______________________
Warning !!Cerita ini hanyalah karangan penulis semata. Jika ada kesamaan nama, latar dan lain lain hanya sebuah kebetulan belaka.
Beberapa nama publik figur yang tercantum dalam cerita ini hanya dipakai untuk mengisi tokoh saja, sifat, sikap dan lain lain juga termasuk karangan penulis. Produk yang tertera dalam cerita bukan untuk promosi, melainkan hanya dipakai untuk menambah kepentingan cerita. Diharap bijak untuk memilih dan memilah hal buruk dan baik dalam cerita dan tidak untuk ditiru hal buruk yang terkandung ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
.
Jennie Kim as Jennie Rania
Hamada Asahi as Daniel
Yoon Jaehyuk as JaehanDaniel baru saja menginjakkan kaki di sekolah barunya. Keadaannya tidak jauh berbeda dari sekolah asalnya, mau dari segi fisik bangunannya maupun suasananya. Karena sejujurnya bagi Daniel sekolah itu melelahkan. Daniel mengetuk pintu salah satu ruang kelas dan izin masuk berdiri di depan kelas. "Halo nama saya Daniel, tolong kerja samanya dan terimakasih". Setelah perkenalan singkat itu Daniel hendak duduk di bangku yang ditunjukkan gurunya tak sengaja netranya menatap salah satu gadis yang terlihat sibuk dengan buku paketnya. Abai dengan eksistensinya. Gadis itu memiliki wajah cantik alami tanpa lapisan bedak tebal, lipstick merah atau semacamnya. Benar benar polos. Bibirnya benar benar berwarna pink natural. Singkatnya Daniel tertarik dengan gadis itu.
"Tolong kerjakan soal geometri halaman 176, tulis dengan caranya dan tidak boleh menyontek". Daniel mulai mengeluarkan buku serta alat tulis lain dan mulai mengerjakan. Beberapa menit setelahnya seseorang berdiri mengumpulkan buku catatannya, Daniel terus menangkap pergerakan gadis tadi hingga duduk lagi di kursinya. Beberapa menit setelahnya siswa siswi mengumpulkan tugasnya, Daniel melirik ke arah gadis tadi yang kini tengah membaca damai sebuah buku novel berbumbu romansa yang sering dibaca remaja perempuan?
Daniel mengangkat tangannya. "Maaf pak saya kurang mengerti ". Pak Daesung langsung menunjuk gadis tadi.
"Rania kamu yang sudah selesai tolong bantu temannya, tanya sama dia saja". Daniel dalam hati bersorak saat Rania dengan leha leha menghampirinya lalu duduk didepan dengan kursi menghadap kearahnya. Jadi namanya Rania? "Bagian mana yang gak lo ngerti?". Tanya gadis itu to the point gak pake basa basi buat caper, kenalan segala macem.
"Semuanya" Jawab Daniel enteng membuat Rania mendongak menatap Daniel kurang bersahabat. Orang ini sudah menyita sedikit waktunya. "Yang nomor satu tau kan rumusnya apa?"
Daniel menarik bangkunya agar lebih dekat dengan Rania kemudian memperhatikan bagian yang ditunjuk jari lentik gadis itu. "Engga". Rania menarik nafasnya. "Luas layang layang itu setengah kali diagonal satu di kali diagonal dua. Dua sisi ini kan diagonal satu sama diagonal dua tinggal kaliin aja". Daniel mengangguk kemudian menuliskan sesuai yang interupsi gadis itu. Sebenarnya dia tau apalagi bangun datar kan pernah di ajarin dari SD tapi yang namanya modus apa aja lah bro.
Daniel diem aja begitu Rania sibuk dengan ponselnya. Merasa diperhatikan gadis itu menatap Daniel datar. "Lo gak bisa? Itu belah ketupat rumusnya sama kok. Udahlah gue balik aja". Daniel dengan cepat menahan pergelangan tangan gadis itu saat Rania beranjak hendak kembali ke habitatnya. Rania memiringkan kepalanya dan melambungkan sebelah alisnya. "Gue masih murid baru disini, masih butuh bimbingan. Gue bilang aja lo gak mau bantuin gue"