05 - Trust

2K 377 290
                                        

Soya tidak menyangka ia benar-benar hanya menggandeng tangan Taehyun sampai pagi, saat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soya tidak menyangka ia benar-benar hanya menggandeng tangan Taehyun sampai pagi, saat itu. Setidaknya semuanya berakhir begitu saja saat mereka berdua yang masih terlelap nyaman dalam tidur itu, spontan bangun begitu mendengar suara engsel pintu berputar, dan membuka pintunya. Diikuti oleh suara berat seorang pria paruh baya berucap, "Maaf, Nona muda. Tapi, waktu anda sudah habis."

Soya langsung saja bangkit dari tempatnya, dan hendak langsung berlalu pergi sebelum tangan Taehyun yang bertautan dengan jemarinya itu menahan pergerakannnya. Menyelipkan satu bisikan pesan singkat penuh makna. "Siapapun kau, terimakasih. Keputusanmu untuk tidak melakukan apapun malam ini, secara tidak langsung sudah menolongku."

Soya masih sempat menoleh dan memandangi Taehyun saat itu. Tentunya dengan menahan napas dan jantung yang sudah berdisko hebat. Padahal ini masih sangat pagi, apa jadinya jika ia harus diperhadapkan dengan makhluk macam Taehyun setiap harinya?

Soya jelas mau membalas dengan ucapan baik seperti 'sama-sama'. Namun situasi yang tidak mendukung, serta kondisi mental Soya yang sedang terganggu akibat pancaran sinar wajah yang terlalu menawan itu, Soya hanya bisa bungkam.

Pagi itu semuanya berakhir begitu cepat. Tanpa ucapan selamat tinggal, tanpa perkenalan penutup, dan tanpa gerakan pelengkap seperti biasa. Taehyun sudah muak dengan itu semua dan ia merasa bebas sekarang. Namun, bukannya malah yang paling berbeda itu yang selalu membekas dalam ingatan? Taehyun sempat merasa sedikit menyesal karena tidak sempat mengajak gadis itu berkenalan.

Tapi, apa haknya? Ia hanya berusaha melakukan tugasnya sebaik mungkin, seperti biasa.

Walaupun hal ini sama sekali tidak boleh dibiasakan, Taehyun hanya tidak punya pilihan. Ia harus terbiasa dengan banyak hal baru, sama seperti ia yang mulai terbiasa dengan ikan kering yang terkutuk.

Soya pergi meninggalkan kamar itu pagi itu dengan perasaan mengganjal. Ia tahu sejak awal ia tidak akan memasuki kamar itu hanya sekali.

Ia perlu memasukinya lagi.

+x+

"Bantu aku, ya, Oppa?"

Yeonjun menggeleng, "Tidak, ah. Apa kau sudah gila? Kau selamat satu kali. Aku tidak tahu apa yang terjadi jika kau meminta dua kali."

"Kau 'kan ada di depan untuk menjagaku."

"Percuma aku ada di luar, saat aku tidak tahu kau mungkin sudah berakhir mengenaskan di dalam. Ketahuilah, aku sama sekali tidak tidur semalaman kemarin karena cemas tidak mendengar suara apapun dari dalam kamar. Kau pikir bagaimana lagi perasaanku?"

"Tenanglah, Oppa. Buktinya, aku baik-baik saja, 'kan? Pemuda itu tidak akan lakukan apapun yang dia mau. Semuanya ada tertulis di peraturan dan ia melakukannya dengan baik," jelas Soya, memutar balik memori ingatannya saat bersama Taehyun. "Dia bahkan tidak berani menciumku."

[✓] ETERNITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang