Interlude - Each Destiny

915 253 90
                                    

Virdia Lee, namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Virdia Lee, namanya. Putri Mahkota kerajaan Yurimyeong yang rencananya akan dinikahkan dengan Taehyun Kang sebagai pernikahan suci bangsawan murni. Perempuan itu telah lama tinggal di Gongmyeong dalam beberapa waktu belakangan dalam rangka masa berkabung atas hilangnya Pangeran Taehyun. Tapi siang ini, pasca mendapat kabar pangeran telah ditemukan dan pesta diselenggarakan, sang putri kontan diarahkan untuk mempersiapkan deretan hadiah yang sekiranya dapat memanjakan malam pangeran. Hitung-hitung sebagai bincang manis antar keduanya setelah selama 15 tahun hidup terpisah dan tumbuh di Negri masing-masing, sebab keduanya sempat memiliki hari bersama di masa kecil.

Ah, masa kecil. Kini, semuanya memang telah berubah total.

Baik Taehyun. Mau pun aku.

Virdia menurunkan lemas keranjang buah di pegangannya. Pemandangan di dalam kamar Taehyun secara tak langsung mengirimkan sinyal gerah ke seluruh tubuhnya. Niatnya sebelum ini sederhana; menyambut hangat pangeran dan memberikan waktu istirahat malam terbaik pada lelaki itu.

"Kenapa kau tidak masuk?"

Virdia terkesiap. Nyaris saja keranjang buah berukuran sedang itu terlepas dan terhempas dari pegangannya. "Oh, selamat malam, Yang Mulia," sapanya, menunduk hormat pada sang Ratu yang entah sejak kapan hadir di belakangnya.

"Selamat malam, Putri. Aku bertanya, kenapa kau tidak masuk ke kamarnya?" tanya ulang Ratu, menoleh pada pintu kamar Taehyun yang terbuka sedikit itu. "Ah, karena kau melihat gadis itu?"

Virdia menunduk. Ternyata Ibunda Taehyun sudah mengetahui perihal gadis asing yang bersama Soya itu.

"Dari tampilannya, dia rakyat biasa. Takkan memberi pengaruh apa pun terhadap apa yang akan kau lakukan terhadapnya. Tapi, dia punya Taehyun," tutur sang Ratu, memelankan suaranya. "Kau beruntung, Taehyun masih bilang bahwa hanya memanfaatkan gadis muda itu sebagai pengantar tidurnya, dan tidak lebih. Namun melihatnya, sepertinya putraku itu punya maksud lain. Seharian ini dia tampak gelisah dan murung, awalnya aku mengira itu hanya karena dia kelelahan. Tapi setelah melihat perubahan sikapnya saat menjelang malam, dilanjutkan dengan kedatangan gadis itu, kurasa ada yang tidak beres."

"Maksud Yang Mulia, mereka akan berkencan?"

"Mungkin segera, tidak untuk saat ini. Maka dari itu, kau harus bergerak selangkah lebih maju. Kau itu Tuan Putri, kau harus menikah dan dapatkan Taehyun seperti yang telah digariskan, bukan?"

"M-maksud Yang Mulia?"

Sang Ratu terkekeh sinis, menarik begitu saja sebelah tangan Putri Mahkota kerajaan yang menjadi calon menantu terbaiknya itu, dan membawanya merapat ke sebuah sekat kosong bangunan megah di sana. "Dengar, aku mau kau membunuh gadis asing itu," bisiknya usai memastikan di sekitar mereka aman.

"Membunuhnya?" ulang Virdia, pantas untuk terkejut.

Ratu itu mengangguk. "Tak ada cara lain yang paling baik. Musnahkan semua yang rasanya akan menjadi penghalangmu. Aku hanya akan memberimu waktu sampai besok." Ratu menjeda, menarik senyum miring kebanggaan. "Temukan takdirmu. Bertindaklah sebagai seorang Putri Mahkota."

[✓] ETERNITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang