43. Jangan Pergi

5.9K 293 38
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



🕊🕊🕊

🕊🕊🕊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seseorang akan pergi jika perjuangannya tak dihargai.

-Reina Agnesia Kamila-

🦋🦋🦋



Pagi harinya, mentari begitu cerah pagi ini. Tatkala menyinari karena sinarnya yang begitu terang membuat makhluk bumi lebih bersemangat pagi ini.

Farel — sepagi ini dia sudah siap untuk pergi ke rumah sakit. Walaupun tadi malam ia tidak nyenyak tidur, jelas tidak nyenyak dia bermalam tanpa Reina, pikirannya sangat kalut terus berdoa bahkan Farel sholat disepertiga malam untuk meminta ampunan dari Tuhan. Walau keadaan sedang seperti ini, tetapi tidak membuatnya tidak semangat pagi ini, ia semangat terlebih akan bertemu Reina.

Terus memikirkan Reina, bagaimana perasaan istrinya terkadang membuat Farel takut akankah Reina memaafkannya?

"Rel, sarapan dulu." Panggil Mama Laras saat Farel baru saja tiba di ruang makan.

Makan? Tidak, Farel tidak nafsu akan hal itu.

"Aku sarapannya nanti aja. Papi, mami — aku minta doanya semoga Reina mau maafin aku," ucap Farel penuh harap, matanya terlihat sembab membuat siapapun dapat mengira bahwa semalam Farel menangis.

"Kami selalu doain yang terbaik buat kalian berdua," ucap Papi Bimo.

"Iya, nak. Sekarang kamu sarapan dulu ya?"

"Enggak, aku mau langsung berangkat aja." Farel mencium tangan kanan kedua orang tuanya, "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Jangan lupa sarapan nak!"

Setelahnya, Farel pergi. Sementara Rizki, ia terus menatap kepergian Farel.

Tapi sayangnya lo telat, Rel. Gumam Rizki dalam hati.

🕊🕊🕊

Wedding Zone [Tamat✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang