Di ruang tunggu peserta 2.
[Name] duduk dengan santainya. Dia sudah tau dirinya hampir mencapai batas kekuatannya.
Dia meraih rambut panjangnya, memperhatikan bagaimana rambut hitamnya perlahan memutih. Bukan karena stress, ini karena dia menggunakan 2 Quirk-nya secara bersamaan.
Rambut hitamnya hanya sepanjang telapak tangannya. "Jika aku ingin menang, aku harus mengalahkan Bakugou dengan cepat."
Brakk!
Tiba-tiba pintu terbuka, ditendang oleh manusia terngegas sejagad raya-menurut [Name]-, Bakugou memasang wajah tak berdosa atau yang kita kenal 'watados', "Hah? Lah, kenapa kau ada disini? Ini kan ruang tunggu... Di sini ruang tunggu 2, ya?"
[Name] hanya melirik ke arah Bakugou, tak berniat membalas perkataannya. Bakugou jadi naik pitam.
"Yah, memang aku yang salah masuk ruangan. Tapi begitukah sikapmu terhadap lawan finalmu? Oi, oi, oi!"
Bakugou meledakkan meja yang berada dihadapan [Name], "KAU LIHAT KE ARAH MANA, KUSSO ONNA?!"
[Name] jadi menatap intens ke Bakugou, "Lihat! Aku melihat kearahmu,"
Muncul perempatan imajiner di dahi Bakugou, lalu pria itu menendang meja, "Serah kau, anjing!"
"Heh! Aku manusia, dasar jabrik!"
"Aku tidak peduli! Biar aku katakan ini, kau jangan meremehkanku! Gunakan matamu itu di awal pertandingan, dasar cewek sialan!" Bakugou berjalan keluar dari ruangan itu sambil mencak-mencak.
"Lu kalo mencak-mencak mencak kaya cicak!" [Name] menjulurkan lidahnya.
-My Way to be Hero-
[Present Mic : Festival Olahraga Yuuei pun, akhirnya memasuki pertarungan terakhir. Murid kelas 1 yang berdiri di puncak, akan ditentukan di pertandingan ini! Dengan kata lain, Babak Final!]
[Present Mic : Dari prodi Pahlawan, [FullName] versus dari prodi Pahlawan juga, Bakugou Katsuki! Sekarang, mulai!]
[Name] berlari ke arah Bakugou dengan dua pedang petir ditangannya. Bakugou dengan cepat meledakkan gadis itu hingga membuatnya terpental.
Gadis itu menodongkan pedangnya ke depan, "Thunder Shoot!"
Petir keluar dari pedang itu, tetapi dengan mudahnya Bakugou menghindarinya.
"Kau meremehkanku! Sudah kukatakan, gunakan matamu di awal pertandingan, dasar gadia peramal!"
[Name] mendecih, jujur saja sisa kekuatannya jika kedua Quirk digunakan sangatlah sedikit. Makanya dia tak mau menggunakan matanya.
Bakugou terbang melesat ke arah gadis itu, sampai dihadapan [Name] pria itu langsung meledakkannya kembali.
Pria itu terlihat kesal, "Oi apa-apaan ini? Jangan bercanda! Apa menurutmu aku ini belum cukup kuat?"
"Kau! Mempermainkan orang juga ada batasnya! Kubunuh kau! Yang kuincar itu juara 1 mutlak, tahu! Meski aku menang melawan sampah yang meremehkanku, aku takkan bisa mendapatkannya! Kalau kau tak berniat menang, jangan berdiri dihadapanku!"
Bakugou berlari ke arah [Name] dengan percikan ledakan di tangannya, "Kenapa kau berdiri disini, Bangsat!"
Tiba-tiba petir menyambar tepat ditubuh Bakugou sehingga membuat pria itu terduduk ditanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way to be Hero.
FanfictionKarena Quirk dari [Name] sangatlah sempurna sehingga Villain selalu mengincarnya, membuat dirinya tak pernah keluar dari rumahnya. Merasa anak ini harus dilindungi, Kepolisian meminta [Name] masuk ke SMA U.A. Dan inilah kisah [Name] dan teman kelasn...