Apa?! Bisa bisanya kamu mikir gitu! Aku pure mau ngabisin waktu sama temen aku"



Laki laki dihadapannya terkekeh meremehkan sembari memandang ke arah lain. Alasannya klise. Suara tawanya berdegung







Gadis itu berjalan melewati gadis gadis tadi yang kini mulai berpura pura tak membicarakan dirinya tapi dari belakang, sebagian gadis gadis itu menatap punggungnya tak suka. Giliran gadis itu sedikit menolehkan kepalanya membalas tatapan dengan mata kucingnya gadis gadis tadi memutar bola matanya, menyebalkan! Gadis itu kembali memandang lurus ke depan







"Liat aku. Kalau ngomong itu liat matanya"
Didapatkannya kedua bola mata yang basah dan berkaca kaca. Dengan sangat terpaksa Jennie membalas tatapan itu dan selanjutnya Dongheon merengkuh bahu Jennie memeluk erat sembari mengecup dahinya.






Jennie mengangkat dagunya dan tak membiarkan dirinya menunduk sedetikpun. Tubuh tegap. Berjalan dengan percaya diri melewati beberapa penghuni koridor





"Jujur Heon ,kamu terus berpikir negatif tentang aku ,kamu selalu takut kehilangan aku tapi kamu buat hubungan kita kaya gini. Aku cuma butuh waktu dan jarak biar bisa memulihkan lukaku. Bukannya mau jauh seperti yang kamu bilang. Aku harap kamu bisa ngerti sulit buat aku mengekspresikan perasaan aku"



"ARRGHH! Kenapa kamu gak bilang dari awal hah?!. Apa harus kamu muter muter tiap ngejelasin sesuatu?". Jennie mundur satu langkah




'Kamu emang udah kehilangan aku'. Batinnya kala itu. Jennie menyunggingkan ujung garis bibirnya membentum senyum tipis












"DARR!". Jennie mengerjapkan matanya dan segera bersandar pada kursinya pegal di punggungnya semakin terasa padahal dia baru saja duduk. Jennie menatap Soeun yang tertawa jenaka lalu turut mendaratkan bokong di sebelah kursinya. "Kenapa sih pagi pagi udah ngelamun aja?".Ucap Soeun sembari mengeluarkan alat tulis dan menggantungkan tas gendong di sisi mejanya. Jennie meraih buku catatan di ujung meja dan membukanya secara asal lalu menyempatkan diri untuk menoleh. "Ngelamun gak selalu ada penyebabnya. Ya pw aja mata gue".Soeun membulatkan mulutnya sembari mengangguk nganggukkan kepalanya.





"Inget .Aku gak bakal lepasin kamu". Jennie mengangguk ngangguk patuh sembari menggembungkan pipinya




Jennie menundukkan kepalanya sembari melipat bibirnya. Waktu ternyata belum bekerja maksimal ,potongan potongan memori itu tetap ada di kepalanya















X















Keluar kepulan asap dari mulutnya. Jennie tak henti hentinya menggosok kedua tangan mengusap lengannya bergantian dengan harapan kehangatan dapat menyebar ke seluruh tubuhnya. Puncak hidung mungilnya sudah terasa dingin, kebetulan sekali acara kemah tahun ini bersamaan dengan turunnya salju di Daegu. Jennie lupa kalau dia memiliki alergi terhadap dingin, tidak begitu buruk tapi rasanya suhu saat ini kelewat dingin. Gadis itu juga keras kepala tidak ingin menghangatkan diri di tenda. Jennie sedang menghindari tempat sepi akhir akhir ini. Dia juga tidak ingin berdiam diri disana sendirian. "Jennie lo gak papa? Muka lo agak merah gitu, tangan lo juga tuh"




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jennie Kim ; series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang