Memberikan kepercayaan penuh pada Kang Taehyun—Soya tahu dia tak perlu memikirkannya kembali. Setidaknya memang tak perlu, setelah pengakuan antara keduanya telah terjadi, dan mereka bersumpah untuk saling mempertahankan.
Selama kami saling membutuhkan dan saling menggenggam, maka takkan terjadi masalah, bukan? Ya. Seharusnya tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi sekarang.
Bahkan Choi Yeonjun kakaknya mengaku tanpa ragu bahwa dia tengah menjalin kasih dengan Putri Mahkota selama hampir tiga tahun lamanya. Bukankah para lelaki dapat menentukan sendiri langkah terbaiknya? Maka dari itu, Soya juga percaya; bahwa sama seperti Yeonjun—Taehyun juga akan berhasil menentukan sendiri langkah dan rencana terbaiknya.
"Aku takkan melepasmu ke mana pun, Soya. Aku akan membuktikan bahwa aku bisa lebih baik dari yang Virdia bisa lakukan bersama Yeonjun."
"Ya, aku percaya padamu, Pangeran." Soya menyentuh dadanya sendiri. Berjalan ke arah jendela yang memperlihatkannya langit gelap. Beberapa saat yang lalu, Taehyun berpamitan padanya untuk melakukan pembicaraan dengan Raja. Meninggalkan si gadis di dalam kamar yang sudah menjadi naungan tetapnya itu dengan perasaan gundah. Tunggu, kenapa harus gundah?
Apakah ini karena omongan Taehyun beserta tatapan yang menyiratkan ketakutan itu?
"Aku ... aku hanya merasa sangat pusing dengan semuanya. Aku tidak tahu, apakah kembali ke sini adalah hal bagus, atau apa yang harus kulakukan selanjutnya. Aku benar-benar tidak mengerti."
Ahh, ironis sekali. Satu waktu penuturan kalimat dengan penuh yakin, lalu detik berikutnya disertai gurat takut seolah nasib berada di ujung tanduk? Ayolah, beruntung Soya itu adalah gadis sederhana yang hobi menempatkan diri dalam begitu banyak sudut pandang. Perempuan itu tahu bahwa Kang Taehyun juga manusia, mau sesempurna atau seberkuasa apa pun tiap orang memandangnya.
Apa bahkan Taehyun pernah berkeluh kesah pada yang lain selain Soya?
Soya rasa, jawabannya tidak. Bahkan jika itu Choi Soobin sekali pun.
"Kenapa kau belum kembali?" gumam Soya sendiri. Perasaan egois ini terus membawanya pada rindu berkecamuk yang dirundung gelisah. Padahal—astaga. Kang Taehyun meninggalkannya belum terlalu lama. Mengapa dia sudah sangat ingin menyusul Taehyun di luar sana? "Yeonjun Oppa, kau baik di sana?" lanjutnya saat tiba-tiba ikut terpikirkan nasib kakaknya juga. Menghela napas panjang kemudian. Kau tidak merindukanku?
Tok! Tok! Tok!
"Nona Soya? Nona? Kami pelayan istana. Apa kami boleh masuk?"
Soya tersentak, menoleh cepat. Sesaat mengernyit seraya buru-buru membalas sahutan, "Ya. Silahkan masuk!"
Satu pelayan berhasil masuk paling pertama. Nampak pelayan perempuan itu yang mencoba mengatur napas sebelum berucap, "Nona, kami pelayan yang diperintah pengawal Soobin untuk mengamankan anda di kamar ini. Sedang ada perang di bawah, anda dilarang untuk menyaksikannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] ETERNITY
FanfictionMasalah bermula saat Pangeran Taehyun diculik tepat di hari besar perayaan ulang tahunnya yang ke-20. Ia lalu dibawa ke tempat terjauh dari Kerajaan dan dipaksa melakukan hal-hal terlarang, sangat menyiksa fisik dan mental Taehyun. Namun, siapa sang...