J & H

714 59 3
                                    


______________________
Warning !!

Cerita ini hanyalah karangan penulis semata. Jika ada kesamaan nama, latar dan lain lain hanya sebuah kebetulan belaka.
Beberapa nama publik figur yang tercantum dalam cerita ini hanya dipakai untuk mengisi tokoh saja, sifat, sikap dan lain lain juga termasuk karangan penulis. Produk yang tertera dalam cerita bukan untuk promosi, melainkan hanya dipakai untuk menambah kepentingan cerita. Diharap bijak untuk memilih dan memilah hal buruk dan baik dalam cerita dan tidak untuk ditiru hal buruk yang terkandung

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄













.
















Jennie tertidur di atas lipatan kedua tangannya yang berada di meja belajarnya. Tidak sepenuhnya tertidur juga, dia masih terjaga sebenarnya cuma sedang berusaha untuk terlelap ditengah suasana ramai dalam kelasnya. Semalam Jennie begadang sampai jam dua malam lamanya untuk menyelesaikan tugas essay nya yang menumpuk diakibatkan kelalaiannya sendiri yang kebiasaan senang sekali menunda nunda pekerjaannya. Sejak jam pelajaran pertama Jennie sering mengerjap ngerjapkan mata dan menguap sampai matanya berair karena merasa kantuk menyerangnya. Beberapa kali juga Jennie menggosok matanya, membuka lebar lebar namun rasa kantuknya masih saja bersarang.


Maka dari itu sekarang dia ingin tertidur agar merasa lebih segar setelah jam istirahat habis, memanfaatkan waktu ini dengan sebaik baiknya








Buk!

Hilang sudah kantuknya, mata kucing miliknya terbuka. Jennie mengangkat kepalanya sedikit melirik ke dekat white board dimana Changbin, Youngjae dan Jaebum tengah menunjuk ke arah cowok yang sedang berjalan meraih bola volly kemudian menunjukkan cengiran bodohnya disaat tak sengaja kedua netranya bertabrakan dengan netra tajam milik Jennie . Pemuda itu, dia Hyunjin

Jennie mendengus kemudian kembali memposisikan dirinya lagi, meredam percikan amarahnya.


Namun baru saja beberapa detik terlelap lagi lagi bola volly mendarat dan memantul di kepalanya membuat Jennie bangkit berdiri dengan sempurna dan menatap bergantian keempat orang itu dengan death glare-nya.



"Dia yang melakukannya Jennie" Ucap Changbin sambil menunjuk Hyunjin, lagi.
Jennie sebenarnya tidak begitu peduli siapa yang melemparnya tapi kebetulan saat ini Hyunjin menghampirinya untuk mengambil bola yang menggelinding di hadapan Jennie. Langsung saja gadis itu mencondongkan tubuh dan mendekatkan wajahnya berhadapan langsung dengan Hyunjin membuat Hyunjin itu berjengit sedikit terkejut.



"Akan kuhajar kau jika setelah ini masih berani mengusikku Hwang". Jennie menarik kasar kerah seragam Hyunjin. Untuk beberapa saat ketegangan mengisi kelas, keduanya saling bertatap tidak mau kalah memutuskan kontak mata.




"Hey hey!"

sampai Kim Hanbin datang melepas tangan Jennie dan menjauhkan Hyunjin darinya membuat Jennie mengalihkan pandangan bengisnya ke arah Kim Hanbin.


"Tenanglah-

Jennie berdecih kemudian berjalan meninggalkan kelas memilih untuk membolos saja, beberapa detik lagi waktu istirahat habis, ditambah dia sedang tidak ingin belajar.






X





Kakinya melangkah ke arah kantin sekolah, mencari sirup lemon, kopi atau apapun yang mengusir rasa kantuknya. Sedikit khawatir juga kalau ada guru yang menemukannya masih berkeliaran disini dan menyuruhnya kembali masuk ke kelas.

Jennie Kim ; series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang