Part 30 : Sorry

3.6K 626 88
                                    

Penjahat yang mirip kadal melangkah kedepan, "Apa kabar, SMA Yueei? Kami adalah Pasukan Baris Depan Aliansi Penjahat!"

"Ah ya, kadal. Aku pernah bertemu denganmu. Tapi kau gagal menculikku saat itu." ucap [Name] enteng.

"Itu sudah berlalu jangan diungkit dong. Bagaimana kalau kuhancurkan kepala gadis ini?" tanya penjahat berkacamata yang membawa balok semen.

"Mana mungkin kubiarkan, kurang aj-"

"Tunggu, tunggu. Jangan terburu-buru, Kak Mag! Kau juga Tora, tenangkan dirimu!" kata Kadal melerai mereka.

Pasti mereka mengincar sesuatu, batin [Name].

"Tinggal dia ini memiliki pandangan yang sama dengan Stain atau tidak." sambungnya.

"Stain?"

"Jadi kalian orang-orang yang setuju dengan prinsipnya?!" tanya Iida.

"Pantas saja penampilanmu mirip Stain, ya Stain versi Kadal." sahut [Name].

"Ya, benar!" Kadal itu lalu mengeluarkan senjata dari balik tubuhnya, "Aku adalah Spinner. Orang yang akan memutar impiannya menjadi kenyataan."

Dia mengeluarkan senjata dari beberapa senjata tajam. Ditumpuk menjadi satu senjata yang besar.

Tora maju kedepan. "Gadis bernama Pixie-Bob yang terbaring disana itu bermaksud untuk menikah. Meski umurnya tidak muda lagi, sebagai wanita dia berjuang mengejar kebahagiaan, tahu. Berani melukai wajah wanita seperti itu, Sebagai laki laki, jangan berani menertawakannya seperti itu!" Tora jadi sangat garang. Aura amarahnya menguar.

"Jadi pahlawan pun juga ingin hidup bahagia, ya?" kata Spinner.

"Semuanya, pergilah! Dengar, ya. Jangan coba-coba menghadapi mereka. Ketua kelas, kau yang memandu!" perintah Mandalay.

Iida langsung memandu yang lain pergi dari sana. Tetapi [Name] dan Midoriya masih diam.

"Midoriya! [Name]!"

"Penjahatnya tak hanya mereka, aku akan kedalam hutan untuk memandu yang lainnya keluar hutan." [Name] langsung berlari kedalam hutan. Mengabaikan teriakan Mandalay atau teman lainnya yang memanggil namanya.

Kelas A yang baru masuk Uraraka dan Asui. Aku harus cepat menemukannya.

"Kemana semua bocah disini? Apa mereka sudah jauh kedalam hutan?" gumam [Name] sembari berlari.

Tiba-tiba [Name] mendapat telepati dari Mandalay, "Semua murid kelas A dan kelas B! Atas nama pahlawan pro, Eraser Head. Kalian diizinkan untuk bertarung. Aku ulangi! Semua.."

[Name] tersenyum, saat dia kembali bertarung. Hah, melelahkan. Harusnya dia tidur saja dan tak mengikuti uji nyali ini.

"Hah! Waktunya meregangkan otot terlebih dahulu. Lalu tarik nafas~ kuat-kuat!" [Name] melakukan apa yang dia ucapkan

"Jangan hembuskan, mubazir!"

Apa yang bocah ini pikirkan disaat genting ini?! Gila.

"Kami sudah mengetahui satu tujuan para penjahat. Yang mereka incar adalah murid yang bernama 'Kacchan' dan '[Name]'! Mereka berdua harus menghindari pertarungan dan tidak bertindak gegabah. Kau mengerti, kan?" ucap Mandalay di telepatinya.

Sudah jelas penjahat akan mengincar [Name]. Tapi kenapa anak bernama Kacchan itu juga masuk dalam list mereka?

"Kacchan siapa ya? Kaminari?"

-My Way to be Hero-

Akhirnya setelah [Name] berlari kedalam hutan, ia menemukan Uraraka dan Asui. Tapi lengan Uraraka terluka.

My Way to be Hero.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang