Hitam Putih

283 37 0
                                    

______________________
Warning !!

Cerita ini hanyalah karangan penulis semata. Jika ada kesamaan nama, latar dan lain lain hanya sebuah kebetulan belaka.
Beberapa nama publik figur yang tercantum dalam cerita ini hanya dipakai untuk mengisi tokoh saja, sifat, sikap dan lain lain juga termasuk karangan penulis. Produk yang tertera dalam cerita bukan untuk promosi, melainkan hanya dipakai untuk menambah kepentingan cerita. Diharap bijak untuk memilih dan memilah hal buruk dan baik dalam cerita dan tidak untuk ditiru hal buruk yang terkandung

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄













.
















Jennie bersama kedua pria-nya sedang duduk di restoran cepat saji yang berada tak jauh dari sekolahnya. Tempat yang dijadikan tempat nongkrong untuk mengerjakan tugas, mengobrol ringan dan bersantai saja. Seunghun bahkan merasa bosan dengan menunya, jadi pria itu nampak bersandar di kursinya dan meletakkan kedua tangan di lututnya tanpa mencicipi sedikitpun Cheese burger dan kentang gorengnya. Seunghun menatap Jennie yang sedang asyik mengigit sedikit demi sedikit kentang gorengnya sambil bermain ponsel dengan tangan satunya, Cara makan Jennie sudah persis seperti kelinci. Ditengah kegiatannya gadis itu tiba tiba membelalakan matanya masih menatap layar ponsel dan membuat kentang goreng bertengger menganggur di mulutnya.


"Hey! makan yang bener". Ucap Seunghun sambil melempar dua buah kentang gorengnya ke arah Jennie membuat pria yang berada di sebelah Seunghun ikut menatap Jennie.

"Hish apaan sih". Desis Jennie tak terima karena kentang goreng yang mendarat di dagunya meninggalkan minyak yang menempel. Jennie mendelik tak suka lantas mengelap dagu dengan tissue lalu membalas melempar beberapa potong kentang goreng ke arah Seunghun, jadilah perang kentang goreng dadakan disini. "Woy makanan jangan di buang buang gitu! Gak bersyukur lo"


"Lo juga ngelempar Jennie monyet"

"Ya kan elo yang mulai monyong!". Sewot Jennie

"Udah udah kalau gak doyan sama makanannya jangan di lempar lagi". Ucap Bomin akhirnya mengeluarkan suara dan menjadi penengah. Sudah biasa sih pertikaian diantara mereka, Bomin dan Jennie pun tak jarang seperti itu tapi bagaimanapun mereka adalah sahabat. "Okay, ayo kita pulang". Bomin mengangkat bokongnya saat Jennie selesai menghabiskan makanannya.

















Jennie berjalan beriringan berada diantara Bomin dan Seunghun sambil membalas pesan di ponselnya sampai tak sadar gadis itu berjalan sendirian membuat Bomin dan Seunghun yang baru menyadarinya saling bertatap saat tak menemukan Jennie ditengah tengah. Keduanya langsung berlari kecil menyamakan langkah dengan Jennie. Secara bersamaan Bomin dan Seunghun menjepit lehernya dan menghempaskan rambut Jennie membuat gadis itu memekik dan menatap ke sisi kanan dan kirinya. "WOY AH!"


"Nyelonong aja lo jalan. Sampe masuk ke gorong gorong gue ketawain sampe mampus". Ucap Bomin sembari meraih kepala Jennie sementara Seunghun meletakkan lengannya di bahu Jennie. "Lagian lo pada jalannya kaya siput, kalah sama cewek. Ih bisa diem gak!". Jennie berusaha melepaskan kedua tangan yang mengganggunya. Keduanya terkekeh dan membawa Jennie berjalan lebih cepat.














X














Bomin mengedarkan pandangannya kemudian tersenyum saat menemukan seorang gadis duduk sendirian di kantin sembari melahap sedikit supnya. Bomin duduk di sebelah gadis itu dan meletakkan nampannya membuat Jennie mendongak sekilas kemudian memasukkan sesendok sup ke mulutnya tak berselera. Gadis itu tak mengatakan sepatah katapun yang mana membuat Bomin mengerutkan dahinya merasa heran dengan sikap Jennie. Saat tangan Jennie hendak mengambil tissue di tengah tengah meja, Bomin membuat pergerakan menahan tangan Jennie. "Jen". Panggil Bomin dengan nada lembut dan kedua pasang mata itu bertabrakan saling menatap dengan sorot sendu. Bomin bisa melihat mata sembab Jennie dan lingkaran hitam di bawah matanya yang terlihat semakin jelas.


Jennie Kim ; series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang