Tok! Tok!
"Ck! Jam berapa ini ada tamu, gelo sia!"
[Name] meraba-raba nakas untuk mencari ponselnya dan menyalakannya. Ternyata masih jam 01.30 am. Yang artinya masih lama untuk bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
Gadis itu terbangun dan melangkah ke pintu dengan langkah malas. Sambil menguap, ia membuka pintu. Lalu ia terkejut dengan tamunya saat ini.
"Lah? Bakugou?"
Bakugou hanya menunduk, tak berniat membalasnya. Keadaan dia sangat kacau. Mungkin pikirannya juga.
Aku lupa soal ini. Padahal aku tau Bakugou dan Midoriya akan bertarung malam ini dan aku ingin menghentikannya. Tapi kenapa aku malah tidur?! Batin [Name], ia langsung kehilangan rasa kantuknya.
[Name] berdiri dihadapan Bakugou, lalu ia meraih ujung kepala Bakugou dan mengelusnya. "Hei, aku tau bagaimana perasaanmu. Mau masuk kedalam dan ceritakan semuanya?"
Bakugou memeluk [Name] dengan spontan, gadis itu terkejut. "Kalau kau sudah tau kenapa aku perlu cerita juga hah?!"
Terdengar suara isak tangis dari Bakugou, "Aku yang menyebabkan All Might Pensiun. Deku dan aku mengagumi orang yang sama tapi kenapa dia yang mendapat perhatian lebih dari All Might? Apa aku salah dalam mengaguminya?! Oi tukang ramal! Katakan apa aku salah?!"
Mereka berdua perlahan terduduk di tanah, masih diposisi yang sama. "Kau tak salah. Takdir yang membuat mereka bertemu dulu."
"Sialnya lagi, kau lebih dulu tau tentang ini daripada aku. Cih!" Bakugou melepaskan pelukannya, ia lanjut menunduk.
"Ya kau tau sendiri Quirkku apa. Jangan merepek kau ni bah."
[Name] jadi ikut menunduk, "Kau benar. Kita yang membuat All Might pensiun. Kenapa kita mudah sekali diculik oleh mereka. Tapi, Bakugou, entah mengapa aku senang dia pensiun."
Bakugou jadi menatap tajam [Name]. "Kau gila hah?!"
"Aku senang dia jadi tak berpura-pura baik-baik saja. Padahal tubuhnya sudah tak kuat. Ya memang ada buruknya kabar ini. Kita jadi kehilangan All Might di dunia Hero ini."
Bakugou bangkit, lalu berjalan meninggalkan [Name]. "Ck, kenapa juga aku kesini? Kamarku kan di lantai 4."
"Dih aneh kali. Kau yang kesini kau yang tanya sendiri."
-My Way to be Hero-
"HEEE, kalian bertarung dan mendapatkan hukuman kurungan di Asrama?"
Semuanya syok dengan apa yang terjadi. Dengan Bakugou yang memulai duluan yaa gak herman si.
Eh, Heran.
Mereka melihat Midoriya dan Bakugou sedang membersihkan ruang santai. Sebagian dari mereka jadi mengolok-olak. Ada yang bilang bodoh lah, konyol lah.
"Kalian tuh harusnya senang. Kita jadi punya Babu di sini. Ahhahahaha, haaa ha ha ha ha!" sahut [Name] sambil berjalan dan ketawa jahat.
"KAU MEMANG YANG PALING MENYEBALKAN DASAR PERAMAL!"
[Name] hanya menjulurkan lidahnya. Ia melanjutkan perjalannya ke sekolah. Dengan Todoroki yang berada di sampingnya barusan.
Lalu sesampainya di kelas, [Name] langsung meletakkan tasnya di atas meja dan langsung tidur. Todoroki yang melihatnya langsung membangunkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way to be Hero.
FanfictionKarena Quirk dari [Name] sangatlah sempurna sehingga Villain selalu mengincarnya, membuat dirinya tak pernah keluar dari rumahnya. Merasa anak ini harus dilindungi, Kepolisian meminta [Name] masuk ke SMA U.A. Dan inilah kisah [Name] dan teman kelasn...