Malam itu, setelah sekian lama, Taehyun berbincang dengan sang Raja perihal semua yang sudah dia lalui selama ini. Tentang penculikan itu, serta bagaimana cara Soobin bisa menemukan dan mengamankan Taehyun pulang sampai tiba ke sini.
"Seseorang mengetahui identitasmu, bukan?" tanya Kang Myeongdu, Raja Gongmyeong, yang tak lain adalah ayah kandung Kang Taehyun.
"Benar, Abeoji. Tetapi. dia jugalah yang menyelamatkanku dari tempat terkutuk itu."
"Seseorang yang mengetahui identitasmu namun hanya bersikap semena-mena atasmu bukankah tetap layak dijatuhi hukuman? Kau itu Putra Mahkota, Kang Taehyun."
"Aku tahu, dan dia tidak semena-mena. Dia melayaniku sebagaimana seharusnya." Bahkan lebih baik dari semua pelayan istana yang kutemui seumur hidupku. Taehyun membuang napas. Duduk pada singgasana di samping ayahnya tak pernah selalu terasa menyenangkan baginya akhir-akhir ini. Rasanya posisi sebatas seorang pangeran belum cukup untuknya bisa berkuasa penuh atas Choi Soya yang cukup keras kepala dan sulit dia taklukkan.
Mungkin saja ... jika Taehyun bisa menjadi Raja—mungkin jika Taehyun yang menempati posisi teratas itu, maka akan lebih mudah untuknya memutuskan hal-hal dan mendapatkan semua yang dia inginkan, pikirnya.
"Aku mendengar semuanya. Di Negri tempat kau dibawa dari Kerajaan hari itu. Kau dilecehkan, bukan? Putraku, pangeran penerus tahta Kerajaanku ... harus dilecehkan para keparat tak bertanggung jawab?!" Sang Raja lantas saja murka jika harus membayangkan hal-hal tidak terpuji itu diberlakukan pada putra semata wayangnya. Benar-benar tak bisa diampuni. "Aku akan mengirim prajurit ke sana mulai malam ini juga. Mereka semua harus dihukum mati."
Taehyun mengangguk setuju. Baginya hukuman mati semacam ini bukanlah lagi hal mengejutkan, terlebih jika itu harus orang-orang yang sempat berurusan dengannya dalam hal buruk—malahan bagi Taehyun, kematian mereka semua sama sekali bukanlah urusannya.
Sang Raja mulai menghela napas panjang, menetralisir emosinya. Kemudian kembali menaruh tatap pada Taehyun. "Kang Taehyun, kau ingin menjadi Raja, bukan?"
Taehyun agaknya terkejut mendengar itu, kontan membesarkan mata sembari menoleh. "Tentu, Abeoji. Salah satu bentuk kehormatanku sebagai putramu."
"Aku memang akan memberikanmu seluruh tahta itu, asalkan kau sudah siap bersama pendampingmu yang tepat juga."
Taehyun tak buru-buru membalas, hanya sekilas mengalihkan atensi dan meredam kesal karena paham akan arah bicara itu. "Abeoji masih menginginkanku menikah dengan Virdia Lee?"
"Tentu. Dia sempurna, bukan? Perempuan itu cerdas dan anggun. Apa yang kau tunggu lagi?"
"Tapi, bukankah itu masalah kalau kami tidak saling mencintai?" tanya Taehyun terang-terangan, lebih ingin membuka seluruh fakta. "Abeoji belum dengar soal hubungan gelap Putri Virdia dengan salah satu non-bangsawan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] ETERNITY
FanfictionMasalah bermula saat Pangeran Taehyun diculik tepat di hari besar perayaan ulang tahunnya yang ke-20. Ia lalu dibawa ke tempat terjauh dari Kerajaan dan dipaksa melakukan hal-hal terlarang, sangat menyiksa fisik dan mental Taehyun. Namun, siapa sang...