______________________
Warning !!Cerita ini hanyalah karangan penulis semata. Jika ada kesamaan nama, latar dan lain lain hanya sebuah kebetulan belaka.
Beberapa nama publik figur yang tercantum dalam cerita ini hanya dipakai untuk mengisi tokoh saja, sifat, sikap dan lain lain juga termasuk karangan penulis. Produk yang tertera dalam cerita bukan untuk promosi, melainkan hanya dipakai untuk menambah kepentingan cerita. Diharap bijak untuk memilih dan memilah hal buruk dan baik dalam cerita dan tidak untuk ditiru hal buruk yang terkandung ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
.
Yoon Dowoon mengacungkan jari tengahnya ke udara tanpa repot repot menolehkan kepalanya ke belakang. Cowok itu berjalan santai membuat Jennie mendecih. "Cih dasar si bangsat". Umpatnya lantas memutuskan untuk berbalik arah dengan wajah julid. Sementara cewek di sebelahnya hanya mampu menggelengkan kepalanya sembari mengulum bibir. Tak habis pikir dengan tingkah mereka berdua."Kalian beneran pacaran gak sih? Bukannya ayang ayang-an malah anying anying-an"
Ucapan acak dari Jisoo sudah biasa terdengar. Memang benar daripada sepasang kekasih, keduanya malah kelihatan seperti musuh bebuyutan. Saling mengutuk, mencaci satu sama lain tapi herannya hubungan mereka masih awet awet saja. Jennie membenahi poni yang berada di sekitaran telinganya kemudian mengeratkan buku yang dipangkuannya. "Udah biasa Jis". Sahut Jennie singkat kemudian mengambil langkah lebar lebar membuat rambut sebahunya bergerak berundak undak
Si bege
| Pe
| Dimana lu nyuet?
| Ajig ngartisSabar anjing! |
Dikata abis praktikum ga cape apa |
Di rumah Jisu |
| Ya kalau gamau cape tinggal rebahan sampe berlumut
| OtwTumben jemput |
Mau apa lo |
| Dih si anying
| Ga dijemput salah, dijemput salah
| Dasar bekantan betinaYaudh buruan kang ojek |
| Si anying malah ngelunjak lu!🤗 |
"Mau kemana dulu sih". Sewot Jennie saat sadar jalanan terasa asing baginya, jelas jelas ini bukan arah menuju rumahnya. Saat di belokan, tiba tiba saja Dowoon menambah kecepatannya dan memiringkan motor sampe kaki Jennie rasanya bisa tersambat aspal. Jennie langsung bereaksi menghujami bahu Dowoon dengan tepukan rusuh. "Bego! Lo mau bawa gue mati?"
Jantungnya berdebar gak karuan. Berasa lagi balapan motor F1 mana Jennie kan orangnya gampang sawan kalau dibawa ngebut. Sementara Dowoon tersenyum miring dibalik helm, merasa puas sudah membuat Jennie Kim mengumpat dan ketakutan. Dowoon melirik Jennie lewat spion motor mendapati gadis itu memalingkan wajahnya dengan lengkungan bibir tak suka. Sejenak Dowoon berpikir dia mungkin sudah keterlaluan membuat Jennie berteriak kencang tadi tapi cowok malah menggelengkan kepalanya, mengabaikan pemikirannya. Jennie sudah biasa menjadi korban kejahilan Dowoon dan begitupun sebaliknya. Dowoon melirik lagi ke arah spion. Kini gadis itu malah termenung, melamun. Sementara itu di jok belakang, Jennie sebenarnya masih memikirkan kata kata Jisoo yang berputar di kepalanya membuat Jennie menarik kesimpulan sendiri.
'Apa benar hubungannya sama Dowoon itu aneh? Besar kemungkinan Dowoon jatuh cinta lagi sama cewek lain karena gak menemukan adanya sisi kelembutan di dirinya?'
