＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿＿
Warning !!
Cerita ini hanyalah karangan penulis semata. Jika ada kesamaan nama, latar dan lain lain hanya sebuah kebetulan belaka.
Beberapa nama publik figur yang tercantum dalam cerita ini hanya dipakai untuk mengisi tokoh saja, sifat, sikap dan lain lain juga termasuk karangan penulis. Produk yang tertera dalam cerita bukan untuk promosi, melainkan hanya dipakai untuk menambah kepentingan cerita. Diharap bijak untuk memilih dan memilah hal buruk dan baik dalam cerita dan tidak untuk ditiru hal buruk yang terkandung
￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣￣
.
Jennie menggaruk garuk lengannya sambil sesekali mengusapnya, menahan rasa agar tidak brutal menghilangkan rasa gatal yang menyerang. Tidak mau sampai kulitnya kering dan tergores kukunya sendiri dan menimbulkan bekas luka. Rasanya nyamuk benar benar menyukai darahnya, mana udara dingin pula. Dia benar benar tidak menyukai tempat sunyi yang dipenuhi rerimbunan pohon ini, hutan.
Keadaan baik baik saja tadi sebelum dia tanpa sadar berpisah dengan kelompoknya dan berakhir tersesat di tengah hutan. Tidak ada tenda, tidak ada persiapan sama sekali, hanya ada sisa persediaan makanan ringan di dalam carrier gunungnya. Ini pertana kalinya Jennie mendaki gunung, ia merasa kewalahan dan hampir drop. Saat berhenti sejenak untuk beristirahat tanpa sadar dia tertinggal kelompoknya dan kehilangan jejak.
Ia adalah Jennie Kim. Primadona di kampusnya sekaligus selebram kekinian yang semakin membuatnya terkenal.
Setiap Jennie meng-upload kegiatan sehari harinya pasti banyak yang me-replay-nya walaupun kegiatan ringan, instastory nya tidak jauh jauh dari kegiatan mahasiswi biasanya hanya ditambah nongkrong sana sini dengan teman temannya yang sama terkenalnya. Seperti Huening Kai, Minatozaki Sana, Lee Chaeryeong, Seo Johnny dan yang lainnya.
Banyak rumor tentang dirinya yang biasanya berisi tentang kedekatannya dengan influencer terkenal lainnya, tak tanggung tanggung sampai menggaet artis di negaranya. Felix Lee sampai Joshua Hong pun pernah dikabarkan dekat. Padahal pribadi Jennie memang periang, ramah dan easy going saja, gadis itu juga tak peduli mau dipasangkan dengan siapapun. Toh semua rumor itu tidak benar. Terlebih lagi ada seseorang yang sedang ia sukai dan bukan salah satu dari mereka.
Jennie kemudian menatap seseorang yang menumpukkan beberapa ranting kecil yang dibawanya, salah seorang mahasiswa yang mau direpotkan membantunya. Dia adalah Kanemoto Yoshinori, mahasiswa yang tidak terlalu diakui eksistensinya dan bahkan tidak banyak tahu tentang keberadaannya. Wajahnya tak bersahabat, dingin ditambah dengan sikapnya yang acuh tak acuh dan tidak senang bergaul sangat kontras jika disandingkan dengan Jennie, temannya pun bisa dihitung oleh jari. Tidak seperti Jennie yang memilikinya hingga ke kampus lain.
"Kamu akan membuat api unggun?". Tanya gadis itu. Jennie duduk meluruskan kedua tangannya menyentuh kedua lututnya.
Yoshi tak bergeming, pria itu lebih memilih berlalu dan mengumpulkan lebih banyak kayu. Jennie langsung saja bangkit dari duduknya dan mengekori Yoshi dari belakang. Jalannya cukup cepat juga jadi gadis itu sulit mengimbangi, akar akar pohon yang menjalar yang mengintip dari tanah membuatnya semakin kesulitan. Jennie sampai hampir tersandung.
"Tunggu!" . Yoshi menghela nafasnya dan berbalik menatap Jennie yang sedang berjalan ke arahnya sambil memegang pohon kemudian membersihkan kedua tangannya."Kita akan cari- dimana kayunya?". Tanya Jennie dengan wajah polosnya yang terlihat imut , tapi di mata Yoshi gadis itu terlihat menyusahkan. Ada rasa menyesal menolongnya."Kenapa tidak duduk disana dan tidak menyusahkanku?". Jennie menoleh dan bukannya merasa tersinggung tapi malah menerbitkan senyumannya.
