Halu

582 77 0
                                    

______________________
Warning !!

Cerita ini hanyalah karangan penulis semata. Jika ada kesamaan nama, latar dan lain lain hanya sebuah kebetulan belaka.
Beberapa nama publik figur yang tercantum dalam cerita ini hanya dipakai untuk mengisi tokoh saja, sifat, sikap dan lain lain juga termasuk karangan penulis. Produk yang tertera dalam cerita bukan untuk promosi, melainkan hanya dipakai untuk menambah kepentingan cerita. Diharap bijak untuk memilih dan memilah hal buruk dan baik dalam cerita dan tidak untuk ditiru hal buruk yang terkandung

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄


























.















Jennie sedang menjejalkan berondong jagung gurih ke mulutnya sembari sesekali kepalanya mendongak saat meneguk sekaleng soda di sampingnya dengan pandangan tetap terfokus ke layar laptop. Niatnya gadis itu hanya ingin menuntaskan beberapa drama Korea saja dari list-nya tapi semakin kesini Jennie malah ketagihan menonton drama drama lain. Bersyukur juga karena menonton drama menambah warna hidupnya yang monoton dan itu itu saja. Badannya condong ke depan saat melihat adegan dimana kedua pemeran melakukan kontak mata saat berpapasan dengan slow motion ala ala.


Sorotannya ikut melunak dan bergetar saat melihat tatapan nanar pemeran gadis nya. Scene dimana ia bertemu lagi dengan orang terkasihnya setelah setelah sekian lama. Jennie melipat bibirnya saat scene bergulir menampilkan potongan potongan memori si pemeran saat menghabiskan waktu bersama. Tak ayal rasa emosionalnya dibawa jatuh dan naik, ikut terombang ambing seolah olah merasakan posisi gadis itu. Drama sudah mencapai klimaks, air mata sudah di pelupuk siap terjun sampai tiba tiba terdengar suara pintu diketuk sebanyak dua kali. Buru buru Jennie bangkit dari duduknya, tungkainya semakin melamban ragu saat berada di dekat pintu


Sudah pukul sebelas malam, apa masih pantas menerima tamu di waktu sekarang?







"Apasih! Gue kira siapa!"




Jennie berujar kesal, kedua alisnya ikut menukik setelah mendapati sesosok pria pemilik pipi tirus dan rahang tegas berdiri dihadapannya sembari mengacungkan sekantung kresek dengan senyum tipis di wajah. Taeyong menutup pintu saat Jennie berlalu lantas menyusul gadis itu sampai ke kamarnya.



Taeyong meletakkan kantung kereseknya dan memandangi Jennie yang kini meredam teriakannya pada bantal yang di pegangnya erat sekali dengan mata yang berkaca kaca. Sementara sebelah tangannya memegang ponsel mode lanskap yang menampilkan music video dari salah satu boygroup negeri ginseng. Jennie tidak mungkin melanjutkan dramanya, tidak mau orang lain melihatnya berderai air mata. Belum lagi Jennie tidak bisa menghayati tontonannya. Taeyong mengerutkan dahi membuat kedua alisnya bertaut, dalam hati bertanya air muka aneh gadis itu. Namun abai setelah mendengar pekikan gadis itu selanjutnya



"Gila! Seonghwa dazzling di era ini! Pusing gue sama kadar kegantengannya" Tanpa sadar dia sedang bersama siapa. Taeyong berdecak lantas memilih memakan makanan ringan yang dibelinya sambil bermain ponsel untuk scroll scroll saja sih. Sesekali membuka grupchat nya tapi nampaknya tidak ada yang menarik jadi Taeyong kembali menyimpan ponsel pada saku jaketnya.

Taeyong melirik wajah Jennie, menjatuhkan pandangan pada binaran matanya kala melihat layar laptopnya. Ngomong ngomong soal Jennie, Taeyong jadi mengingat sekilas jauh ke belakang saat pertemuan pertamanya dengan gadis itu. Mereka berteman semenjak awal daftar di kampus yang sama. Jennie orang yang friendly di tambah Taeyong yang humoris walaupun dimata Jennie terkadang Taeyong itu receh. Pada kala itupun Taeyong sudah merasakan debaran di dadanya, perasaan yang ia anggap sekedar tertarik saja.



Jennie Kim ; series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang