9. Khawatirnya Farel

3.1K 211 53
                                    

Hai, aku telat update lagi, maaf ya aku sibuk :v
sampe buka wp pun gak sempet☹ /udh ah curcol mulu😂 Yuk langsung baca🧡

"Duh, perut aku perih," ujar Reina pada dirinya sendiri karena secara mendadak ia merasakan sakit diperutnya, lebih tepatnya perih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Duh, perut aku perih," ujar Reina pada dirinya sendiri karena secara mendadak ia merasakan sakit diperutnya, lebih tepatnya perih.

Berusaha menahan rasa sakit itu, Reina sampai mengigit bibirnya, alhasil ia pun memutuskan untuk mengambil obat yang ia ketahui adalah obat sakit perut.

Beberapa saat kemudian, rasa sakit itu kian menghilang.  Reina sudah siap untuk menghampiri Farel, berniat untuk membawakan makanan. Sebab tadi ada jadwal operasi mendadak, alhasil Farel tidak sempat makan karena buru - buru.

Bisa disimpulkan saat Reina memutuskan untuk ke pergi ke rumah sakit, ia sudah pastikan bahwa operasi yang Farel lakukan telah selesai.

🕊🕊🕊


Sementara Farel, ia baru saja keluar dari ruang operasi, baru saja membuka pintu ia sudah dihampiri oleh beberapa orang yang sudah dipastikan adalah keluarga pasien.

"Bagaimana, dok? Operasinya berjalan dengan lancar, kan?" tanya salah satu keluarga pasien.

Farel menatap ke arah keluarga pasien dengan tatapan tidak tega, sebab suatu hal baru saja terjadi.

"Bagaimana, dok? Ibu saya baik - baik aja kan sekarang?"

Farel memberanikan dirinya untuk menjawab, "Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tetapi, operasi yang baru saja dilakukan gagal, pasien dinyatakan meninggal dunia."

JRENG!

Seketika suara tangis dari keluarga pasien pecah, sangat terlihat wajah wajah sedih dan duka mereka.

Tiba - tiba seorang anak lelaki yang berumur sekitar 5 tahun, menghampiri Farel. Anak itu sudah meneteskan air mata sudah jelas ia telah mengetahui apa yang melimpa keluarganya.

"Pak doktel sembuhin ibu, ibu halus sembuh. Pa doktel, aku janji kalo Pa doktel sembuhin ibu, nanti aku beliin banyak coklat buat Pak Doktel!"

Farel jongkok untuk menyetarakan tingginya dengan anak kecil itu, "Maaf, Dokter gak bisa turutin apa mau kamu, karena yang menentukan itu Tuhan."

"Hiks ... Hiks ... Hiks ... Ibu ...." rengek anak kecil itu dengan duka yang ia bendung, anak kecil itu mengintip lewat jendela, dimana ibunya yang telah tiada masih berbaring di brankar, seketika tangisnya kembali pecah.

Ini yang Farel tidak sukai. Mengetahui kabar duka yang menyebabkan keluarga pasien itu terpukul.

Omong- omong, ini adalah kali pertama operasi yang Farel jalani gagal. Jelas mengundang kekecewaan untuk Farel sendiri.

Wedding Zone [Tamat✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang