They say

298 51 4
                                    

______________________
Warning !!

Cerita ini hanyalah karangan penulis semata. Jika ada kesamaan nama, latar dan lain lain hanya sebuah kebetulan belaka.
Beberapa nama publik figur yang tercantum dalam cerita ini hanya dipakai untuk mengisi tokoh saja, sifat, sikap dan lain lain juga termasuk karangan penulis. Produk yang tertera dalam cerita bukan untuk promosi, melainkan hanya dipakai untuk menambah kepentingan cerita. Diharap bijak untuk memilih dan memilah hal buruk dan baik dalam cerita dan tidak untuk ditiru hal buruk yang terkandung

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄













.































Ini semua bermula dari . .

"HEI KAMU YANG PAKE HOODIE ABU, MUUAHH!" Ucap cewek yang berpapasan dengannya memejamkan mata sembari melayangkan flying kiss ke arahnya tanpa malu. Sudah tau Jennie itu emang fxck gurl yang suka menebar harapan palsu, menggoda lawan jenis secara terang terangan. Namun tak disangka cowok itu bergerak memegangi dadanya yang terasa berdebar lebih cepat persis seperti sesaat setelah lari maraton. Apa dia baper barusan gara gara cewek itu?










X










"Gue nyerah ajalah anying, skripsi belum nyiapin materi lah gue tugas aja numpuk". Hoshi melakukan peregangan tangan kemudian bersandar pada sofa dengan kedua tangan pasrah. "Udah bosen hidup lo?". Ucap Jeonghan melirik ke salah satu temannya. Seperti biasa mereka akan mengadakan rutinitas setiap minggunya yaitu nongkrong atau ngumpul di rumah Joshua, tujuannya sih tidak lain dan tidak bukan untuk refreshing saja. Tapi semakin sini mereka semakin sulit untuk meluangkan waktu, sudah resikonya sebagai mahasiswa semester tua pasti sibuk dengan ini itu.



"Gak ada yang nyemangatin. Eh anju tau gak pas gue kerja kelompok bareng Hyungwon dia malah bucin bucinan sama pacarnya si Naeun, iri dan dengki gak tuh digelendotin pacar mana pas pasan satu kelompok lagi". Curhat Hoshi tiba tiba saja menegakkan lehernya gencar memulai pergibahan. "Lah elo jadi nyamuk dong"


"Yaiyalah!". Scoups melemparkan pulpen yang tergeletak ke arah Hoshi. "Lebay respon lo ah". Hoshi langsung mengusap pipinya yang kena korban pendaratan pulpen. "Hyungwon sama Naeun siapa sih?"

"Itu loh bang yang umurnya beda dua tahunan sama kita, harusnya mereka jadi kating tapi katanya sih lulus SMA mereka gak langsung kuliah kaga tau dah"

"Berisik malah ngegibah". Lagi lagi Hoshi yang kena, kali ini Wonwoo yang ngelempar pulpennya. Cowok bermata rubah itu keliatan serius banget apalagi denger suara 'tak tik tak tik' dari laptopnya. "Halah diem aja deh lu korbannya Jennie! Gak nyangka gue Won lo kecantol sama tu anak". Wonwoo melotot, dia lupa kalau kemarin ada pihak ketiga yang melihat adegan tadi. Hoshi kan nyempil di TKP.


"Jennie? Anak ilkom itu kan?". Kini Joshua ikutan nimbrung sambil berbaring telungkup sementara jari sama matanya gak beralih dari laptopnya. "Hooh bang! fucek girlnya fakultas lo tau kan? Yang cantik itu. Cantik sih tapi menel sana sini, ogah gue". Hoshi mengedikkan bahunya sembari memutar bola matanya.


"Dia anaknya baik sih". Gumam Jeonghan. "Hah apa bang? Lu digodain juga ya?". Mengundang praduga yang tidak tidak.

"Ya dia mah kesiapa siapa gitu, tapi gue kan gak mempan digituin". Hoshi menepuk dahinya pelan, oh iya dia lupa kalau Jeonghan anaknya kebal sama kaya begituan. Gak akan dimasukin kehati apalagi playgirl kaya Jennie. Hoshi melirik ke arah Wonwoo karena tak bersuara. Ternyata anaknya terdiam menatap laptop tapi gak ngedip sama sekali. "Weh anjing lo beneran demen Won?"

Jennie Kim ; series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang