"Aku sudah melihat masa depanku tadi, tak kusangka tempat seperti ini bisa didatangi oleh mereka,"
Aizawa memasang googlesnya, "Jadi yang menerobos masuk tanpa izin waktu itu ulah si sialan itu ya?"
"Benar," Semua melihat ke arah [Name].
"Saat aku melihat masa depan salah satu wartawan, ada seseorang yang dengan mudahnya menghancurkan gerbang sekolah."
[Name] menunjuk pada Villain yang menggunakan penutup tangan, "Dia punya Quirk penghancuran. Aku melihatnya lewat masa depan itu."
"Apa kau bisa melihat masa depan Villain itu? sehingga kita tahu apa tujuan mereka." sahut Uraraka.
"Quirk-ku bekerja jika aku bisa melihat mata, hidung, dan mulut orang yang akan aku lihat masa depannya. Agak sulit dari kejauhan karena aku harus mengingat wajahnya."
"Sensei, bagaimana dengan sensor penyusup?" tanya Yaoyorozu.
"Tentu saja kita punya, tapi..."
"Apa mereka hanya muncul di sini, atau di seluruh sekolah?" ucap Todoroki.
"Apapun itu, jika sensor tidak merespon, itu berarti mereka memiliki seseorang dengan Quirk yang bisa melakukan itu. Daerah terisolasi yang terpisah dari sekolah utama saat ada pelajaran di sini. Mereka mungkin orang orang bodoh, tapi mereka tidak bego" sambungnya
Galham aku anjir, batin [Name].
"Serangan mendadak direncanakan dengan hati-hati dan dengan suatu tujuan."
"Thirteen, lakukan evakuasi. Coba hubungi pihak sekolah. Penjahat ini bahkan memiliki sesuatu untuk melawan sensor. Mungkin diantara mereka ada yang punya kekuatan jenis gelombang."
"Kaminari, coba hubungi sekolah dengan Quirk-mu! Kau juga, [Name]!"
"Tak bisa, mereka menutup komunikasi disini!" jawab [Name].
"Sebelum itu, boleh aku melihat masa depanmu, Aizawa-sensei? Mungkin lewat masa depanmu kau mengetahui tujuan mereka." sambungnya.
Aizawa mengangguk, dia membuka googles-nya dan menyibak rambutnya untuk memperlihatkan wajahnya. [Name] pun sudah melihat wajah Aizawa, sekarang tinggal lihat masa depannya.
"Bagaimana denganmu? Kau akan melawannya sendiri?" teriak Midoriya.
"Dengan musuh sebanyak itu, walaupum anda bisa menghapus Quirk mereka. Gaya bertarung anda adalah menghapus lalu menangkap, kalau pertempuran berlangsung ..."
"Kau tak bisa menjadi pahlawan hanya dengan satu trik,"
Aizawa langsung terjun, hendak melawan mereka.
"[Name] sudah menemukan tujuan mereka?" tanya Thirteen.
"Ya, mereka hendak membunuh All Might." Semua yang mendengar itu terkejut.
"Dengan makhluk yang otaknya kelihatan itu," [Name] menunjuk makhluk yang disebut.
"Pokoknya kita harus keluar dari sini!"
Semua murid juga Thirteen berlari keaarah gerbang. Tiba-tiba lubang hitam tadi menghalangi mereka.
"Aku tidak akan membiarkanmu," ucapnya.
"Ara, kau sudah kucari kemana mana ternyata ada disini ya, [Name]-chan."
"Manggilnya gak usah sok akrab gitu, jijik. Gak kenal juga." sarkas [Name].
"Mumpung kau disini, aku akan membawamu," kata Kurogiri.
"Cobalah tangkap aku!"
"Sebelum itu aku perkenalkan diri dulu, kami dari perkumpulan penjahat. Maaf lancang, tapi kamu sudah bisa masuk kerumah para pahlawan, SMA Yuuei untuk mencari All Might, Simbol perdamaian dan mengakhiri hidupnya." Kurogiri memperkenalkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way to be Hero.
Fiksi PenggemarKarena Quirk dari [Name] sangatlah sempurna sehingga Villain selalu mengincarnya, membuat dirinya tak pernah keluar dari rumahnya. Merasa anak ini harus dilindungi, Kepolisian meminta [Name] masuk ke SMA U.A. Dan inilah kisah [Name] dan teman kelasn...